Auzubillahiminashsyaitanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Allah Swt berfirman:
Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, "Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu". (QS. Al-'An`am 6:25).
Mereka melarang (orang lain) mendengarkannya (Al-Qur’an) dan mereka pun menjauhkan diri darinya. Mereka tidak membinasakan kecuali diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari. (QS. Al-An‘ām 6:26).
Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, dan kami menjadi orang-orang mukmin.” (QS. Al-An‘ām 6:27).
Namun, (sebenarnya) kejahatan yang mereka selalu sembunyikan dahulu telah tampak bagi mereka. Seandainya dikembalikan (ke dunia), tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Sesungguhnya mereka benar-benar para pendusta. (QS. Al-An‘ām 6:28).
Mereka pun akan mengatakan, “Hidup hanyalah di dunia ini dan kita tidak akan dibangkitkan.” (QS. Al-An‘ām 6:29).
Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang luar biasa). Dia berfirman, “Bukankah (kebangkitan) ini benar ?” Mereka menjawab, “Sungguh benar, demi Tuhan kami.” Dia berfirman, “Rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur (kepadanya).” (QS. Al-An‘ām 6:30).
Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka, apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari Kiamat),” sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu. (QS. Al-An‘ām 6:31).
Kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelengahan, sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti ? (QS. Al-An‘ām 6:32).
Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu". (QS. Al-'Anfal 8:31).
Apabila dikatakan kepada mereka, “Apa yang telah Tuhanmu turunkan ?” Mereka menjawab, “Dongeng-dongeng orang terdahulu.” (QS. An-Nahl 16:24).
(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara utuh dan sebagian dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul. (QS. An-Naḥl 16:25).
Bahkan, mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu. Mereka berkata, “Apakah apabila kami telah mati serta menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali ? Sungguh, yang demikian ini sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu. Ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu !” (QS. Al-Mu'minun 23:81 - 83).
Orang-orang kafir berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Nabi Muhammad) dengan dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. Mereka berkata, “(Itu) dongeng-dongeng orang-orang dahulu yang diminta (oleh Nabi Muhammad) agar (dongeng) itu dituliskan. Lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Al-Qur’an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan 25:4 - 6).
Sebelumnya kami telah diberi ancaman dengan (hari Kebangkitan) ini dan (begitu pula) nenek moyang kami sebelumnya. Sebenarnya ini hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Berjalanlah di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml 27:68 - 69).
Namun, orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, “Ah, kamu berdua ! Apakah kamu berdua memperingatkanku bahwa aku akan dibangkitkan (dari kubur), padahal umat-umat sebelumku telah berlalu ?” Sementara itu, kedua orang tuanya memohon pertolongan kepada Allah (seraya berkata,) “Celaka kamu, berimanlah ! Sesungguhnya janji Allah itu benar.” Lalu, dia (anak itu) berkata, “Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu.” Mereka itulah orang-orang yang pasti terkena ketetapan (azab) bersama umat-umat sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang rugi. (QS. Al-Aḥqāf 46:17 - 18).
Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, "(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu". Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai (hidung)-nya. (QS. Al-Qalam 68:15 - 16).
Tidak ada yang mendustakannya, kecuali setiap orang yang melampaui batas lagi sangat berdosa. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “(Itu adalah) dongeng orang-orang dahulu.” (QS. Al-Mutaffifin 83:12 - 13).
Shadaqallahul Adzim. "Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya."
Bacalah Terjemah Makna Al-Qur'an Bahasa Indonesia, tafsir, asbabun nuzul, indeks, tematik, hadits, mazhab mau pun daftar judulnya supaya lebih diketahui, jelas, terang benderang, paham, tegas maksud dan maknanya.
Wabilahitaufik wal hidayah.