Selamat datang di Ruang AQIDAH AKHLAK MA ARIFAH
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menganalisis makna al-Asmā` al-Ḥusna al-Hādi, al-hasib, al-Khālik dan al-Hakīm
Siswa dapat menganalisis upaya meneladani al-Asmā` al-Ḥusna al-hasib, al-Hādi, al-Khālik dan al-Hakīm
ayat yang merujuk kepada Allah dapat ditemukan pada Surah an-Nisā` [4]: 6, 86 dan Surah al-Aḥzāb [33]: 39.
2. Teladan dari nama baik Al-Ḥasīb
a. Meyakini bahwa hanya Allah yang memberi kecukupan dan membuat perhitungan
b. Mengevaluasi diri secara konsisten Seorang yang mengimani al-Ḥasīb akan menjadikan Allah sebagai satu- satunya tujuan. Jikalau hal ini berat dilakukan, maka paling tidak seseorang tersebut dapat merasa berkecukupan dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya.
F. Maha Pencipta (Al-Khāliq)
1. Pengertian Al-Khāliq
Nama al-Khāliq merupakan nama ke-12 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata alKhāliq berakar kata dari huruf kha’, lam, dan qaf berarti mengukur dan menghapus. Makna ini lalu mengalami perluasan antara lain dengan arti menciptakan dari tiada dan menciptakan tanpa suatu contoh terlebih dahulu. Nama al-Khāliq memiliki makna bahwa Allah Maha pencipta segala sesuatu.
2. Teladan dari nama baik Al-Khāliq
a. Meyakini bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan sebaik-baiknya Sebagai umat Islam, kita harus meyakini bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Tidak ada ciptaan Allah yang tidak sempurna kecuali makhluk-Nya menganggap dirinya tidak sempurna.
b. Motivasi berkreasi dan inovasi , Setelah kita meyakini bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan sebaikbaiknya, maka perilaku yang dapat menunjukkan cerminan terhadap al-Khāliq ialah kreatif dan inovatif.
G. Maha Bijaksana (Al-Ḥakīm)
1. Pengertian Al-Ḥakīm
Nama al-Ḥakīm merupakan nama ke-47 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al- Ḥakīm berakar dari huruf ḥa`, kaf, dan mīm berarti bijaksana. Nama al-Ḥakīm menunjukkan bahwa Allah Mahabijaksana atas segala sesuatu. Dengan kebijaksanaan-Nya, Allah memberikan manfaat dan kemudahan makhluk-Nya atau menghalangi dan menghindarkan terjadinya kesulitan bagi makhluk-Nya. Tidak ada keraguan dan kebimbangan dalam segala perintah dan larangan-Nya, dan tak satu pun makhluk yang dapat menghalangi terlaksananya kebijaksanaan atau hikmah-Nya
2. Teladan dari nama baik Al-Ḥākim
a. Meyakini bahwa Allah Maha Bijaksana atas segala sesuatu Sebagai umat Islam, kita wajib menerima segala hal yang telah diberikan Allah kepada kita. Bahkan kita harus berpikir positif dalam memahami kebijaksanaannya. ,
b. Bersifat bijaksana, Sifat bijaksana merupakan selalu menggunakan pengetahuan dan pengalaman serta pandai berhati-hati apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.