Kelompok 1:
1. Marisa Sabrina Br Siregar 182230152@std.ulbi.ac.id
2. Ahmad Muzdahir Adien 182230209@std.ulbi.ac.id
3. Cyntya Yolanda Pardede 182230139@std.ulbi.ac.id
4. Faiz Noval Rabbani 182230138@std.ulbi.ac.id
5. Mutiara Widya Dustirani 182230108@std.ulbi.ac.id
Judul : Analisis Tingkat Efisiensi Biaya Distribusi Dan Perbandingan Biaya Dan Manfaat Terhadap Pemilihan Lokasi Tempat Produksi Pada Cv Nawasena Pangan Kreatif
Jurnal: Manajemen Logistik dan Tranportasi
Volume dan Halaman : Vol. 8 No. 3 || 13 Halaman
Tahun : 2022
Penulis : Budi Nur Siswanto, Dudi Hendra Fachrudi, dan Tazkia Salsabila Putri
Abstrak
Jurnal ini membahas analisis tingkat efisiensi biaya distribusi dan perbandingan biaya dan manfaat terhadap pemilihan lokasi tempat produksi pada CV Nawasena Pangan Kreatif. Penelitian menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengetahui efisiensi biaya distribusi di dua tempat produksi dan kelayakan rencana perusahaan dalam menyatukan tempat produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan tempat produksi yang layak dilakukan berada di Bogor.
Pengantar
Jurnal ini membahas analisis tingkat efisiensi biaya distribusi, perbandingan biaya, dan manfaat tempat produksi CV Nawasena Pangan Kreatif. Studi ini melihat efisiensi biaya distribusi di dua tempat produksi dan kelayakan rencana bisnis untuk menyatukan tempat produksi. Ini dilakukan dengan menggunakan teknik Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bogor adalah lokasi produksi yang layak. Hasil analisis menunjukkan bahwa fasilitas produksi Bogor memiliki nilai benefit cost ratio yang lebih tinggi daripada fasilitas produksi Kediri. Akibatnya, fasilitas tersebut lebih layak untuk dijalankan. Selain itu, biaya distribusi ke reseller dan distributor di Bogor lebih rendah daripada di Kediri. Dari hasil perbandingan biaya dan keuntungan, menggunakan keuntungan.
Tujuan Penelitian
Tujuan jurnal ini adalah untuk mengevaluasi tingkat efisiensi biaya distribusi dan membandingkan biaya dan keuntungan terkait lokasi produksi CV Nawasena Pangan Kreatif. Studi ini melihat efisiensi biaya distribusi di dua tempat produksi dan kelayakan rencana bisnis untuk menyatukan tempat produksi. Ini dilakukan dengan menggunakan teknik Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bogor adalah tempat produksi yang ideal. Selain itu, untuk membandingkan biaya dan manfaat, penelitian ini menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), dan menemukan bahwa tempat produksi tersebut memiliki BCR tertinggi, yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut layak untuk dilaksanakan. Akibatnya, penelitian ini memberikan informasi penting tentang efisiensi biaya distribusi dan apakah perusahaan harus memilih lokasi tempat produksi yang tepat.
Metodologi Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menilai efisiensi biaya distribusi di dua tempat produksi dan untuk mengevaluasi kelayakan rencana perusahaan dalam menyatukan tempat produksi. Metode DEA adalah metode optimasi pemrograman matematis yang mengukur efisiensi teknis dari Unit Pengambilan Keputusan (DMU) dan membandingkannya relatif terhadap DMU lainnya. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR) untuk membandingkan biaya dan manfaat. BCR adalah perbandingan antara manfaat dan biaya pada titik waktu yang sama, di mana nilai ratio ≥ 1 menunjukkan kelayakan kegiatan tersebut.
Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan bahwa tempat produksi Bogor memiliki nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yang lebih tinggi daripada tempat produksi Kediri, sehingga lebih layak untuk dijalankan. Biaya distribusi dari Bogor ke reseller dan distributor juga lebih murah dibandingkan dengan Kediri. Dari hasil perbandingan biaya dan manfaat menggunakan BCR, penelitian tentang penutupan dan penyatuan tempat produksi CV. Nawasena Pangan Kreatif ini layak untuk dijalankan dan dikembangkan baik itu di kota Kediri maupun di Bogor. Penelitian ini menggunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis) untuk mengukur efisiensi biaya distribusi dan metode BCR untuk mengukur kelayakan pembukaan tempat produksi. Hasil perhitungan menunjukkan efisiensi tinggi pada tempat produksi yang diteliti. Selain itu, perhitungan BCR menunjukkan bahwa tempat produksi Bogor memiliki BCR tertinggi, menandakan kelayakan untuk dilaksanakan.
Kelebihan
1. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam terhadap efisiensi biaya distribusi dan kelayakan pemilihan lokasi produksi bagi perusahaan CV Nawasena Pangan Kreatif.
2. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan untuk mengukur efisiensi biaya distribusi di dua tempat produksi, memberikan pendekatan analitis yang kuat.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat produksi Bogor memiliki nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yang lebih tinggi, memberikan rekomendasi yang jelas terkait kelayakan tempat produksi.
4. Penelitian ini memberikan informasi penting terkait efisiensi biaya distribusi dan kelayakan pemilihan lokasi tempat produksi bagi perusahaan, memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
5. Kata kunci yang digunakan dalam jurnal ini memberikan gambaran yang jelas terkait fokus penelitian, memudahkan pembaca untuk memahami inti dari penelitian tersebut.
Kekurangan
1. Penelitian ini tidak memberikan informasi terkait dengan metode pengumpulan data yang digunakan. Informasi ini dapat membantu pembaca untuk memahami validitas dan reliabilitas data yang digunakan dalam penelitian.
2. Tidak ada pembahasan mengenai potensi bias dalam penelitian, seperti bias pemilihan sampel atau bias peneliti. Hal ini dapat mempengaruhi validitas hasil penelitian.
3. Penelitian ini tidak memberikan informasi terkait dengan batasan-batasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian, seperti batasan dalam penggunaan metode DEA atau BCR.
4. Tidak ada pembahasan mengenai implikasi praktis dari hasil penelitian ini bagi perusahaan CV Nawasena Pangan Kreatif. Informasi ini dapat membantu pembaca untuk memahami dampak nyata dari penelitian ini dalam konteks bisnis.
5. Tidak ada analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi efisiensi biaya distribusi, seperti kondisi pasar atau regulasi pemerintah. Analisis ini dapat memberikan konteks yang lebih luas terhadap hasil penelitian.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, tempat produksi di Bogor memiliki nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yang lebih tinggi daripada tempat produksi di Kediri, menunjukkan kelayakan yang lebih tinggi untuk dijalankan. Biaya distribusi dari Bogor ke reseller dan distributor juga lebih murah dibandingkan dengan Kediri. Dari hasil perbandingan biaya dan manfaat menggunakan BCR, penelitian menunjukkan bahwa penutupan dan penyatuan tempat produksi CV. Nawasena Pangan Kreatif layak untuk dijalankan dan dikembangkan, baik di Kediri maupun di Bogor. Hasil perhitungan menunjukkan efisiensi tinggi pada tempat produksi yang diteliti. Selain itu, perhitungan BCR menunjukkan bahwa tempat produksi Bogor memiliki BCR tertinggi, menandakan kelayakan untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan informasi penting terkait efisiensi biaya distribusi dan kelayakan pemilihan lokasi tempat produksi bagi perusahaan CV Nawasena Pangan Kreatif.