KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
Assalamualaikum anak-anak X IPA 1, apa kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat baik lahir maupun batin.
Sudah siap untuk belajar bahasa Indonesia hari ini? Bu Umi berharap kalian mengikuti pembelajaran hari ini dengan CERIA (Cerah, Riang dan Gembira ). Baiklah kita mulai pembelajaran hari ini dengan mengucapkan bismillahhirrohmannirrohim.
Pada pembelajaran minggu lalu kalian telah mempelajari teks prosedur, Kali ini kita akan mempelajari mengenai teks eksplanasi. Sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai teks eksplanasi , coba kalian amati dan perhatikan gambar berikut ini !
Apa yang terlintas di pikiran kalian jika melihat ketiga gambar tersebut? Mungkin dari kalian ada yang menjawab pelangi, hujan maupun banjir. Bahkan mungkin ada yang menjawab fenomena alam. Semua jawaban di atas benar. Ketiga peristiwa tersebut jika kita tuliskan dalam bentuk karangan , maka karangan yang tepat adalah karangan eksplanasi. Sebetulnya apa karangan eksplanasi itu? Baiklah kita pelajari bersama.
A. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.
Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses. Melalui teks eksplanasi setiap kejadian yang terjadi disekitar kita tidak hanya diamati dan dirasakan saja, tetapi juga digunakan sebagai pembelajaran.
Hal tersebut untuk mengetahui mengapa kejadian tersebut bisa terjadi. Jadi, tujuan dari teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa.
Dalam teks eksplanasi mengandung fakta yang dirangkai secara berurutan dan hubungan sebab akibat. Jadi, teks eksplanasi bisa berguna untuk menguatkan suatu kebenaran yang ada.
B. Ci-ciri teks eksplanasi
1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasi.
2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains.
4. Sifatnya informatif serta tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap hal yang dibahas.
5. Memiliki/menggunakan sequence markers. Contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.
C. Struktur teks eksplanasi
a. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation),/ Pernyataan Umum
mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya. Bagian ini disebut juga dengan pernyataan umum.
b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence) / Deretan Penjelas
memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
1) Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
2) Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3) Ulasan (review) / Interpretasi
berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini disebut juga dengan iterpretasi.
Untuk pembelajaran hari ini cukup sampai di sii dulu, insya Allah pertemuan yang akan datang kita bahas mengenai kaidah kebahasaan teks eksplanasi.
PRESENSI : KLIK DI SINI
PERTEMUAN KE- 2
Assalamualaikum wr wb, selamat pagi, Semoga klaian hari ini dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Bu Umi berharap kalian selalu semangat dan tetap semangat untuk mengikuti PJJ bahasa Indonesia. Untuk pertemuan kali ini kita akan mempelajarai tentang struktur teks eksplanasi dan contoh teks eksplanasi beserta analisis strukturnya.
STRUKTUR TEKS EKPLANASI
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
A. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya. Bagian ini disebut juga dengan pernyataan umum.
B. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
1. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
2. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
C. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini disebut juga dengan interpretasi.
Contoh teks eksplanasi dan analisis strukturnya
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon), semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif maupun positif. Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan, sambaran petir dan aktivitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan awan panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground Fire) juga termasuk faktor alam karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran diatas tanah pada saat musim kemarau ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah manusia. Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti kelalaian membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan berbagai kelalaian lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung yang sering dikunjungi pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan digunung sindoro pada september 2015.
Kebakaran hutan berdamapak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan banjir menerjang yang di karenakan kegundulan hutan.
Kebakaran hutan selalu membawa kerusakan besar bagi lingkungan, ekosistem alam, dan korban manusia. Kerusakan lingkungan, misalnya kekeringan karena berkurangnya sumber daya air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2 ke atnosfer yang menyebabkan hujan asam. Kerusakan ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam hutan. Kadangkala terjadi korban jiwa karena terinfeksi di saluran pernapasan dan biasanya terkena kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak yang menghirup udara yang sudah terkontamisai oleh asap kebakaran hutan.
Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa mencegah kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan (putung rokok), tidak membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
Penjelasan
Paragraf pertama tersebut merupakan bagian identifikasi fenomena atau pernyataan umum.
Paragraf kedua sampai dengan kelima merupakan bagian penggambaran rangkaian kejadian atau deretan penjelas. Paragraf keenam merupakan bagian ulasan atau iterpretasi.
TUGAS : CARI CONTOH EKSPLANASI TULIS DI BUKU TUGAS FOTO KEMUDIAN KIRIMKAN KE GRUP TUGAS BAHASA INDONESIA.
Untuk pembelajaran hari ini cukup sampai di sini dulu, jika ada yang perlu ditanyakan silakan wa . Terima kasih sukses selalu untuk kalian.
PRESENSI : KLIK DI SINI