Guru tidak mengusai materi yang mau diajarkan ke siswa secara detail. Bukannya menjelaskan materi malah membaca powerpoint.
Berpakaian tidak rapi (Norak) Bagi murid-murid, guru itu merupakan cermin yang bisa mereka contohkan. Tapi bagaimana kalau guru berpakaian tidak rapi apalagi sampai berpakaian norak
Berkata kasar. Perkataan terhadap siswa harus halus, memikat, dan penuh perhatian. setiap bimbingan, nasehat, dan perkataan harus disampaikan dengan lemah lembut.
Memberikan tugas rumah atau PR tanpa diperiksa. Pekerjaan rumah (PR) memang dapat menjadikan siswa rajin belajar di rumah. Namun ketika kesungguhan siswa di sia-siakan oleh guru, tentu siswa akan kecewa dan semangat untuk mengerjakan PR selanjutnya akan kendor.
Menghukum semena-mena. Menghukum siswa harus didasari dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kearifan. Jangan memberikan hukuman kepada siswa berdasarkan kebencian, permusuhan, dan emosi yang tidak terkendali. Guru adalah pembimbing spiritual murid, sehingga sikap perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing moral dan spiritual.
Pilih Kasih (tidak adil) Sikap pilih kasih atau tidak adil akan membuat kebijasanaan guru tidak dihormati siswanya. Siswa akan bertindak menjauh, seperti tidak mengindahkan perintah gurunya.
Cuek di dalam kelas maupun diluar kelas. Jika guru cuek dengan siswanya, baik dalam maupun di luar kelas. Maka siswa tidak dapat merasakan hubungan emosional yang positif antara guru dan muridnya. Siswa hanya akan belajar dalam arti formal, tetapi tidak memiliki hubungan psikologi yang akrab yang penuh manfaat.
Tidak memberikan contoh yang baik. Siswa adalah peniru yang sangat baik. Sebaiknya guru selain memberikan pelajaran materi kepada siswa juga memberikan contoh prilaku yang baik pula. Sehingga kelak siswa dapat bermasyarakat dengan baik.
Kaku (tidak humoris). Tidak humoris merupakan sifat guru yang kurang disukai oleh siswa, karena guru yang kaku, tidak humoris biasanya menimbulkan pembelajaran yang terasa tegang sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses KBM dengan baik.
Membanding-bandingkan. Guru yang suka membanding-bandingkan siswa satu dengan yang lain atau membandingkan antar kelas dapat menimbulkan perasaan ketidaksukaan siswa yang merasa diremehkan oleh guru.