Al-Qur’an Surah al-A’la (87): 14-19, Al- Qashash 77 dan Ali Imran 148 dan artinya tentang sikap peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya
Al-Qur’an Surah al-A’la (87): 14-19, Al- Qashash 77 dan Ali Imran 148 dan artinya tentang sikap peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya
1. Al-Qur’an Surah al-A’la (87): 14-19
2. Artinya:
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
15. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.
16. tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
17. sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
18. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu,
19. (yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa
3. Isi kandungan
Dalam QS. al-A’la (87): 14-15 Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang beriman, dengan keimanannya mereka menyucikan diri. Mereka selalu ingat kepada Allah dengan tunduk melakukan shalat. Orang-orang yang beriman akan menyikapi dunia adalah ujian atas keimanannya. Maka mereka akan senantiasa beramal saleh untuk menuju kehidupan akahirat. Dalam QS. al-Kahfi (18):7 Allah menjelaskan bahwa “Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” Maka tampaklah kehidupan orang-orang yang teruji selalu ruku’ dan sujud dalam segala aspek kehidupannya di hadapan Allah Swt. Jiwa, raga, dan hartanya ia peruntukkan untuk menuju kehidupan akhirat. Dalam QS. al-A’la (87) ayat 16-17, Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang kafir lebih mementingkan dunia daripada kepentingan akhirat, padahal semestinya mereka memilih kesenangan akhirat sebagaimana perintah Allah Swt. Kesenangan akhirat adalah kekal dan abadi sedangkan kesenangan dunia hanyalah sementara. Sebagai orang yang beriman hendaknya senantiasa menjauhi gaya hidup yang cenderung materialistik, hedonnis, dan konsumerisme. Karena perilaku yang demikian bukan hanya rugi di dunia tetapi juga kelak di akhirat. Dan Allah sudah menegaskan bagi orang-orang yang yang bergaya hedon dan konsumtif adalah tempatnya di neraka. “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan dunia itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” QS. Yunus (10):7-8. Dalam QS. Al-A’la (87) ayat 18 -19 Allah menjelaskan bahwa kehidupan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir sudah Allah jelaskan pula dalam kitab-kitab terdahulu yaitu dalam suhufnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa
2. Al-Qur’an Surah al-Qashash (28): 77
3. Isi kandungan
Dalam QS. al-Qashash (28): 77 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat”. Ayat ini menjelaskan bahwa hendaknya manusia menggunakan anugerah Allah Swt. untuk kebahagiaan di akhirat. Hindari tipu daya dunia. Jika mendapat rezeki berdermalah untuk infak dan sedekah, membantu fakir miskin dan du’afa serta amal saleh lainnya. Jika menjadi pegawai, maka bekerjalah dengan jujur. Bekerjalah sesuai ketentuan, dan terima gaji sesuai ketentuan, jangan ambil yang bukan hak kita dengan cara-cara yang tidak halal. Namun demikian, orang-orang yang lemah imannya banyak yang melakukan korupsi hanya untuk memenuhi ambisi duniawinya. Ia lupa ada balasan atas kejahatannya baik di dunia maupun akhirat. Sebagi orang yang beriman hendaknnya kita senantiasa bersyukur karena sangat banyak nikmat yang telah Allah Swt. anugerahkan. Jika kita berusaha menghitungnya pun tidak akan sanggup menghitungnya. “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu”. Ini isyarat bagi kita agar peduli kepada sesama. Harta yang Allah anugerahkan jangan digenggam sendiri karena dalam harta itu terdapat hak orang lain. Ada hak fakir miskin dan du’afa. Pada akhir ayat:“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. ini larangan jangan berlaku sombong dengan harta yang Allah anugerahkan. Jangan berbuat semena-mena dengan harta sehingga bumi menjadi rusak. Allah tidak menyukai kerusakan. Setelah memahami QS. al-Qashash (28): 77, pasti kalian dapat menarik kesimpulan bahwa dengan mengamalkan QS. al-Qashash (28): 77, maka kita akan terhindar dari gaya hidup materialistis, hedonis, dan konsumtif. Dengan memahami ayat tersebut, kita akan memilih berbagi rezeki dengan sesama daripada menghambur-hamburkannya untuk kepentingan dunia yang hanya sementara.
4. Al-Qur’an Surah Ali Imran (3): 148
5. Isi kandungan
QS. Ali Imran (3): 148 menjelaskan bahwa orang-orang yang ikhlas, sabar, dan tetap berjuang di jalan Allah, maka Allah Swt. memberikan balasan di dunia dan pahala kebaikan di akhirat. Oleh karena itu orang-orang yang beriman hendaklah bersyukur dan bersabar dalam setiap keadaan. Bersabar dan bersyukur akan dapat membentengi diri dari perilaku materialistis, hedonis, dan konsumtif. Mereka yang beriman akan selalu ikhlas menjalani kehidupan sesuai perintah Allah. Mereka yakin tidak ada yang menjadi tujuan hidup kecuali keridhaan Allah.