MInggu-Minggu Sengsara (Prapaskah)

Minggu-minggu Sengsara (Prapaskah)

Minggu Sengsara atau juga disebut Prapaskah adalah persiapan sebelum paskah. Minggu Sengsara adalah masa untuk mengenang dan menghayati kembali seluruh pelayanan Yesus yang penuh tantangan dan derita, yang dimulai dari Kaisarea Filipi sampai di Yerusalem. Oleh karena itu, masa ini dimaknai sebagai kesempatan untuk umat berpuasa, meratap, menyesal dan bertobat. Sejak abad ke-4, Gereja Barat telah menetapkan masa Prapaskah sebagai masa puasa dan pembaharuan selama 40 hari sepeti Yesus yang berpuasa selama 40 hari (Matius 4:2). Masa Prapaskah juga sering dikaitkan dengan tradisi persiapan pembaptisan pada hari Minggu Paskah tapi berubah menjadi masa penyesalan dan pembaharuan orang-orang Kristen. 

Dalam Alkitab tentang masa pergumulan dan pertobatan, baik yang dialami umat Israel di padang gurun; Musa di atas gunung; Elia dalam perjalanan ke Horeb; Pertobatan orang Niniwe setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan Yesus yang berpuasa di padang gurun, semuanya terjadi dalam simbol angka 40, maka Minggu Sengsara berlangsung selama selama 40 hari atau Enam Minggu. Bahasa latinnya adalah 'Quadragesima' (berarti ‘yang ke-40’); hari ke-40 sebelum Paskah (sebelum Jumat Agung).

Angka 40 menjadi simbol persiapan baik dalam masa Prapaskah maupun Paskah di mana 40 hari sesudah Minggu Paskah adalah hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Namun, ada juga yang melaksanakan pada minggu sebelumnya sehingga Prapaskah dilaksanakan selama 50 hari, dalam bahasa Latin ‘Quinquagesima’ (yang ke-50) sehingga sama dengan 50 hari sesudah Hari Paskah yaitu Hari Pentakosta (Yunani = ke-50) yang membuat masa raya Paskah menjadi 100 hari. Ada juga yang memulainya Prapaskah selama 60 hari, dalam bahasa latin 'Sexagesima' (yang ke-60) namun artinya bukan hari ke-60 sebelum Paskah. Dan ada juga yang memulai Prapaskah selama 70 hari, dalam bahasa Latin 'Septuagesima' (yang ke-70) tetapi bukan merujuk pada hari ke-70 sebelum Paskah, tetapi melambangkan ke-70 bangsa di dunia atau ke-70 tahun masa pembuangan di negeri Babel (2 Tawarik 36:21; Yeremia 25:11,12). 

Beberapa gereja (termasuk GMIM) menonjolkan kontras antara Minggu Sengsara/Prapaskah dan Paskah dengan mengganti nyanyian "Haleluya“ menjadi “Hosana” untuk mengingat seruan orang-orang ketika Yesus memasuki kota Yerusalem yang menandai perjalanan Yesus menuju kemtian-Nya (Matius 21:9; Markus 11:9-10; Yohanes 12:13). Peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem dirayakan pada hari minggu sebelum Jumat Agung (Minggu Palma).

Dalam tata ibadah GMIM, Nas Pembimbing selama 6 Minggu Sengara dapat diambil dari: Mazmur 91:15  (Minggu Sengsara I), Mazmur 25:6 (1,2)  (Minggu Sengsara II)  Mazmur 25:15,16 (Minggu Sengsara III) Yesaya 66:10 atau Mazmur 51:17-19 (Minggu Sengsara IV), Mazmur 43:1 (Minggu Sengsara V), Mazmur 22:20 atau Matius 11:26-30 (Minggu Sengsara VI). Nas ini berkaitan dengan seruan-seruan doa yang menyatakan sifat khusus ibadah dalam hubungannya dengan tahun gereja, pelayanan sakramen, peristiwa khusus dan tema khotbah. Nas-nas ini juga digunakan dalam itroitus Gereja Katolik dan banyak Protestan.

Warna tradisional untuk Minggu Sengsara/Prapaskah adalah ungu. Warna ungu adalah warna jubah Yesus ketika Ia diadili di hadapan manusia dan sebagai tanda ejekan dan penghinaan bagi-Nya (Matius 27:28; Markus 15:17-18; Yohanes 19:2;). Jubah yang digunakan Yesus adalah milik Herodes (Lukas 23:11) dan merupakan warna paling mahal yang tersedia di Kekaisaran Romawi. Orang-orang yang memakai warna ungu umumnya bangsawan karena merekalah satu-satunya yang mampu membelinya. Karena Yesus adalah Raja di atas segala Raja, sikap mengejek dengan mengenakan jubah ungu kepada-Nya sebenarnya menunjukkan martabat kerajaan-Nya.



REFERENSI

AIT GMIM. (2010). Tata Ibadah Hari-hari Minggu Sengsara (I-VI). In Buku Tata Ibadah GMIM I ed. Revisi (pp. 52-56). Ajaran, Ibadah dan Tata Gereja Sinode GMIM. 


GMIM. (2014, June 13). Minggu-minggu Sengsara. Retrieved from Sinode GMIM: https://www.gmim.or.id/minggu-minggu-sengsara/ 


Komisis Teologi GPIB Paulus. (2022). Tahun Gerejawi. In Warta Jemaat 20-26 Maret (pp. 3-4). Jakarta: GPIB Paulus. 


The Calvin Institute of Christian Worship. (2004). Ash Wednesday. In The Worship Source Book (pp. 541-549). Michigan: Baker Book House Co. 


The Calvin Institute of Christian Worship. (2004). Lent. In The Worship Sourcebook (pp. 550-579). Michingan: Baker Book House Co. 


The Calvin Institute of Christian Worship. (2004). Passion/Paslm Sunday. In The Worship Source Book (pp. 580-592). Michigan: Baker Book House Co. 


The Editors of Ecyclopaedia Britannica. (n.d.). Lent. Retrieved from Britannica: https://www.britannica.com/topic/Lent 


The Editors of Encyclopaedia Brittanica. (n.d.). Palm Sunday. Retrieved from Britannica: https://www.britannica.com/topic/Palm-Sunday 


Vanderbilt Divinity Library. (n.d.). Liturgical Colors. Retrieved from the Revised Common Lectionary: https://lectionary.library.vanderbilt.edu/liturgical-colors.php

Temukan Kami

GMIM Riedel Wawalintouan

Kecamatan Tondano Barat

Kabuaten Minahasa

Sulawesi Utara 95616

Telepon (0431) 322490