Definisi mad secara bahasa adalah tambah. Menurut ulama ahli tajwid adalah memanjangkan suara huruf yang wajib dipanjangkan.
Huruf mad itu ada tiga yaitu wawu ( و ) , ya' ( ي ), dan alif ( ا ).
Adapun syarat huruf mad adalah apabila wawu jatuh setelah dhammah, ya' jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah.
Adapun mad thabi’i secara bahasa memiliki arti alami atau biasa, yakni tidak lebih maupun tidak kurang. Mad Thabi’i juga dikenal dengan istilah Mad Ashli atau asal mula suatu kejadian. Inilah yang menjadi kunci utama dalam belajar hukum mad. Cara membaca mad thabi’i ini dipanjangkan dengan 2 harakat atau 1 alif. Huruf mad thabi’i terdiri dari tiga, yaitu ( ي ) 'ya) , و ) wau dan alif ( ا). Syarat dari mad thobi’i ini apabila wau jatuh setelah dhammah, ya jatuh setelah kasrah, dan juga alif jatuh setelah fathah.
Contoh bacaan mad thabi’i:
وَاجًا= alif jatuh setelah fathah (dibaca waajan)
دِيْنِ= ya jatuh setelah kasrah (dibaca diini)
يَدْخُلُوْنَ= wau jatuh setelah dhammah (dibaca yad’khuluuna)