MODUL PEMBELAJARAN
KEGIATAN 1
Modul Pembelajaran: Kajian Dampak Sosial Bioteknologi Makanan
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alokasi Waktu: 4 JP
Topik: Dampak Sosial Bioteknologi Makanan pada Pola Makan Masyarakat
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu mengidentifikasi perubahan pola makan masyarakat akibat pengaruh bioteknologi makanan.
Siswa dapat menganalisis dampak sosial yang timbul dari adopsi bioteknologi dalam produksi makanan.
Siswa mampu berdiskusi dan berargumen tentang keuntungan dan kerugian bioteknologi makanan bagi masyarakat.
Kompetensi Dasar:
Menganalisis pengaruh perkembangan bioteknologi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Membuat kajian dampak sosial bioteknologi terhadap pola makan masyarakat.
Tahapan Pembelajaran:
Pertemuan 1: Pendahuluan (1 JP)
Apersepsi:
Guru memulai diskusi dengan pertanyaan tentang jenis makanan yang sering dikonsumsi siswa dan apakah mereka mengetahui asal-usul makanan tersebut.
Guru menjelaskan secara singkat tentang bioteknologi makanan, seperti pembuatan yoghurt, tempe, dan roti.
Eksplorasi:
Siswa diberi penjelasan tentang bagaimana bioteknologi makanan dapat mempengaruhi kualitas, ketersediaan, dan variasi makanan di masyarakat.
Diskusi Kelas:
Siswa berdiskusi tentang perubahan pola makan masyarakat yang terjadi akibat munculnya produk-produk makanan hasil bioteknologi.
Pertemuan 2: Dampak Sosial Bioteknologi (2 JP)
Kajian Dampak Sosial:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan dampak sosial bioteknologi makanan, baik positif maupun negatif, seperti perubahan kebiasaan makan, akses terhadap makanan sehat, serta pengaruhnya terhadap ekonomi lokal.
Presentasi Kelompok:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru memberikan feedback dan menambahkan informasi yang relevan.
Analisis Studi Kasus:
Siswa menganalisis studi kasus yang diberikan oleh guru tentang dampak bioteknologi makanan di suatu masyarakat tertentu. Diskusi difokuskan pada perubahan pola makan dan implikasi sosialnya.
Pertemuan 3: Refleksi dan Penutup (1 JP)
Refleksi:
Siswa melakukan refleksi pribadi tentang apa yang telah mereka pelajari mengenai dampak sosial bioteknologi makanan. Mereka diminta menuliskan pendapat mereka tentang apakah bioteknologi lebih banyak memberikan manfaat atau tantangan bagi masyarakat.
Penutup:
Guru menyimpulkan pembelajaran dengan menekankan pentingnya memahami dampak sosial teknologi baru sebelum diadopsi secara luas.
Penugasan akhir berupa esai singkat tentang prediksi dampak jangka panjang bioteknologi makanan pada masyarakat di masa depan.
Materi Pembelajaran:
Pengertian Bioteknologi Makanan:
Definisi dan contoh produk makanan hasil bioteknologi.
Proses produksi makanan menggunakan bioteknologi.
Dampak Sosial dari Bioteknologi Makanan:
Perubahan pola makan masyarakat.
Pengaruh terhadap akses makanan sehat.
Implikasi terhadap ekonomi lokal dan global.
Risiko kesehatan dan etika dalam bioteknologi makanan.
Studi Kasus:
Contoh penerapan bioteknologi makanan di berbagai negara dan dampaknya terhadap masyarakat.
Penilaian:
Kognitif:
Tes tertulis tentang pengertian dan dampak sosial bioteknologi makanan.
Esai reflektif tentang dampak jangka panjang bioteknologi makanan.
Afektif:
Observasi sikap dan partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dan kelas.
Psikomotorik:
Presentasi kelompok tentang dampak sosial bioteknologi makanan.
Alat dan Bahan:
Media Pembelajaran:
Slide presentasi tentang bioteknologi makanan.
Video dokumenter pendek tentang dampak sosial bioteknologi makanan.
Lembar kerja kelompok untuk diskusi dan analisis studi kasus.
Bahan Tambahan:
Buku referensi atau artikel tentang bioteknologi makanan.
Contoh produk makanan hasil bioteknologi (jika memungkinkan).
KAGIATAN 2
Modul: Kajian Dampak Sosial Bioteknologi Makanan terhadap Pola Makan Masyarakat
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa memahami pengaruh bioteknologi makanan terhadap pola makan masyarakat dari perspektif sosial dan nilai-nilai Pancasila.
Siswa mampu menganalisis dampak bioteknologi makanan terhadap kesejahteraan sosial dan budaya lokal.
Siswa dapat berdiskusi secara kritis tentang bagaimana penerapan bioteknologi dalam makanan dapat selaras dengan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam konteks keadilan sosial dan kedaulatan pangan.
II. Materi
1. Bioteknologi Makanan: Definisi dan Contoh
Definisi bioteknologi makanan.
Contoh produk hasil bioteknologi, seperti GMO (Genetically Modified Organism), makanan fermentasi, dan produk rekayasa genetik lainnya.
Dampak potensial bioteknologi terhadap kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
2. Pengaruh Bioteknologi Makanan terhadap Pola Makan Masyarakat
Aspek Sosial:
Perubahan kebiasaan makan dan pola konsumsi akibat hadirnya makanan hasil bioteknologi.
Dampak bioteknologi terhadap ketersediaan dan aksesibilitas pangan di berbagai lapisan masyarakat.
Aspek Budaya dan Identitas:
Pengaruh bioteknologi terhadap keberlanjutan kuliner tradisional dan identitas budaya lokal.
Integrasi produk bioteknologi dalam budaya makan masyarakat dan pengaruhnya terhadap nilai-nilai tradisional.
3. Kajian Pancasila dalam Bioteknologi Makanan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Analisis bagaimana distribusi dan akses terhadap produk bioteknologi makanan dapat mempengaruhi keadilan sosial.
Diskusi tentang peran bioteknologi dalam mendukung atau menghambat kedaulatan pangan nasional.
Nilai Gotong Royong:
Pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan industri dalam memastikan bioteknologi makanan bermanfaat bagi semua pihak.
Contoh inisiatif gotong royong untuk mendukung pengembangan dan distribusi makanan bioteknologi yang adil dan berkelanjutan.
III. Kegiatan Siswa
Diskusi Kelompok:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas dampak sosial dan budaya dari bioteknologi makanan, dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila.
Setiap kelompok akan membahas satu aspek spesifik (misalnya: keadilan sosial, kedaulatan pangan, dampak budaya) dan menyusun argumen untuk diskusi kelas.
Studi Kasus:
Siswa mempelajari studi kasus tentang produk bioteknologi tertentu (misalnya, GMO crops, biofortified foods) dan dampaknya terhadap masyarakat dan budaya lokal.
Kelompok menganalisis studi kasus ini dari perspektif nilai-nilai Pancasila.
Presentasi Kelompok:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan analisis studi kasus mereka.
Kelas berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana bioteknologi makanan dapat diterapkan dengan tetap menjaga nilai-nilai Pancasila.
Debat Kelas:
Siswa terlibat dalam debat tentang pro dan kontra bioteknologi makanan dari perspektif keadilan sosial dan kedaulatan pangan.
Debat ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mempertimbangkan berbagai perspektif yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
IV. Penilaian
Keaktifan Diskusi (30%)
Partisipasi aktif dalam diskusi kelompok dan kelas.
Kualitas argumen yang diberikan dalam kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila.
Analisis Studi Kasus (30%)
Kedalaman analisis dan pemahaman tentang dampak sosial bioteknologi makanan.
Kesesuaian dengan konteks nilai-nilai Pancasila.
Presentasi Kelompok (20%)
Kejelasan dan struktur presentasi.
Penggunaan data dan contoh yang mendukung argumen.
Debat Kelas (20%)
Kemampuan mempertahankan posisi dengan logika yang baik.
Keterampilan bekerja dalam tim dan berkomunikasi secara efektif.
V. Alat dan Perlengkapan
Materi Bacaan:
Artikel, jurnal, dan laporan terkait bioteknologi makanan, dampak sosialnya, dan relevansinya dengan nilai-nilai Pancasila.
Komputer/Laptop:
Untuk mencari informasi, menyusun laporan, dan menyiapkan presentasi.
Proyektor atau Layar:
Untuk menampilkan presentasi kelompok.
Alat Tulis:
Kertas, pena, dan papan tulis untuk mencatat dan menyusun argumen.
Akses Internet:
Untuk riset tambahan dan pengumpulan data relevan untuk studi kasus.
VI. Referensi
Buku teks tentang bioteknologi dan dampak sosialnya.
Artikel akademik dan laporan yang mengeksplorasi relevansi Pancasila dalam konteks teknologi modern dan kesejahteraan sosial.
KEGIATAN 3
Modul: Analisis Ekonomi - Menghitung Biaya Produksi dan Potensi Keuntungan dari Produk Makanan Bioteknologi
Mata Pelajaran: Matematika & IPS
Kelas: [Disesuaikan]
Alokasi Waktu: 4 JP
I. Tujuan Pembelajaran
Matematika:
Menghitung biaya produksi makanan bioteknologi, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lainnya.
Menghitung potensi keuntungan dari penjualan produk makanan bioteknologi.
IPS (Ekonomi):
Menganalisis faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi biaya produksi dan harga jual.
Mengidentifikasi strategi pemasaran yang efektif untuk produk bioteknologi.
II. Materi Pembelajaran
Biaya Produksi:
Definisi dan komponen biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel).
Perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
Contoh kasus: Menghitung biaya produksi tape singkong/tempe.
Potensi Keuntungan:
Konsep pendapatan dan laba.
Rumus dasar: Laba = Pendapatan - Biaya Produksi.
Studi kasus: Estimasi potensi keuntungan dari penjualan produk bioteknologi.
Analisis Ekonomi:
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi (harga bahan baku, upah tenaga kerja, biaya distribusi).
Analisis SWOT untuk produk bioteknologi.
Strategi penentuan harga dan pemasaran.
III. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP): Pengantar dan Penghitungan Biaya Produksi
Pendahuluan (20 menit):
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Diskusi tentang produk bioteknologi yang dikenal siswa (yoghurt, tempe, dll.).
Materi dan Diskusi (40 menit):
Penjelasan komponen biaya produksi.
Contoh perhitungan sederhana untuk biaya produksi tempe.
Kegiatan Siswa (30 menit):
Siswa dibagi dalam kelompok untuk menghitung biaya produksi produk bioteknologi (dengan data yang disediakan oleh guru).
Presentasi hasil perhitungan oleh masing-masing kelompok.
Penutup (10 menit):
Kesimpulan dan tanya jawab.
Pertemuan 2 (2 JP): Menghitung Potensi Keuntungan dan Analisis Ekonomi
Pendahuluan (10 menit):
Review hasil pertemuan sebelumnya.
Materi dan Diskusi (30 menit):
Penjelasan konsep pendapatan dan laba.
Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan harga jual.
Kegiatan Siswa (40 menit):
Siswa menghitung potensi keuntungan dari penjualan produk bioteknologi.
Analisis SWOT untuk menentukan strategi pemasaran.
Penutup (10 menit):
Diskusi kesimpulan dan tanya jawab.
Refleksi pembelajaran dan rencana tindak lanjut.
IV. Penilaian
Kognitif:
Soal perhitungan biaya produksi dan keuntungan.
Ujian tertulis tentang analisis ekonomi dan strategi pemasaran.
Afektif:
Observasi keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok.
Penilaian sikap dalam kerja kelompok.
Psikomotor:
Kemampuan siswa dalam menghitung dan menyajikan biaya produksi dan potensi keuntungan.
Keterampilan presentasi kelompok.
V. Alat dan Bahan
Alat Tulis:
Kertas, pensil, dan kalkulator.
Materi Pendukung:
Data harga bahan baku, contoh produk bioteknologi.
Lembar kerja untuk perhitungan biaya produksi dan laba.
Media Pembelajaran:
Slide presentasi tentang biaya produksi dan analisis ekonomi.
Video pendek tentang proses produksi produk bioteknologi.
VI. Referensi
Buku teks ekonomi kelas [disesuaikan].
Artikel atau jurnal terkait produksi dan ekonomi dalam bioteknologi.
Sumber online tentang strategi pemasaran produk makanan.
MATERI YANG DIAJARKAN
PROJEK
A. MEMBUAT ANALISIS PENGELUARAN PROJEK YANG DITENTUKAN (TEMPE ATAU TAPE SINGKONG):
BUAT MENGGUNAKAN KERTAS F4 ATAU BUKU GAMBAR,
CONTOH
A. Bahan Baku
Kedelai: 10 kg x Rp15.000 = Rp150.000
Ragi Tempe: 5 sachet x Rp5.000 = Rp25.000
B. Biaya Tenaga Kerja
Upah pekerja: 2 hari x Rp100.000 = Rp200.000
C. Biaya Utilitas
Listrik: 2 hari x Rp20.000 = Rp40.000
Air: 2 hari x Rp10.000 = Rp20.000
D. Biaya Overhead
Penyusutan Peralatan: Rp30.000
Pengemasan: 50 unit x Rp500 = Rp25.000
Rp490.000
Harga Jual per Unit: Rp15.000
Total Produksi: 50 unit
Total Pendapatan: Rp750.000
Keuntungan Kotor: Rp750.000 - Rp490.000 = Rp260.000
Margin Keuntungan: (Rp260.000 / Rp750.000) x 100% = 34,67%
Break-Even Point (BEP):
BEP = Total Biaya Produksi / Harga Jual per Unit
BEP = Rp490.000 / Rp15.000 ≈ 33 unit
Potensi Skala Ekonomi:
Memproduksi lebih banyak dapat mengurangi biaya per unit dan meningkatkan keuntungan.
LEMBAR PENGUMPULAN TUGAS