Pertemuan 1
A. Perkembangan Islam di Amerika
B. Perkembangan Islam di Eropa
A. Perkembangan Islam di Amerika
B. Perkembangan Islam di Eropa
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat belajar di beranda SKI anak anak yang saya cintai dan saya banggakan...
Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT ... Aamiin YRA
Pada pertemuan pertama ini kalian akan mempelajari materi tentang :
A. Perkembangan Islam di Amerika
B. Perkembangan Islam di Eropa
E-PRESENSI Mapel SKI Kelas XII : Klik Di Sini Wajib di isi sebagai bukti kehadiran !
Baca dan Pelajari Materi BAB 7 Pertemuan 1 Berikut ini !
PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA BARAT
Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk salat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak. Masjid Cordoba merupakan symbol kejayaan dan peradaban Islam. Mezquita atau Masjid Córdoba ialah sebuah katedral di Spanyol yang dahulu merupakan sebuah masjid. Pada masa kekuasaan Islam di Spanyol Córdoba adalah ibu kota Spanyol di bawah pemerintahan dinasti Umayyah. Setelah Reconquista atau Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah fungsi menjadi sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung dipakai sebagai gedung katedral diosese Córdoba di Spanyol.
Sebelum kita membahas tetang perkembangan Islam di dunia Barat pertama kita perlu menjelaskan terkait dunia barat. Sebutan dunia barat disini merujuk kepada negaranegara yang berada di benua Eropa dan Amerika. Meskipun begitu, pada umumnya kata ini lebih sering diasosiasikan terhadap negara-negara yang mempunyai mayoritas penduduk berkulit putih. Oleh karena itu, Australia dan Selandia Baru juga sering dianggap sebagai bagian dari dunia Barat.
A. Perkembangan Islam di Amerika
1. Amerika Serikat
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sejak sekitar abad ke 16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut gelombang.
Populasi penduduk Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya. Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16.
Sejak tahun 1520 telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau sekitar 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang sudah dipengaruhi oleh Islam. Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, di mana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.
Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal”. Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasal dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 saat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama. Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk shalat berjamaah pada tahun-tahun pertama era 1900. Di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, di pinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah. Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk komunitas Arab-Amerika terbesar di negara ini. Galangan kapal diQuincy, Massachusetts, di luar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran Muslim sejak tahun 1800. Di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di New York, Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.
Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, di mana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal di sini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah ada di kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah ada pusat komunitas Muslim yang besar. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro-Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS hampir 6.000 setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya. Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).
Ada banyak organisasi Islam di AS, yaitu sebagai berikut: Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa Muslim Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan kepercayaan Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah yang terakhir. Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan perorangan untuk mempresentasikan Islam.
Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya baru-baru ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim paling besar di AS. Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan karena memiliki hubungan dengan terorisme.
Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA atau Lingkaran Islam Amerika Utara). Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika) mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim Amerika, yang berlandaskan hukum Islam. Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam Amerika Utara), adalah suatu organisasi Muslim terkemuka di AS. Muslim Students’ Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah suatu kelompok yang iperuntukkan bagi pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti pengumpulan dana untuk tunawisma selama Ramadhan. Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah organisasi yang dibentuk untuk memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar Islam dan umat Muslim. Organisasi politik Islam di AS berkepentingan untuk mengakomodasi kepentingan Muslim disana. Organisasi seperti American Muslim Council aktif terlibat menegakkan hak asasi dan hak warga negara bagi setiap orang Amerika. Council on American-Islamic Relations (CAIR atau Dewan Hubungan Islam-Amerika), adalah organisasi Islam paling besar yang mengakomodasi kepentingan Muslim di AS.
Muslim Public Affair Council (MPAC atau Dewan Permasalahan Masyarakat Islam), adalah suatu jawatan pelayanan bagi masyarakat Muslim Amerika. Berpusat di Los Angeles, California dan memiliki cabang di Washington, DC. MPAC didirikan pada 1988. Tujuan orgaisasi ini adalah untuk memperkenalkan identitas Muslim Amerika, mengembangkan suatu organisasi yang aktif, dan juga pelatihan bagi generasi masa depan baik pria dan wanita untuk berbagai visi. American Islamic Congress, adalah organisasi kecil dan moderat yang memperkenalkan pluralisme. Free Muslims Coalition, dibentuk untuk menghapus dukungan terhadap Islam radikal dan terorisme serta memperkuat institusi yang demokratis di Timur Tengah dan Dunia Islam dengan mendukung usaha reformasi Islam.
2. Brazil
Islam masuk dan berkembang di Brazil berawal dari masuknya orang-orang Afrika dalam bentuk perbudakan. Brazil menerima 37% budak orang Afrika yang diperdagangkan, sekitar tiga juta orang. Sejak tahun 1550, bangsa Portugis mempekerjakan budak Afrika untuk bekerja di kebun tebu yang sebelumnya dimusnahkan oleh penduduk Tupi.
Negara Brazil merupakan bagian wilayah Amerika yang banyak menerima budak muslim dari Afrika. Pada tahun 1835 di Bahia, pernah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh kaum muslim dari berbagai negara, sebuah revolusi Islam besar meletus dan dijuluki sebagai kebangkitan kaum budak. Ini ditujukan untuk pembebasan para budak dan pembentukan sebuah negara Islam di Brazil. Islam diperkenalkan ke Brazil oleh orang muslim Afrika. Mereka memiliki pengaruh yang besar pada sektor pertanian, industri, dan pertambangan emas.
Proses penyebaran Islam di Brazil, terjadi dalam tiga tahap, yakni sebagai berikut:
Pertama, dimulai saat Brazil ditemukan oleh pelaut Caprao Portugis pada paruh kedua abad ke-15. Sebagian sejarawan mengatakan, bahwa beberapa muslim lolos dari inkuisisi dan melarikan diri ke Brazil di mana mereka bisa menjalankan agama mereka lebih terbuka.
Kedua, pada saat bangsa Portugis mulai membawa budak dari Afrika Barat untuk dipekerjakan sebagai buruh reklamasi lahan yang luas pada abad 16. Pada saat itu, muslim Afrika Barat tiba ke Brazil, mereka dibaptis oleh Portugis. Mereka menjalankan ajaran agama Islam secara sembunyi-sembunyi. Mereka mempertahankan hidup islami di gubuk dengan mendirikan sekolah dan membacaAl-Qur'an. Menjelang akhir abad ke-18, sekelompok muslim dari Afrika tengah dikirim ke Brazil.
Pada awal abad ke-19 mulai terjadi pemberontakan dari penduduk Afrika Barat yang sudah menetap. Pada tahun 1900 M, masih tercatat 10.000 Afro-Muslim yang hidup di Negara Brazil. Setelah masa asimilasi paksa terhadap Afro-Muslim, perkembangan Islam di Brazil memasuki era baru dengan adanya imigran muslim Timur Tengah, Suriah, dan Lebanon.
Ketiga, datangnya gelombang imigran muslim Syiria dan Lebanon pada tahun 1920 M dan mereka berhasil mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat yang diberi nama Organisasi Amal Islam pada tahun 1929 M. Organisasi ini bertahan sampai pertengahan 1950 M. Kaum muslim mulai berpikir untuk membentuk organisasiorganisasi lain di daerah lain di negeri ini.
Brazil dikenal sangat menjaga hubungan baik dengan orang-orang Arab dan muslim. Selain itu, Brazil termasuk negara yang berdasarkan kebebasan, hukum, dan hak-hak kewarganegaraan. Orang Arab muslim dan nonmuslim memainkan peran besar dalam kemajuan ekonomi dan politik Brazil.
Di Brazil, jumlah penganut Islam juga terus mengalami perkembangan. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Brazil yang masuk Islam. Di Kota Rio, ada sekitar 500 keluarga muslim, 85% dari mereka adalah orang-orang Brazil yang memeluk Islam dan tidak memiliki hubungan dengan orang Arab. Di negeri Samba ini, umat muslim diperkirakan satu juta orang dengan peningkatan jumlah tempat ibadah 127 masjid pada tahun 2013 M. Hal itu empat kali lebih banyak dari tahun 2000 M berdirinya tempat ibadah di Brazil.
3. Argentina
Agama Islam berkembang di wilayah Argentina tidak beda jauh dengan sejarah masuk Islam di Benua Amerika lainnya, yaitu melalui para imigran. Kedatangan para imigran muslim pertama di Argentina bersamaan dengan kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Portugis di wilayah Argentina. Jumlah imigran muslim ini terus bertambah setelah Argentina menjadi wilayah koloni Spanyol.
Sejarah masuknya Islam di Argentina dibawa oleh bangsa Spanyol yang saat itu berada di bawah kekuasaan Ratu Isabel I dan Raja Ferdinand II. Pada 1492 M, al- Hambra basis kerajaan Islam terakhir, diporak-porandakan Isabel dan Ferdinand. Mereka kemudian menghancurkan berbagai peninggalan peradaban Islam, kecuali buku pengobatan dan karya seni. Kedatangan muslim ke Argentina dimulai pada pertengahan abad ke-19. Imigrasi pertama datang dari Syiria pada tahun 1850 sampai 1860 M. Mereka datang ke sana untuk mencari penghidupan yang lebih baik daripada hidup di bawah kekaisaran otoman yang cenderung otoriter.
Gelombang imigrasi berikutnya pada tahun 1870 M sampai Perang Dunia I. Selanjutnya pada tahun 1919-1926 M, para imigran itu datang lagi. Saat itu Barat sedang getol-getolnya menancapkan pengaruh kolonialisasi di Timur Tengah yang dulunya berada di bawah kekaisaran Otoman. Imigran Arab yang terkenal adalah keluarga Menem, yang berasal dari Suriah dan pemeluk Islam. Mantan presiden Argentina, Carlos Menem merupakan salah satu keturunan keluarga imigran Suriah. Meski leluhurnya adalah pemeluk Islam, ia sendiri merupakan seorang penganut Katolik Roma. Karena faktor agama inilah, Carlos Menem diizinkan untuk ikut mencalonkan diri sebagai presiden Argentina. Dalam aturan konstitusi yang berlaku, presiden Argentina haruslah seorang pemeluk Katolik Roma. Namun, aturan ini dihapuskan dalam reformasi konstitusi tahun 1994 M.
Perkembangan Islam di Argentina secara perlahan mulai diterima oleh masyarakat Argentina. Jumlah penganut muslim di negeri itu diperkirakan mencapai 3,5 juta orang. Argentina merupakan salah satu negara yang penduduk muslimnya mengalami peningkatan cukup banyak bila dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Amerika Latin.
B. Perkembangan Islam di Eropa
Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu: Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan. Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia, wilayah Polandia, dan Ukraina.
Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk mayoritas. Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke negara-negara industri, seperti: Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia.
1. Belanda
Belanda secara geografis merupakan negara berpermukaan rendah, dengan kira-kira 20% wilayahnya, dan 21% populasinya berada di bawah permukaan laut, dan 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Kenyataan yang unik ini terabadikan dalam namanya: Nederland (bahasa Belanda), yang artinya "negeri negeri berdaratan rendah"; nama ini pun digunakan dengan beberapa variasi dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya. Belanda Eropa berbatasan dengan Laut Utara di utara, dan barat, Belgia di selatan, dan Jerman di timur dan berbagi perbatasan bahari dengan Belgia, Jerman dan Britania Raya. Belanda menganut demokrasi parlementer yang disusun sebagai negara kesatuan. Ibu kotanya adalah Amsterdam, sedangkan pusat pemerintahan, dan kedudukan monarkinya berada di Den Haag.
Islam masuk ke Belanda terjadi secara tidak langsung. Misalnya, karena imporisasi rempah-rempah dan tenaga kerja, seperti tenaga kerja muslim Indonesia ke Belanda. Belanda sangat membutuhkan tenaga kerja untuk bercocok tanam,penggalian barang tambang, atau menjadi buruh kasar. Karenaitu, terdapat ribuan orang Jawa muslim yang ditempatkan di Amerika Latin dan Suriname. Pasca Perang Dunia II, orang Jawa di Suriname mendapatkan legitimasi dari otoritas Kerajaan Belanda, dari seorang ratu yang bernama Ratu Beatrix.
Pada tahun 1951-1952 M, sekitar 12.000 anggota Koninklijk Nederlandse Indische Leger (KNIL) berasal dari Maluku, sebanyak 200 orang beragama Islam dikirim ke Belanda. Mereka ditempatkan dalam satu kamp dengan non muslim, tetapi kemudian mereka memisahkan diri dan bergabung dengan sesama muslim di Kampung Wijldemaerk, Desa Balk, Provinsi Friesland. Mereka membangun masjid pertama di Belanda, yaitu Masjid An Nur yang dipimpin Haji Ahmad Tan. Semenjak munculnya asas Humans Rights (Hak Asasi Manusia), berdirinya masjid atau musala tidak dapat dicegah pemerintah Belanda.
Pada tahun 1960-an menjadi starting point pertumbuhan dan perkembangan umat muslim. Saat itu, Belanda kekurangan tenaga kerja sehingga harus mendatangkan tenaga kerja asing yang kebanyakan dari kawasan Mediteranian, imigran Turki, dan Maroko. Mereka menjadi penyebar agama Islam di Belanda, yang berhasil mendirikan masjid tertua, yaitu Enre Yunus Masjid di Almelo. Pada tahun 1950-an agama lslam dibawa ke Negeri Kincir Angin tersebut oleh para tenaga kerja asing (imigran) muslim. Di antaranya dua negara dari bekas jajahanya, yaitu Indonesia dan Suriname. Jumlah mereka saat itu sekitar 5.000 orang. Namun di sisi lain, pada tahun 1947 M Islam juga masuk ke Belanda dibawa oleh sekelompok muslim dari Pakistan.
Agama Islam di negara Belanda berkembang melalui perjuangan para tokoh islam diantaranya, pada tahun 1930 M, organisasi muslim Indonesia pertama didirikan oleh seorang Belanda yang bernama Van Bommel. Setelah menjadi muslim bernama Mohammad Ali. Ia berhasil memperjuangkan organisasi muslim ini, yakni dengan diakuinya dan dilegitimasi oleh pemerintahan Belanda. Selanjutnya, pada tahun 1974 M, semua organisasi Islam diintegrasikan menjadi satu perkumpulan, yaitu dengan nama Islamic Organisation Union (Organisasi-Organisasi Islam). Abdul Wahid Van Bommel mendirikan organisasi Islam seperti Federatie Organisaties Muslim Nederland yang diketuai oleh Abdul Wahid. Organisasi tersebut kemudian diubah menjadi Islamitische Informatie Cendrum. Melalui organisasi tersebut beliau berjuang menuntut hak agar dapat menunaikan shalat wajib lima waktu termasuk shalat Jum’at.
Pada tahun 1963 M, terdapat 300 orang asli Belanda memeluk agama Islam. Pada tahun 1971 M, sekitar 132.000 jiwa atau 1% penduduk asli Belanda adalah seorang muslim. Pada tahun 1982 M, angka ini naik menjadi 400.000 orang atau 2.8% dari jumlah penduduk, terdiri atas 220.000 orang Turki, 100.000 orang Afrika Utara, 40.000 orang Melayu (Indonesia dan Melayu), dan 40.000 muslim warga negara Belanda dengan rincian 2.000 penduduk asli Belanda dan sisanya dari berbagai negara yang telah menjadi warga negara Belanda (proses naturalisasi).
Pada tahun 1993 M, pertumbuhan jumlah umat muslim di Belanda meningkat dengan pesat menjadi 560.300 jiwa. Kenaikan rata-rata 0,6% per tahunya. Umat Islam yang berasal dari Turki sebanyak 46%, Maroko 38,8%, Suriname 6,2%, Pakistan 2,2%, Mesir 0,7%, Tunisia 0,9%, Indonesia 1,6%, dan negara lainnya 3,9%. Berdasarkan data statistik dari the World Factbook 2018 jumlah penduduk Belanda 17.151.228 jiwa, jumlah umat Islam menempati posisi ketiga (3,7%), setelah agama Katolik Roma (32%), dan agama Kristen Protestan (22 %), dan sekitar 0,5% pemeluk agama Hindu, serta sebanyak 40% warga Belanda beragama lainnya. Umat Islam di Belanda umumnya imigran yang bersal dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda. Pada tahun 1990, di seluruh Belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya Masjid Mubarak yang didirikan di kalangan Ahmadiyah, Masjid Maluku, dan Masjid An-Nur di Balk. Masjid lain yang terkenal adalah Masjid Al-Hikma di Heesurjkpein, Deen Haag.
Pada akhir tahun 2004, perkiraan jumlah pemeluk agama Islam di Bellanda meningkat menjadi sekitar 944.000 muslim, 6.000 di antaranya berasal dari warga asli Belanda. Hingga pada awal tahun 2010, umat Islam murni dari Bangsa Belanda sendiri sudah mencapai angka kurang lebih 12.000 dari jumlah penduduk Belanda yang berjumlah 17.151.228 (data Factbook Juli 2018) .
2. Inggris
Inggris adalah sebuah negara yang merupakan bagian dari Britania Raya. Negara ini berbatasan dengan Skotlandia di sebelah utara dan Wales di sebelah barat, Laut Irlandia di barat laut, Laut Keltik di barat daya, serta Laut Utara di sebelah timur dan Selat Inggris, yang memisahkannya dari benua Eropa, di sebelah selatan. Luas wilayah Inggris mencapai 130.395km2, sebagian besar wilayah Inggris terdiri dari bagian tengah dan selatan Pulau Britania Raya di Atlantik Utara. Penduduk Inggris berjumlah sekitar 53 juta jiwa, atau sekitar 84% dari total populasi Britania Raya. Sebagai bagian dari Britania Raya, sistem politik dasar bagi Inggris adalah monarki konstitusional dan sistem parlementer. Inggris tidak memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1707. Berdasarkan Undang-Undang Kesatuan 1707, Inggris dan Skotlandia bersatu menjadi Kerajaan Britania Raya.
Islam mulai masuk ke Inggris sekitar abad 16. Awal masuknya Islam ke lnggris berawal dari imigran dari Yaman, Gujarat, dan negara Timur Tengah. Setelah dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869 dan ekspansi kolonial yang lakukan oleh pemerintah Inggris, para pendatang muslim semakin lama semakin banyak dan mulai membentuk pemukiman baru di kota-kota pelabuhan, seperti Cardiff Shout Shields (dekat Newcastle), London, dan Liverpool. lama kelamaan umat muslim yang berada di Inggris membuat membuat masjid dan melakukan kegiatan social juga berpartisipasi di universitas di negara ini.
Penyebaran Islam di Inggris terjadi berkat jasa Mozambores. Mozambores merupakan dokter Istana Raja Henry I. Pada tahun 1951, penduduk muslim di negara itu diperkirakan baru mencapai 23.000 jiwa. Sepuluh tahun belakangan, populasi penduduk muslim di Inggris menjadi 82.000, dan pada tahun 1971 sudah mencapai 369.000 jiwa. Saat ini, jumlah penduduk muslim di Inggris sekitar 2 juta jiwa. Pendapat lain dikemukakan oleh M. Ali Kettani, bahwa pada tahun 1971 ada sekitar setengah juta muslim di Inggris, atau 1,8 % dari jumlah penduduk. Angka ini pada tahun 1982 naik menjadi 1.250.000 muslim (2,2 % dari penduduk).
Pemukiman kaum muslim di Inggris umumnya terkonsentrasi di kota besar. Di London, penduduk muslim merupakan komunitas kosmopolitan yang terdiri dari macam-macam latar belakang kebudayaan. Hampir separuh dari jumlah keseluruhan kaum muslim di Inggris tinggal di London dan wilayah sekitarnya. Sekitar dua pertiga sisanya bermukim di West Midlands, Yorkshire, Glasgow, dan wilayahwilayah di sekitar Manchester.
Di Inggris pada akhir 1960 hanya tercatat sembilan masjid sebagai tempat ibadah, dan hanya bertambah empat masjid lagi selama lima tahun berikutnya. Tetapi pada 1966, terdapat loncatan sehingga jumlah masjid terus bertambah delapan buah tiap tahunnya. Secara kuantitatif, jumlah masjid di wilayah Inggris ada sekitar 100 masjid di daerah London Raya, 50 di Lancashire, 40 di Yorkshire, dan 30 di Midlands, ada 3 masjid di Skotlandia, dan 2 di Wales, serta 1 buah di Belfast. Tentunya, saat ini terus mengalami peningkatan jumlah seiring semakin berkembangnya Islam di Inggris pada saat ini di Inggris banyak berdiri berbagai organisasi keislaman seperti:
The Islamic Council of Europe (Majelis Islam Eropa), sebagai pengawas kebudayaan Eropa.
The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris).
The Association for British Moslem (Perhimpunan Muslim Inggris).
Islamic Foundation dan Moslem’s Institute, keduanya bergerak dalam bidang penelitian. Anggota-anggotanya terdiri atas orang-orang Inggris dan imigran.
Salah satu bukti berkembangnya Islam di Inggris adalah adanya masjid di pusat kota London. Yaitu Masjid Agung (Central Mosque) Regents Park yang mampu menampung jamaah hingga 4.000 orang. Perancang Masjid tersebut adalah Fredrik Gobberd and Patners. Masjid itu juga dilengkapi dengan perpustakaan sebagai pusat kegiatan sisoal dan administrasi.
3. Belgia
Belgia merupakan negara terkecil di Eropa,beribu kota di Brussels,. Kaum Muslim Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar, seperti Brussell, Charleroi, dan lain-lain. Mayoritas kaum Muslim Belgia adalah imigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut hasil penelitian, setiap seribu warga Muslim terdapat tiga atau empat Muslim asli Belgia. Di sebelah utara berbatasan dengan Belanda, dan di timur berbatasan dengan Jerman dan Luksemburg, sedang di selatan berbatasan dengan Prancis. Luas wilayahnya 20.507 kilometer persegi. Jumlah penduduk mencapai 10.268.000 jiwa.
Data di tahun 2002, penduduk Muslim di Belgia berjumlah 300 ribu jiwa dan pada umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Leuven dan Charleroi. Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum imigran dari beberapa negara Islam dan Arab seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Turki, Mesir, Palestina dan Indonesia. Hampir 90 % muslimin di Belgia adalah pekerja imigran dan selebihnya adalahkalangan akademisi (mahasiswa, dosen, dll).
Tepatnya tanggal 24 April 1984, pihak Kerajaan mengeluarkan suatu keputusan yang mengakui Islam sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal positif, di antaranya adalah menjadikan pengajaran agama Islam sebagai satu bidangstudi resmi yang diajarkan di sekolah-sekolah milik pemerintah Belgia.
Tahun 1999 Raja Belgia Albert II tidak menggunakan kata 'imigran' saat merujuk umat Muslim setempat. Hal itu dia sampaikan saat membacakan Dekrit Kerajaan bagi pembentukan Majelis Eksekutif Dewan Muslim Belgia. Majelis itu nantinya berperan memberikan nasihat kepada Raja Belgia mengenai isu-isu berkaitan masyarakat Islam. Islam telah dikenal luas sejak tahun 1974, namun baru tahun belakangan umat Muslim memiliki wakil di Dewan Negara. Sebanyak 45 ribu Muslim Belgia dari keseluruhan sekitar 70 ribu memberikan suaranya bagi pemilihan 68 anggota Dewan Muslim Belgia yang pertama serta 17 orang anggota eksekutifnya. Agenda utama dewan Islam adalah menentang diskriminasi terhadap Muslim, terutama di sekolahsekolah dan tempat kerja. Contoh kasus, hampir setengah dari populasi Muslim asal Maroko (225 ribu jiwa) di negara tersebut, tidak pernah menikmati haknya sebagai warga negara yang sah.
4. Perancis
Republik Prancis merupakan sebuah negara yang terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain. Prancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Prancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara. Prancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Prancis Metropolitan menempati wilayah seluas 547.030 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 67.012.000 Jiwa (2015)
Sejarah perkembangan Islam tidak bisa dilepaskan atas peran umat Islam di perang dunia I dan II, dalam menentang pendudukan Nazi. Meskipun sejak dahulu Muslim sudah ada di Perancis, baik Perancis daratan maupun wilayah kependudukannya di luar Eropa, imigrasi massal Muslim ke Perancis pada abad 20 dan 21 telah membuat negara ini menjadi salah satu negara dengan komunitas muslim terbesar di Eropa. Di Prancis, Islam berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal ke-20 M. Bahkan, pada tahun 1922, telah berdiri sebuah masjid yang sangat megah bernama Masjid Raya Yusuf di ibu kota Prancis, Paris. Di Paris pemerintah memberikan izin mendirikan sebuah masjid. Islam kini menjadi agama resmi yang diakui pemerintah. Sekarang jumlah muslim di perancis lebih dari 5 juta jiwa, dengan jumlah tersebut negara Perancis adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di Eropa. Hingga kini, lebih dari 1000 masjid berdiri di seantero Prancis.
Pada tahun 1960-an Perancis menyaksikan hijrahnya para buruh arab besarbesaran yang datang dari negara Islam. Khususnya negara-negara arab Maghribi (Aljazair, Libya, Maroko, dan Mauritania). Peristiwa itu dikenal dengan nama imigrasi kaum buruh. Peran buruh migran asal Afrika dan sebagian Asia itu membuat agama Islam berkembang dengan pesat. Para buruh ini mendirikan komunitas atau organisasi untuk mengembangkan Islam. Secara perlahan, penduduk Prancis pun makin banyak yang memeluk Islam.
Di Perancis, pernah didera isu jilbab beberapa tahun lalu yaitu dimulai tahun 1989. Pelajar muslimah dikeluarkan dari kelas karena memakai jilbab, pekerja muslimah dipecat dari kantornya karena mengenakan jilbab. Namun mereka tidak diam menyerah begitu saja. Para aktivis dan umat islam mengerahkan berbagai cara supaya bisa memperoleh kebebasan dalam beragama. pada tanggal 2 Nopember 1992 pemerintah memperbolehkan para siswi muslimah untuk mengenakan jilbab di sekolah sekolah negeri.
Sekarang tampilnya wanita-wanita berjilbab di Perancis menjadi satu fenomena keislaman yang sangat kuat di negeri tersebut. Mereka bukan hanya hadir di Masjidmasjid atau pusat-pusat keagamaan Islam lainnya, melainkan di juga di sekolahsekolah negeri, perguruan tinggi negeri, dan tempat-tempat umum lainnya. Data tahun 2015 menyebutkan penduduk Perancis terdiri Katolik Roma 63-66%, Muslim 7-9%, Buddhist 0.5-0.75%, Yahudi 0.5-0.75%, Lainnya 0,5-1%, Tidak beragama 23-28%%
5. Rusia
Rusia adalah sebuah negara berdaulat yang membentang dengan luas di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.125.200 Km², Rusia adalah negara terluas di dunia. Wilayahnya mencakup seperdelapan luas daratan bumi, penduduknya menduduki peringkat kesembilan terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 146.793.744 jiwa (Maret 2016)
Islam pertama kali disebarkan di Caucasus Utara pada paruh kedua abad ke-7. Di wilayah Volga, suku bangsa Tatar memeluk agama Islam pada abad ke-10, sedangkan suku bangsa Rus memeluk Kristen pada tahun 988. Ketika prajuritprajurit Rusia bermunculan di Siberia pada abad ke-16, agama Islam telah berkembang dan dianut penduduk asli Tatar Siberia selama 300 tahun. Islam juga telah mempererat persahabatan berbagai suku bangsa Rusia Tatar, Chechnya, Inghus, Kabardin, dan Dagestan, serta membantu suku-suku itu untuk melestarikan identitas budaya dan peradaban mereka.
Sekitar tahun 2000, di Rusia terdapat sekitar 4.750 masjid yang tercatat resmi. Di ibu kota Rusia, ada sekitar satu juta umat Islam yang tergabung dalam 20 komunitas. Moskow memiliki lima buah masjid. Menurut data para ahli, di seluruh Rusia ada sekitar 7.000 masjid. Mayoritas muslim di Rusia adalah kelompok Sunni dan terdiri dari dua mazhab, yakni mazhab Syafi'i di Caucasus Utara dan mazhab Hanafi di berbagai wilayah negeri ini. Meskipun ada banyak organisasi Islam, peran organisasi-organisasi tersebut mencakup tingkat regional saja, dan belum pada tingkat nasional karena kemampuan para pemimpinnya. Dan kebangkitan kembali agama Islam di Rusia, harus dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan Islam,nkarena Rusia terkenal dengan kompetitif dalam kemajuan teknologi, bersainding dengan bangsa Barat dan Amerika.
Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan yang lebih toleran dan akomodatif terhadap perbedaan keyakinan dan peribadatan. Seperti halnya mendukung pengembangan tempat ibadah dan pendidikan Islam di Rusia. Sedangkan untuk dunia internasional, Presiden Rusia, Vladimir Putin mencetuskan gagasan bahwa Rusia harus ikut serta dalam kegiatan Organisasi Konferensi Negara-negara Islam (OKI), sekalipun hanya sebagai peninjau. Perlu digarisbawahi, memang tidak ada pembicaraan mengenai keanggotaan Rusia di OKI, karena memang ada kebijakankebijakan politik Rusia yang tidak sepenuhnya dapat sejalan dengan kebijakan-kebijakan OKI.
6. Italia
Negara Italia terletak di Eropa bagian selatan. Republik Italia adalah sebuah negara kesatuan republik parlementer di Eropa terletak di jantung Laut Mediterania. Italia berbatasan dengan Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino dan Vatikan. Italia mencakup area seluas 301.338 km² (116.347 mi²), dan dipengaruhi oleh iklim sedang dan iklim mediterania. Dilihat dari bentuknya, peta Italia berbentuk seperti sepatu bot atau di Italia sering disebut lo Stivale. Dengan jumlah penduduk mencapai 61 juta jiwa, Italia merupakan negara anggota Uni Eropa keempat yang paling banyak penduduknya.
Sejarah perkembangan Islam di Italia dimulai pasukan muslim yang berasal dari Afrika utara tercatat pernah menguasai kepulauan Sisilia sampai ekspedisi ke Italia utara pada abad ke 8. Bahkan sampai ke kota Roma. Gereja terbesar umat Katolik, Santo Petrus pernah terkuasai, namun tak diambil alih. Sayangnya invasi pasukan Muslim ini kurang intensif, sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim.
Walaupun begitu, pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia sangat terasa sampai sekarang. Bangunan dan benteng peninggalan pasukan muslim di Italia masih berdiri dan sekarang menjadi tempat pariwisata. Selama invasi tersebut Islam banyak memberikan kontribusi bagi kebudayaan Eropa berupa ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur dan ilmu pengetahuan lainnya. Islam juga hadir dan bahkan mempengaruhi pemikiran bangsa Eropa di jaman renaissance yang bermula di negara ini. Sampai pada akhirnya, Raja Inggris Roger I mengambil alih pulau Sisilia dari bangsa Arab setelah 200 tahun berkuasa di pulau Sisilia. Maka berakhirlah kekuasaan Islam di negeri itu. 900 tahun kemudian, invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu. Pertama kali mereka menginjakkan kaki di kota Mazzara del Vallo tahun 1960. Mereka bukan pasukan perang. Tetapi para pekerja, pedagang dan pelajar yang merupakan para imigran modern.
Muslim Italia tak luput dari dampak peristiwa 11 September. Kekerasan terhadap warga muslim, kampanye anti Islam dan Islamphobia pun tak terhindarkan seperti yang terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika. Namun setelah kejadian tersebut, Al Quran terjemahan bahasa Italia masuk ke dalam daftar buku terlaris di negeri itu. Masjid-masjid di sana mengadakan dialog antara umat dan pemimpin agama. Masjid banyak dikunjungi oleh warga non muslim yang ingin tahu lebih jauh dengan Islam. Jumlah muallaf pun makin meningkat pesat.
Dalam beberapa tahun jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat sampai dua kali lipat. Sampai saat ini jumlah kaum muslim di sana berjumlah sekitar 1,4 juta jiwa. Memang sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam adalah agamaterbesar kedua di Italia. Pertumbuhan inilah yang membuat gentar banyak kalangan di Eropa.Kesuksesan besar ini makin terlihat ketika para muallaf asli Italia berkerja sama dengan kedutaan Maroko, Arab Saudi dan kaum muslim lainya membangun sebuah masjid raya di kota Roma. Sekarang Masjid dan Islamic Center ini telah berdiri dengan kokoh di ibu kota Italia itu. Masjid ini kini menjadi salah satu masjidterbesar di Eropa.
7. Jerman
Republik Federal Jerman adalah negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 km2 (kira-kira dua setengah kali pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa, negara dengan 16 negara bagian ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak). Sistem pemerintahan di Jerman adalah demokrasi parlementer. Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Selain Jerman, Austria juga memiliki kanselir
Bangsa Jerman sudah mengenal Islam sejak zaman pendudukan Kekhalifahan Islam di Spanyol. Pada saat itulah kekuasaan dan kemajuan dunia Islam disegani oleh bangsa-bangsa Eropa. Andalusia dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dibawah Kekhalifahan Islam. Eropa mulai memasuki abad pertengahan mereka menyebutnya sebagai zaman kegelapan atau The Dark Age. Memang tepat sekali sebutan tersebut bagi bangsa Eropa pada zaman itu.
Ekspansi dan kemajuan besar-besaran Kekhalifahan Islam baik dibidang politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan jauh melampaui bangsa Eropa. Pada zaman perang salib, peperangan terjadi antara kaum muslim dengan bangsa Eropa, terutama Perancis, Jerman dan Inggris. Setelah perang salib berakhir, toleransi antar agama dan kebudayaan pun berlangsung. Di saat itulah bangsa Eropa termasuk Jerman mulai mengenal lebih jauh tentang Islam. Sastrawan nomor satu di Jerman, Wolfgang von Goethe, adalah seorang pengagum Muhammad Saw. Tulisan basmallah pun menghiasi buku-buku yang dibuat Wolfgang von Goethe. Pada akhir khayatnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat. Hubungan antara Jerman dan Islam terus berlanjut. Seperti yang diungkap pada harian Medan Waspada, bahwa pada tahun 1739, raja Friedrich Wilhelm I mendirikan sebuah masjid di kota Potsdam untuk tentaranya yang beragama Islam, mereka disebut dengan nama pasukan Muhammadaner. Mereka juga diberikan jaminan kebebasan beribadah. Pada Pebruari 1807 pasukan Muhammadaner membantu raja Wilhelm memerangi Napoleon dari Perancis. Pada satu resimen bernama Towarczy, 1220 tentara beragama Islam dan 1320 tentara lainnya beragama kristen. Pada zaman itu, kaum muslim di Jerman selain menjadi tentara, mereka juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuwan, dan penulis. Pada saat Perang Dunia Pertama, Jerman kembali bersekutu dengan tentara muslim dari Kekhalifahan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim di Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan eksistensinya. Lembaga Muslim Jerman sudah berdiri pada tahun 1930.
Imbas dari perang dunia, negara Jerman hancur berantakan. Jerman membutuhkan banyak tenaga kerja. Para pekerja berdatangan dari Italia, Turki dan Eropa Timur untuk membangun Jerman kembali pada akhir abad ke 17, yang merupakan respons perlawanan terhadap kolonialisme Barat. Setelah kontrak kerja mereka selesai, para pekerja ini menolak untuk pulang ke negara mereka, bahkan mereka mendatangkan keluarga-keluarganya untuk tinggal menetap di Jerman. Berlin menjadi kota dengan jumlah komunitas Turki terbesar setelah Istanbul. Umat muslim dari Yugoslavia dan Iran pun berdatangan dan menetap di Jerman.
Tahun 1961, 1963, dan 1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman dengan negara-negara bersangkutan. Belakangan warga Muslim dari Libanon, Palestina, Afganistan, Aljazair, Iran, Iran dan Bosnia juga datang ke Jerman mengungsi karena negara mereka dilanda perang. Hal-hal tersebut membuat jumlah penduduk yang beragama Islam di Jerman mencapai lebih dari dua juta jiwa pada awal tahun 1990.
Komunitas Muslim Indonesia memiliki andil dalam perkembangan Islam pada masa-masa sekarang, mereka mendirikan Masjid Al-Falah di pusat kota Berlin, yang lokasinya tak jauh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ada 2500 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studinya di Jerman, dan dari angkatan lama ke angkatan baru mereka secara bergantian mengurus Rumah Allah tersebut. Setiap tanggal 3 Oktober, seluruh masjid dan Islamic Center di Jerman mengadakan open house bagi warga non muslim yang ingin mengenal lebih jauh tentang Islam. Hasil dari kegiatan rutin tahunan ini sangat memuaskan, tidak hanya pengetahuan dan perhatian masyarakat Jerman saja yang bertambah, tetapi juga jumlah mualaf yang meningkat. Awal tahun di kota Hannover diadakan pameran tentang Islam. Sejumlah perwakilan negara muslim, organisasi dan lembaga Islam lokal turut berpartisipasi. Menariknya, pameran tersebut dikoordinasi oleh pihak Gereja Protestan Lutheran setempat. Tujuan penyelenggaraan pameran adalah agar masyarakat Jerman lebih mengetahui agama Islam. Dengan begitu, umat muslim dan masyarakat lokal menjadi makin menyatu.
Selain Hannover, pameran serupa diselenggarakan di sepuluh kota lainnya. Fokusnya adalah tentang kehidupan sehari-hari para muslimah Jerman. Kenapa muslimah, karena legalitas jilbab masih diperdebatkan di negeri itu. Oleh karenanya, panitia pun telah merancang acara tanya jawab dengan sejumlah muslimah. Warga bebas mengajukan pertanyaan seputar jilbab serta proses adaptasi mereka terhadap gaya hidup Barat, upaya-upaya tersebut membuahkan hasil.
8. Swedia
Swedia, nama resminya Kerajaan Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia, Eropa Utara. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. Swedia terhubung dengan Denmark melalui sebuah jembatan-terowongan melewati Öresund. Dengan luas 450295 km2, Swedia adalah negara terluas ketiga di Uni Eropa, dengan total penduduk sekitar 9,8 juta jiwa. Swedia adalah negara monarki konstitusional dan demokrasi parlementer, dengan monarki sebagai kepala negara. Ibukotanya adalah Stockholm.
Islam di Swedia adalah penganut agama Minoritas dari sisi kwantitas. Orang Baltic Tatars adalah kumpulan Muslim pertama di Sweden modern. Islam datang di negara ini melalui kedatangan orang-orang dari negara-negara dengan berpenduduk Muslim besar (seperti Bosnia dan Herzegovina, Turki, Iraq, Iran, Somalia) pada abad ke-20. Kebanyakan Muslim di Swedia adalah pendatang atau keturunan pendatang itu. Kebanyakan mereka orang Arab; berasal dari Iraq.
Kelompok Muslim kedua terbesar terdiri dari pendatang atau pelarian dari bekas Yugoslavia, kebanyakan mereka orang Bosnia dan orang Albania Kosovo. Kelompok ketiga adalah muslim Somalia kelompok yang lain di antara mereka ada orang Kurdistan dan Maroko. Tidak ada data statistik rasmi Muslim di Swedia, tetapi perkiraan bervariasi di antara 100,000 dan 400,000, mewakili lebih kurang 1%-4% dari jumlah penduduk.Masjid Nasir masyarakat Ahmadiya di Gothenburg adalah masjid pertama yang dibangun di Swedia, walaupun mereka tidak dianggab sebagai Islam oleh Muslim yang lain. Ada beberapa buah masjid di Swedia yang terkenal di Malmo dan Stockholm. juga masjid di Uppsala dibangun di tempat paling utara di dunia.
9. Spanyol
Spanyol secara resmi dikenal dengan sebutan Kerajaan Spanyol adalah sebuah negara demokrasi yang diselenggarakan dalam bentuk pemerintahan parlementer di bawah monarki konstitusional berada di Eropa barat daya yang bersama Portugal, terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa adalah Pegunungan Pirenia dengan Prancis dan Andorra. Dengan luas 505.992 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 47.088.000 Jiwa, Spanyol adalah negara terbesar kedua di Eropa Barat dan Uni Eropa dan negara terbesar kelima di Eropa.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, tanah Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah Semenanjung Liberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia, yang artinya negeri bangsa Vandal,karena bagian selatan Semenanjung ini pernah dikuasaioleh bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Gothia Barat pada abad V. Daerah ini dikuasai oleh Islam setelah penguasa Bani Umayah merebut tanah Semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik.
Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam untukmembuka Andalusia. Sebelum umat Islam menaklukan Spanyol, terlebih dahulu umat Islam telah menguasaiAfrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah.Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan ibn Nu’man al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah Al-Walid, Hasan ibn Nu’man sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair. Di zaman Al-Walid itu, Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.
Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, di kawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basiskekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gotik.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintisdan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya.
Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan pasukannya menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova, Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaanGoth saat itu). Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Musa bin Nushair pun melibatkan diri untuk membantu perjuangan Thariq. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dari Saragosa sampai Navarre.
Jejak sejarah kemajuan Islam di Spanyol bisa dilihat dengan bangunan megah yang sampai saat ini masih berdiri diantaranya mesjid Cordova, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al -Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
Perkembangan agama Islam di Spanyol saat ini di perkirakan mencapai 750.000 orang dari 40.000.000 jumlah penduduk Spanyol, walaupun ada data yang lain menuliskan hasil sebuah penelitian pada bulan September 2017 oleh Pusat Penelitian Sosiologis Spanyol menyatakan bahwa 70% orang Spanyol yang mengidentifikasi diri sebagai pemeluk agama Katolik Roma, 2,6% agama lainnya, dan sekitar 25% Tanpa agama/atheis. Agama Islam secara bertahap bangkit ketika pemerintah Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi berdasarkan undangundang kebebasan beragama yang di sahkan pada Juni 1967.
TUGAS : Pelajari dan buatlah rangkuman materi BAB 9 pertemuan 1 ini secara singkat !
Catat di buku catatan kalian !