PERTEMUAN KE-1
A. Pengertian Biografi
Menurut Kemendikbud (2014), teks biografi adalah teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
B. Ciri-ciri Biografi
· 1. Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh.
· 2. Menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat,
· 3. Teks biografi dapat disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi.
· 4. Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan penggunaan bahasa.
· 5. Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif.
· 6. Teks biografi umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi.
· 7. Karakter sang tokoh dalam tels biografi digambarkan secara langsung maupun tidak langsung.
· 8. Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis.
C. Struktur Biografi
· 1. Orientasi atau setting (aim) berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi secara umum. Dengan kata lain, orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang dimaksud umumnya berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
· 2. Kejadian atau peristiwa penting berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami sang tokoh. Pada bagian ini juga diuraikan hal-hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh atau pelaku serta komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
· 3. Reorientasi berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Singkatnya, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, dalam arti boleh ada boleh juga tidak ada di dalam teks biografi.
PRESENSI : KLIK DI SINI
PERTEMUAN KE-2
D. KAIDAH KEBAHASAAN BIOGRAFI
1. Kata ganti
Teks biografi umumnya banyak menggunakan pronomina atau kata ganti orang ketiga tunggal (ia atau dia atau beliau) yang digunakan secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
2, Kata hubung
Selain banyak menggunakan kata ganti, teks biografi juga kerap menggunakan macam-macam kata penghubung. Kata hubung atau kata sambung atau konjungsi adalah kata yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat (konjungsi intrakalimat) atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (konjungsi antarkalimat). Contoh konjungsi intrakalimat di antaranya adalah dan, tetapi, lalu, kemudian. Sedangkan contoh konjungsi antarkalimat di antaranya adalah akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.
3. Kata kerja
Ada jenis-jenis kata kerja yang kerap digunakan dalam teks biografi yaitu kata kerja material, kata kerja pasif, dan kata kerja mental.
o Kata kerja material adalah kata kerja yang menyatakan tindakan atau menunjukkan aktivitas atau perbuatan fisik atau peristiwa dan dilakukan oleh tokoh.
Contoh kata kerja material antara lain membaca, berjalan, belajar, menulis, memukul, dan lain sebagainya.
Contoh : 1. Faris membaca buku.
2. Jasmin menulis puisi.
o Kata kerja pasif adalah adalah kata kerja yang digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang dialami oleh tokoh sebagai subjek yang diceritakan.
Contoh kata kerja pasif antara lain diberi, ditugaskan, dipilih, dan lain sebagainya.
Contoh : ,. Buku dipilih oleh Ahmad.
o Kata kerja mental adalah kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh kata kerja mental antara lain memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai, dan lain sebagainya.
Contoh : Saya menyetuji hasil rapat.
4. Kata sifat
Teks biografi juga banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat atau adjektif. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh yang diceritakan kepada pembaca. Dalam penggunaannya, kata sifat selalu didahului oleh kopulatif seperti adalah atau merupakan.
5. Kata depan dan kata benda
Selain kata ganti, kata hubung, kata kerja, dan kata sifat, teks biografi juga banyak menggunakan kata-kata yang menujukkan urutan waktu, aktivitas, dan tempat. Misalnya, kata-kata yang menunjuk waktu adalah tahun 1945. Kata-kata yang menunjuk aktivitas atau peristiwa misalnya aktif di organisasi atau lahir. Dan, kata-kata yang menunjuk tempat contohnya adalah Yogyakarta, Bangka, dan lain sebagainya.
6. Pengacuan atau merujuk kata
Teks biografi juga banyak menggunakan pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan yakni bagian kata atau kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok kata kalimat sebelumnya. Digunakannya pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan dalam teks biografi dimaksudkan untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus-menerus.
7. Kalimat simpleks
Kaidah kebahasaan lain yang kerap ditemukan pada teks biografi adalah digunakannya kalimat simpleks atau kalimat tunggal. Menurut Sasangka (2014), kalimat simpleks atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Adapun satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa subjek-predikat (S-P); subjek, predikat, objek (S-P-O); subjek, predikat, pelengkap (S-P-Pel); subjek, predikat, objek, pelengkap (S-P-O-Pel); subjek, predikat, keterangan (S-P-K); atau hanya berupa predikat (P).
PRESENSI : KLIK DI SINI
PERTEMUAN KE-3
Lanjutan kaidah kebahasaan teks biografi tentang konjungsi.
Konjungsi
a. Pengertian
Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan antarkalimat, antarklausa serta antarparagraf.
Pada umumnya, konjungsi antarklausa terletak di bagian tengah kalimat. Konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat atau setelah tanda baca. Konjungsi antar paragraf terletak di awal paragraf. Agar bisa mengetahui perbedaanya, berikut penjelasan tentang pengertian klausa, kalimat serta paragraf:
1.Klausa: terdiri atas beberapa kelompok kata. Minimal ada satu subjek dan satu predikat.
Contohnya saya sudah sampai.
2.Kalimat: terdiri atas klausa.
Contohnya kemarin malam saya membeli martabak manis di depan toko swalayan.
3.Paragraf: terdiri atas berbagai kalimat sehingga membentuk paragraf.
Jenis konjungsi
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang digunakan dalam pembentukkan kalimat majemuk setara/ konjungsi yang digunakan untuk menggabungkan kalimat tunggal dan kalimat tunggal.
Macam konjungsi koordinatif adalah
a. menyatakan gabungan :dan,serta
b. menyatakan pemilihan : atau
c. menyatakan pertentangan : .....
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang digunakan dalam pembentukkan kalimat majemuk bertingkat.
Macam konjungsi subordinatif.
a. menyatakan waktu : ketika, saat, sejak, sebelum..
b. menyatakan tujuan : agar, supaya, biar
CATATAN : tugas mencari jenis konjungsi koordiatif yang c dan mencari jenis konjungsi subordinatif yang lain ( masih ada 8 lagi) tulis di buku catatan kalian!
PRESENSI KLIK DI SINI