Fermentasi adalah proses metabolisme di mana mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, atau jamur, mengubah bahan organik (seperti gula) menjadi produk yang berbeda, seperti alkohol, asam, atau gas, dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Proses ini digunakan secara luas dalam produksi makanan dan minuman, seperti roti, yoghurt, tempe, tape, dan minuman fermentasi seperti bir dan anggur.
Tahapan Utama dalam Fermentasi:
Pemecahan Gula: Mikroorganisme menggunakan enzim untuk memecah gula sederhana menjadi produk lain. Misalnya, dalam fermentasi alkohol, ragi mengubah glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida.
Produksi Energi: Selama fermentasi, mikroorganisme mendapatkan energi dari pemecahan gula. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme.
Pembentukan Produk Akhir: Produk akhir fermentasi bervariasi tergantung pada mikroorganisme yang terlibat dan kondisi fermentasi. Misalnya, asam laktat diproduksi dalam fermentasi yoghurt, sementara etanol diproduksi dalam fermentasi bir.
1. Fermentasi Tempe
Mikroorganisme Utama:
Rhizopus oligosporus: Ini adalah jamur yang paling umum digunakan dalam fermentasi tempe. Rhizopus menghasilkan enzim yang memecah protein dan lemak dalam kedelai, menghasilkan tekstur padat dan rasa khas tempe. Rhizopus juga membantu dalam proses pengikatan biji kedelai menjadi bentuk padat yang dikenal sebagai tempe.
Proses Fermentasi: Kedelai yang sudah dimasak dan dikupas dibiarkan terfermentasi oleh Rhizopus oligosporus selama 24-48 jam dalam kondisi yang dikontrol (suhu sekitar 30-32°C). Selama fermentasi, jamur tumbuh di permukaan biji kedelai dan menghasilkan produk yang padat dengan aroma dan rasa khas.
2. Fermentasi Tape Singkong
Mikroorganisme Utama:
Saccharomyces cerevisiae: Ragi ini berperan dalam mengubah gula yang ada di dalam singkong menjadi alkohol dan karbon dioksida, memberikan rasa manis dan sedikit asam pada tape.
Lactobacillus plantarum: Bakteri asam laktat ini menghasilkan asam laktat dari gula dalam singkong, yang memberikan rasa asam pada tape. Lactobacillus juga membantu dalam menjaga kondisi fermentasi agar tetap stabil.
Proses Fermentasi: Singkong yang sudah dikupas dan direbus ditaburi ragi dan dibiarkan terfermentasi dalam suhu ruang selama 2-3 hari. Ragi dan bakteri akan mengubah pati dalam singkong menjadi gula sederhana, yang kemudian difermentasi menjadi alkohol dan asam laktat, menghasilkan tape dengan tekstur lembut dan rasa manis-asam.
Fermentasi adalah proses metabolisme yang melibatkan mikroorganisme untuk mengubah bahan organik menjadi produk seperti asam atau alkohol. Pada tempe, jamur Rhizopus oligosporus berperan utama, sementara pada tape singkong, ragi Saccharomyces cerevisiae dan bakteri Lactobacillus plantarum adalah mikroorganisme kunci. Proses ini tidak hanya mengubah komposisi kimia makanan tetapi juga meningkatkan rasa, tekstur, dan umur simpannya.