Pertemuan ke- 1
Assalamualaikum wr wb, selamat pagi anak-anak selamat bersua lagi di pjj bahasa Indonesia setelah kalian selesai PHB. Ibu berharap kalian semangat dan selalu ceria serta bergembira mengikuti pjj semua mapel. Yang belum mandi dan sarapan ayo sarapan dulu, kemudian sholat dhuha , berdoa memohon kepada Allah semoga dalam mengikuti pjj pagi ini mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bagi siswa yang mager bangkit dan hilangkan rasa malas kalian . Baiklah anak-anakku kita mulai saja pjj kali ini.
A. Pengertian Ceramah
Berceramah adalah memberikan uraian tentang suatu hal (pengetahuan dan sebagainya); menyampaikan ceramah. Menceramahkan adalah membentangkan (memberi ulasan tentang) suatu hal dengan ceramah.
Adapun orang yang memberikan ceramah disebut penceramah. Penceramah haruslah orang dengan ilmu pengetahuan dan wawasan luas atau merupakan pakar yang menguasai bidang dan informasi terkait.
Ceramah ditujukan untuk didengarkan oleh banyak orang. Dalam teks ceramah biasanya mengandung pesan yang berisi petunjuk, nasihat atau petuah.
B. Ciri-ciri teks Ceramah
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, berupa dialog, tanya jawab.
C. Tujuan Ceramah
1. Informatif/instruktif
Memberikan informasi tentang sebuah hal sehingga pendengar bisa memahami atau mengerti isi informasi tersebut dengan jelas dan benar.
2. Persuasif
Mengajak pendengar agar mengikuti apa yang sudah penceramah sampaikan supaya keyakinan pendengar makin bertambah guna melakukan sesuatu ke arah yang lebih baik lagi.
3. Argumentatif
Untuk meyakinkan pendengar tentang sebuah hal.
4. Deskriptif
Untuk menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan tertentu.
5. Rekreatif
Untuk menghibur atau menggembirakan para pendengar agar merasa senang.
6. Naratif
Untuk menceritakan sesuatu hal pada para pendengar.
D. Ciri-ciri Pembicara yang Baik
1. Menjadi pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut pandang yang baru atau tak terduga pada hal-hal umum.
2. Mempunyai cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari beragam pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.
3. Antusias, menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam hidupnya.
4. Tidak pernah membicarakan diri sendiri.
5. Sangat ingin tahu.
6. Menunjukkan empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk memahami apa yang Anda katakan.
7. Mempunyai selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
8. Mempunyai gaya bicara sendiri.
E. Jenis-jenis Ceramah
1. Ceramah Khusus
Pengertian ceramah khusus yaitu sebuah ceramah yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasihat atau petunjuk-petunjuk kepada khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu dari segi materi ataupun lainnya.
2. Ceramah Umum
Pengertian ceramah umum yaitu sebuah ceramah yang berisi pesan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang ditujukan kepada khalayak ramai atau masyarakat luas.
Presensi hari ini : KLIK DI SINI
PERTEMUAN KE -2
Assalamualaikum wr wb, selamat pagi anak-anak. Semoga kalian hari ini dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Sudah siap untuk mengikuti PJJ hari ini ya ? Marilah kita mulai PJJ bahasa Indonesia hari ini dengan berdoa terlebih dahulu.
F. Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Sebagai seorang penceramah, wajib mempunyai ilmu yang mumpuni pada materi yang diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Unsur ceramah yang kedua ialah pendengar. Pendengar adalah orang yang menerima nasehat serta petunjuk dari penceramah.
3. Materi
Materi yang diberikan dalam ceramah asalnya dari ajaran-ajaran suatu agama. Tapi, ceramah yang baik ialah ceramah yang bisa dan sanggup membuat pendengar terdorong serta berminat untuk melakukan nasehat-nasehat yang sudah diberikan oleh penceramah.
G. Metode Ceramah
1. Ekstemporan
Metode ceramah dengan cara cuma menuliskan pokok pembahasan maupun gagasan utama saja,
2. Impromptu
Metode yang paling sering dipakai oleh para penceramah senior serta berpengalaman, karena tidak ada persiapan serta menyampaikan ilmu yang dipunyai yang diingatnya,
3. Membaca naskah
Biasanya metode ini dipakai oleh para penceramah baru serta pemula sebab gampang untuk membaca naskah secara lengkap,
4. Menghafal
Metode dengan menghafal teks ceramah yang pertama.
Di antara keempat metode tersebut yang paling baik kita gunakan untuk berceramah adalah metode ekstemporan (garis besar) sebab dengan metode ini pembicara bisa mengembangkan dengan kalimat sendiri dan juga pembicara akan lebih mudah membawa reaksi pendengar.
Sedangkan metode yang kurang baik digunakan yaitu membaca sebab dengan metode membaca , pembicara tidak mengadakan kontak dengan pendengar sebab mata pembicara hanya terfokus pada teks yang dibaca.
H. Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan
· Pembuka
Bagian tersebut berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, serta ucapan syukur.
· Pengantar
Bagian tersebut adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya pengantar berasal dari informasi maupun berita yang faktual yang masih berhubungan dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
· Inti
Berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, serta ilustrasi dari materi yang diberikan.
· Gagasan
Berisi ide besar yang mau disampaikan pada pendengar. Ceramah yang baik isinya satu gagasan besar lalu dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
· Simpulan
· Ucapan permintaan maaf
· Salam penutup
I. Contoh teks Ceramah beserta strukturnya
Pembuka (Tesis )
Bahasa adalah media utama yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan ilmu kebahasaan, terdapat ilmu tata bahasa yang digunakan untuk menyusun kalimat sesuai dengan kaidah kebahasaan. Biasanya tata bahasa yang baik dan benar diwajibkan dalam pertemuan formal atau karya tulis ilmiah.
Namun dalam pergaulan sehari-hari kita sama sekali tidak benar-benar menggunakannya. Bahkan untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan besar pun dalam rapat kalimat dengan bahasa baku tidak benar-benar diimplementasikan. Mengapa? Karena terkadang menggunakan bahasa yang terlalu baku akan membuat suasana jauh lebih kaku.
Isi (Rangkaian Argumen)
Sebetulnya hal tersebut bukanlah alasan untuk menanggalkan tata bahasa. Karena tata bahasa yang baik digunakan agar proses komunikasi berjalan lancar. Tanpa tata bahasa yang baik risiko terjadinya miskomunikasi sangatlah besar.
Bayangkan skenario dialog pekerjaan sehari-hari ini. “Din, tolong prinin laporan penjualan kemaren yang di meeting itu”. “Ok, ini pak”. “Lho bukan laporan penjualan hari kemaren, yang kemaren di meetingin din”.
Keduanya jadi merasa tidak enak karena kesalahan tata bahasa yang digunakan. Atasannya merasa staff-nya kurang fokus atau cekatan dalam bekerja. Sementara staff nya dibuat merasa tidak enak karenanya. Keduanya tidak akan sadar bahwa ada kesalahan tata bahasa yang terjadi.
Karena tata bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari memang berbeda. Keduanya memiliki standar kebenaran yang berbeda. Wajar saja jika keduanya tidak sadar akan kesalahpahaman yang terjadi akibat dari kesalahan tata bahasa yang terjadi.
Seandainya tata bahasa yang digunakan tetap seimbang dan setidaknya tidak menghasilkan ambiguitas maka proses komunikasi tersebut akan berjalan lebih lancar. “Din, tolong prinin laporan penjualan yang dipresentasiin di meeting kemaren”.
Penutup
Intinya, bahasa yang digunakan tidaklah harus sangat baku sehingga membuat komunikasi baku. Menggunakan bahasa baku sepenuhnya itu ada waktu dan tempatnya. Setidaknya perhatikanlah tata bahasa yang baik agar tidak terjadi ambiguitas makna yang berpotensi menyebabkan miskomunikasi. Perihal penggunaan kata tidak baku sendiri tidak masalah selama digunakan dengan teman sejawat dan tidak berpotensi menimbulkan kekaburan tersendiri.