Natal, Tahun Baru & Epifani
Natal, Tahun Baru & Epifani
Natal menandai hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus dan inkarnasi Allah yang menjadi manusia sebagai penggenapan nubuat para nabi akan kedatangan sang Mesias. Pada perayaan Natal, sama seperti para malaikat ketika bertemu dengan para Gembala, kita memproklamirkan Gloria in excelsis Deo! (Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi) (Lukas 2:13-20).
Dengan merayakan Natal, kita diajak untuk memaknai inkarnasi Allah di mana Natal menjadi rangkaian peristi-wa awal mengenai kehidupan Kristus. Kisah ini terdiri berlanjut pada peringatan Epifani, Pembaptisan Tuhan, dan Transfigurasi yang menegaskan Yesus sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia. Peristiwa-peristiwa ini mendasari refleksi gereja dalam memaknai kehidupan Yesus dan kerajaan-Nya yang akan datang.
Kata Natal berasal dari bahasa Latin Natalis atau Dies Natalis (hari lahir). Penggunaan istilah awalnya digunakan Imperium Romawi untuk peringatan Dies Natalis Invicti, yang berarti ‘Hari Kelahiran Matahari yang Tak Terkalahkan’. Ketika Kekristenan mendominasi, istilah ini diberikan makna baru yakni Dies natalis Iesu atau Dies natalis Donimi yang adalah Matahari Kebenaran (Sol Iustitiæ) yaitu Yesus Kristus.
Natal diperingati oleh seluruh umat Kristen setiap tanggal 25 Desember dan berlangsung selama 12 hari atau 2 minggu sampai tanggal 5 Januari. Namun, terdapat perbedaan penanggalan dalam dua tradisi gereja yakni menurut kalender Gregorian yang umum kita gunakan dan kalender Julian yang merayakan Natal pada tanggal yang sama (25 Desember) namun, dalam penanggalan Gregorian Natal jatuh pada tanggal 7 Januari. Kalender Gregorian umumnya di-gunakan oleh Gereja Protestan dan Gereja Katolik sementara kalender Julian digunakan oleh gereja Orthodox.
Natal menurut tulisan patristik (tulisan bapa gereja) paling awal, Irenaeus (130-202) menghubungkan tanggal Maria mengandung (25 Maret) dengan menghitung maju sembilan bulan hingga 25 Desember. Dalam catatan Sextus Julius Africanus (160-240) perayaan Natal pada 25 Desember sudah dilakukan sejak abad ke-2 ke bawah sementara itu, Theofilus dari Kaisarea (115-181) men-catat Natal telah dirayakan sejak tahun 160 M dan di kanonkan tahun 189. sebelum perayaan sol invictus (274 M) yang dianggap menjadi dasar perayaan Natal. Merayakan Natal pada tanggal 25 Desember mulai meluas pada masa pemerintahan Konstantinus Agung.
Tanggal 6 Januari (minggu pertama sesudah tahun baru) diperingati sebagai hari Epifani (Yunani (ἡ) Θεοφάνεια, Τheophaneia = "penampakan Tuhan“) yang memaknai kedatangan Orang-orang Majus dari Timur atau juga dikenal dengan sebutan Tiga Raja, yang mengunjungi Yesus dan membawa pemberian emas, kemenyan, dan mur (Matius 2:1-12). Peristiwa ini menunjukkan manifestasi Bayi Yesus Kristus yang menampakkan diri-Nya sebagai Putra Allah kepada orang Yahudi maupun bukan Yahudi sebagai visi kemuliaan Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Warna liturgi masa Natal umunya berwarna Putih yang melambangkan kesucian dan sukacita atas kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat. Dalam beberapa kebiasaan warna putih di padukan dengan warna emas yang melambangkan kemuliaan atau warna kuning yang merepresentasikan emas. Warna putih sebagai warna liturgi Natal umumnya dipraktikkan oleh sebagian besar gereja-gereja di dunia.
Warna liturgi masa Natal adalah Putih yang melambangkan kesucian dan sukacita atas kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat. Dalam beberapa kebiasaan warna putih di padukan dengan warna emas yang melambangkan kemuliaan atau warna kuning yang merepresentasikan emas. Warna putih sebagai warna liturgi Natal umumnya dipraktikkan oleh sebagian besar gereja-gereja di dunia.
Lilin yang bercahaya di atas palungan menyimbolkan Yesus Kristus sebagai Terang dunia (Yohanes 1:1);
Lingkaran cahaya pada lilin yang membentuk lingkaran atau halos (Yunani: ἅλως, halōs) yang menyimbolkan Kristus sebagai Matahari Kebenaran yang disebutkan dalam nubuat Nabi Maleakhi (Maleakhi 4:2);
Palungan menyimbolkan kedatangan Kristus yang lahir dalam kesederhanaan di kandang yang hina;
Palungan di kandang Betlehem dan salib berbentuk bintang bercahaya menjadi lambang kerendahan sekaligus penantian yang disaksikan oleh para gembala di Efrata dan para Majus (Lukas 2:16 dan Matius 2 :11);
Salib di atas palungan dimaknai sebagai kelahiran Yesus sang Juruselamat yang menebus dosa manusia;
Mahkota di atas Salib menyimbolkan Yesus Kristus sebagai Raja atas segalah raja;
Lambang/simbol ini mengungkapkan pengakuan iman GMIM bahwa Kristus adalah Imanuel yang telah menjadi manusia dan membawa damai sejahtera dan yang menyatakan diri-Nya kepada umat manusia.
REFERENSI
Armstrong, D. (2017, December 11). December 25th Birth of Jesus?: Interesting Considerations. Retrieved from Patheos: www.patheos.com/blogs/davearmstrong/2017/12/december-25th-birth-jesus-interesting-considerations.html
Colors Explained. (2022, November 14). Meaning of Colors in the Bible Explained. Retrieved from Colors Explained: https://www.colorsexplained.com/meaning-of-colors-in-the-bible/
Compelling Truth. (n.d.). Was Jesus actually born on December 25?. Retrieved from Compelling Truth: www.compellingtruth.org/December-25.html
Encyclopaedia Britannica. (n.d.). Why Is Christmas in December?. Retrieved from Britannica: www.britannica.com/story/why-is-christmas-in-december
Encyclopaedia Britannica. (2022, December 7). Epiphany. Retrieved from Britannica: www.britannica.com/topic/Epiphany
GMIM. (2014, August 20). Perayaan Minggu Natal, Tahun Baru dan Epifani. Retrieved from GMIM: www.gmim.or.id/perayaan-minggu-natal-tahun-baru-dan-epifani/
Latin is simple. (n.d.). Dies natalis (Iesu). Retrieved from Latin Is Simple: www.latin-is-simple.com/en/vocabulary/phrase/2150/
Tartar, S. (2020, December 21). Why Is Christmas on December 25? Part 4: What the Church Fathers Actually Say. Retrieved from Medium: medium.com/christian-history-and-culture/why-is-christmas-on-december-25-9b4c1604972d
The Calvin Institute of Christian Worship. (2004). Christmas. In The Worship Source Book (pp. 465-492). Michigan: Baker Book House Co.
The Calvin Institute of Christian Worship. (2004). Epiphany. In The Worship Sourcebook (pp. 493-519). Michingan: Baker Book House Co.
Vanderbilt Divinity Library. (n.d.). Liturgical Colors. Retrieved from the Revised Common Lectionary: https://lectionary.library.vanderbilt.edu/liturgical-colors.php
Temukan Kami
GMIM Riedel Wawalintouan
Kecamatan Tondano Barat
Kabuaten Minahasa
Sulawesi Utara 95616
Telepon (0431) 322490