Selamat Datang di Portofolio Digital Sigit Suryono
Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa yang saya tulisakan untuk peristiwa negatif adalah saat saya berusia 12 tahun atau saat itu kelas 6 SD. Saya adalah ketua kelas untuk kelas 6B, pada saat itu sekolah sedang ada kunjungan dari tim penilai lomba sekolah. Dan saya diberi kepercayaan menjadi pemimpin di kelas 6 untuk mendirikan tenda, sebagai salah satu sample penilaian untuk kegiatan kepramukaan. Saat mendirikan tenda tersebut teman-teman yang lain tidak mau membantu saya terpaksa mendirikan tenda sendiri dengan cara semua tongkat ditali dan disipakan patok dan satu-satu saya tegakkan. Namun setiap kali saya mau meneggakkan dan pindah ke tongkat yang lainnya ada beberapa teman yang mengganggu dan membuli dengan mencopot patok, dan itu berlangsung terus menerus sampai akhirnya saya menangis, sedih, dan tidak mendapat bantuan dari teman-teman malah di ganggu. Akhinya sama bapak guru di marahinlah teman-temanku dan mereka akhirnya yang mendirikan tenda sampai selesai.
Peristiwa Positif saya tulis saat saya sudah menempuh kuliah S-2. hal ini menjadi salah satu peristiwa yang membuatku sukses sampai saat ini dikarenakan menemukan suatu pembelajaran yang saya senangi dan saya sukai. sering kali saya diminta bantuan teman-teman untuk menyelesaikan masalah dan bisa terlebih saat belajar memuat aplikasi dan web saya sangat senang dan hasil yang di peroleh dalam menempuh S2 ini sangat menggembirakan sehingga bisa cumlaude dan di wisuda oleh bapak Rektor.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Yang terlibat dalam peristiwa negatif yang saya alami adalah teman-teman sekelas yang laki-laki. Sedangkan yang berperan dalam peristiwa positif beberapa teman Seperti Dwi Riastuti, Syarif Hidayat, dll, Untuk Dosen Ada Prof. Abud Ghofur, Prof. Mukminan, Prof. Anik Ghufron, Prof. Herminanto Sofyan, Dr. Suharyanto, dll.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Dampak emosi yang saya rasakan hingga sekarang adalah, senang, bahagia, dan semangat.
4/ Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya ingat karena peristiwa itu peristiwa yang membuat saya malu, sedih, tidak mendapat bantuan dari teman-teman, bahkan mendapatkan bulian dari mereka. Namun dari peristiwa tersebut teman-teman meminta maaf setelah saya menangis dan mereka mau mengerjakan mendirikan tenda sampai selesai. Nilai yang bisa saya terapkan saat menjadi guru adalah melarang siswa untuk membuli temannya, gotong royong sangat berpengaruh dalam menyelesaikan ketugasan, dengan saling berbagi rasa, saling berbagi tugas, dan senantisa belajar bersama.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Dari trapesium usia dan roda emosi ini membuat saya memahami akan pribadi setiap orang yang bisa merekam hal-hal yang negatif maupun positif, oleh karena itu sebagai guru saya ingin menerapkan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran harus berpusat pada murid dengan pembelajaran yang holistik dari sisi pengetahuan, psikomotor, karakter, budi perkerti, dan pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga hal positif ini akan selalu diingat oleh siswa menjadi proses pembelajaran yang bermakna.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Guru di gugu dan di tiru merupakan sosok yang bisa menjadi panutan bagi murid dalam membentuk kepribadian, keilmuan dan memandu belajar mereka dengan sunggu-gungguh, santun, sabar, dan bisa memberi makna kehidupan bagi mereka sehingga suatu saat siswa kita bisa berperan menjadi sosok-sosok yang hebat dan berbudi pekerti yang luhur, serta memiliki kesabaran dan ketabahan untuk terus melangkah.
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
* nilai-nilai yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas adalah saya menyakini dan percaya bahwa keberhasilan saya selama ini di dukung oleh stake holder di sekolah, terlebih berbagai prestasi yang saya raih saat ini merupakan peran serta seluruh siswa smp.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Peran saya terhadap murid adalah memberikan mereka ilmu pengetahuan menggerakkan mereka untuk bisa bersikap baik, memiliki kejujuran, dan karakter yang kuat, belajar sepenuh hati, dll.
Terhadap rekan guru saya mengajar untuk bisa melakanakan berbagai program sekolah terutama yang saya kembangkan yaitu aplikasi untuk GLS, bisa mengajak guru-guru untuk bisa menuliskan gerakan literasi sekolahnya.