Berbagai tantangan yang dihadapi remaja adalah tahapan paling kritis karena dihadapkan pada banyak tantangan. Adapun tantangan-tantangan itu, meliputi: tantangan biologis, konigtif, psikis, sosial, dan moral. Apabila tantangan-tantangan itu mampu dihadapi secara adaptif dan dengan sukses maka semuanya akan berkembang dengan baik. Namun, ketika pada periode remaja ini seorang individu tidak mampu menghadapi dan mengatasi tantangan dan perubahan ini secara sukses akan muncul berbagai konsekuensi psikologis, emosional, dan tingkah laku yang akan merugikan bagi remaja itu sendiri. Adapun ketika melalui masa-masa menantang itu, orang tua berperan penting dalam mendampingi putra-putri mereka.
1. Tantangan Biologis
Masa remaja dimulai dari peristiwa kedewasaan yang telah banyak dijelaskan dengan sebutan pubertas. Menurut Colarusso (dalam Fatimah: 2006), Pubertas merujuk pada peristiwa-peristiwa biologis yang menyertai menstruasi pertama pada perempuan dan ejakulasi pertama pada laki-laki. Peristiwa-peristiwa itu menandai permulaan dari sebuah proses perubahan fisik yang mendalam. Meskipun itu merupakan suatu proses kedewasaan yang normal, proses itu dapat memberikan kesulitan bagi remaja yang mengalaminya.
2. Tantangan Kognitif
Menurut Geldard (2010), ketika perubahan biologis yang terjadi pada masa remaja saat yang bersamaan juga terjadi perubahan kognitifnya. Remaja yang sedang mengalami perubahan kognitif akan mengembangkan suatu kemampuan untuk berpikir abstrak, menemukan cara untuk berpikir tentang masalah hubungan, memahami cara-cara baru untuk mengolah informasi, dan belajar berpikir secara kreatif dan kritis.
Jika remaja tidak mampu menghadapi tantangan kognitif sebagaimana mestinya maka akan timbul dampak negatif yang merugikan remaja itu sendiri, misalnya dikucilkan oleh temanteman sebayanya. Peran orang tua sangat dibutuhkan oleh remaja. Orang tua hendaknya bersikap sebagai pengontrol tindakan remaja dan mengarahkan kreativitas remaja pada kegiatan yang positif, misalnya mengarahkan remaja untuk belajar berwirausaha.
3. Tantangan Psikologis
Pada saat remaja menghadapi tantangan psikologis, orang tua hendaknya senantiasa memperhatikan dan mengarahkan remaja sehingga mampu menghadapi tantangan psikologis dengan baik. Apabila orang tua cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap anaknya maka akan timbul dampak psikologis yang negatif. Seringkali karena remaja ingin merasa berbeda dari teman sebayanya maka ia berpenampilan unik dan tidak wajar, misalnya pada remaja laki-laki memakai tindik ditelinga dan mewarnai rambut/pirang.
4. Tantangan Sosial
Proses sosialisasi pada masa remaja berlangsung secara bersamaan dengan pencarian identitas pribadi. Pada kenyataannya, proses sosialisasi dan pencarian identitas pribadi bersifat saling berkaitan dan saling bergantung. Sosialisasi akan menguatkan kesadaran akan identitas pribadi sedangkan perkembangan identitas pribadi akan membantu remaja dalam berhadapan dengan harapan dan standar yang ditetapkan masyarakat.
Jika seorang remaja tidak mampu bertindak sesuai yang diharapkan masyarakat maka dampak negatif yang bisa saja terjadi, yaitu remaja tidak mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Masyarakat umum akan cenderung memberi penilaian negatif bagi remaja yang tidak mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
5. Tantangan Moral dan Spiritua
Sementara itu, bagi remaja pria perkembangan moralnya dipengaruhi oleh penghargaan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukannya. Pendapat itu diperkuat oleh ungkapkan Lovat (dalam Fatimah: 2006), “Perkembangan moral remaja pria bisa jadi juga dipengaruhi oleh konteks lingkungan tempat tinggal remaja dan banyak bergantung pada perkembangan intelektual yang juga terjadi pada masa ini”. Ketika remaja berusaha menemukan identitas pribadi, pada saat yang sama juga berusaha menemukan makna dalam kehidupan mereka. Mereka akan melihat ke dalam diri mereka sendiri untuk menelaah pikiran dan perasaan serta mencoba memberikan penalaran tentang segala pikiran dan perasaan itu. Hal itulah yang kemudian menuntun remaja mencari jawaban atas alam spiritual mereka.
Hasilnya perkiraan usia psikologis anda bisa dilihat dari uraian di bawah ini: