Himpunan
Mahasiwa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
Periode 2025 - 2026
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Periode 2025 - 2026
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Menjadikan HMPS IKS sebagai organisasi yang PROKLAMASI (Progresif, Kolaboratif, Masif dan Inklusif) sebagai inisiator kebermanfaatan sosial berbasis ilmu kesejahteraan sosial.
1. Progresif : HMPS IKS menjadi organisasi yang maju, berkembang atau meningkat menuju yang lebih baik dan responsif terhadap isu-isu yang terjadi di lingkup kampus dan masyarakat.
2. Kolaboratif : HMPS IKS bisa menjadi inisiator untuk menjalin kerjasama yang baik, baik antar anggota HMPS sendiri dan lembaga internal maupun eksternal kampus.
3. Masif : Menunjukkan cita–cita untuk menjadikan HMPS IKS bukan hanya sekedar himpunan saja, tetapi diharapkan menjadi organisasi yang kuat dan pengaruh yang signifikan di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
4. Inklusif : Menunjukkan komitmen untuk menjadikan organisasi yang berkeadilan dan bermartabat dimana semua anggotanya dihargai dan diperlakukan setara.
Membangun iklim kerja organisasi yang asertif, suportif, dan berpola pikir kritis demi mencapai kinerja yang optimal.
‘’Pertama, kami sebagai wadah organisasi mahasiswa yang kinerjanya secara komunal tentunya harus memiliki kebiasaan atau iklim kerja yang baik dalam menjalani kinerja organisasi. Selain itu, dalam kinerja organisasi maupun suatu kegiatan pun harus dilandaskan dengan fikiran yang mendasar tentang apa output dan input yang kita berikan ketika mengadakan kegiatan tersebut, sehingga dengan membangun iklim kerja yang seperti itu akan mencapai kinerja organisasi yang optimal”
Peningkatan kolaborasi aktif dengan lembaga internal maupun eksternal sebagai ruang peningkatan kapabilitas.
“HMPS IKS berkomitmen untuk membangun sinergitas yang kuat diantara lembaga internal maupun eksternal kampus dan seluruh sivitas akademika. Kami percaya bahwa dengan melalui kolaborasi yang erat, menciptakan inovasi baru, kami dapat mencapai puncak keunggulan bersama. Kolaborasi yang akan bangun diantaranya pemerintahan, lembaga sosial, dan civitas akademik kampus”
Menjadikan HMPS IKS yang akomodatif terhadap potensi dan kebutuhan mahasiswa.
“Dalam menjalankan tugas sebagai suatu wadah bagi mahasiswa sudah seharusnya HMPS IKS memberikan serta menyediakan ruang-ruang belajar, diskusi dan pusat informasi bagi mahasiswa jurusan yang memiliki potensi lebih dibidang akademik maupun non-akademik dengan mengadakan kegiatan kemahasiswaan yang berbasis pengembangan intelektual dan kesiapan mengempuni dunia kerja dan masa depan”
Mengoptimalkan sosial media sebagai strategi branding organisasi dan pusat informasi.
“Terakhir, kami akan memanfaatkan sosial media menjadi salah satu sarana strategis organisasi dalam mengupdate dan menyampaikan segala informasi”
1. LDP (Leadership Development Program)
Organisasi layaknya sebuah orkestra, yang membutuhkan sebuah konduktor yang handal agar setiap instrumen bisa berharmonisasi dan menghasilkan sebuah simfoni yang indah. Konduktor itu adalah pemimpin, dan setiap anggota organisasi memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di bidangnya masing – masing. Namun, potensi saja tidak cukup. Layaknya seorang musisi yang berlatih untuk menguasai instrumennya, setiap individu perlu mengasah kemampuan kepemimpinanya. Itulah mengapa Leadership Development Program (LDP) hadir sebagai panggung bagi anggota organisasi untuk mengembangkan diri, menemukan potensi kepemimpinan, dan bersama-sama menciptakan harmoni dalam organisasi.
LDP dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan organisasi akan pemimpin – pemimpin baru yang akan mengarahkan, menginspirasi, dan membawa organisasi menuju kesuksesan. Melalui program ini, anggota organisasi dibekali dengan keterampilan esensial, seperti komunikasi efektif, pengambilan keputusan strategis, dan manajemen konflik. Lebih dari itu, LDP menanamkan nilai – nilai kepemimpinan yang kuat, seperti integritas, tanggung jawab, dan kerja sama. Selain itu, LDP ini diadakan sebagai langkah awal untuk menumbuhkan chemistry yang kuat antar anggota organisasi untuk membentuk teamwork yang hebat.
2. ABDI (Aksi Bakti untuk Dunia Inklusi)
Program ini merupakan bentuk kepedulian organisasi terhadap isu - isu yang muncul di masyarakat. Sesuai dengan namanya yaitu “ABDI” yang artinya pengorbanan yang tulus dan tanpa pamrih kepada sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri, artinya HMPS IKS akan memperjuangkan hak - hak orang yang termarginalkan. Sesuai dengan lulusan profil lulusan IKS sebagai pekerja sosial yang bertugas mengembalikan ketidakberfungsian sosial. Kami HMPS IKS akan mengadakan kegiatan sosial untuk mengangkat isu kemiskinan dan pendidikan di Indonesia.
Program ini lahir berangkat dari kesadaran bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan. Pendidikan yang berkualitas akan membebaskan individu dari belenggu kemiskinan, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Namun sayangnya, akses terhadap pendidikan yang berkualitas masih menjadi barang langka bagi banyak orang. Kesenjangan dalam akses pendidikan ini semakin melebar bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan, keterbatasan ekonomi, kurangnya infrastruktur, dan minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadi tembok tinggi yang menghalangi langkah mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Untuk itu kami akan melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, advokasi dan bantuan sosial terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan di bidang ekonomi dan pendidikan. Bentuk kegiatan tersebut ialah:
• open donasi,
• seminar (masyarakat),
• bantuan sosial.
3. SWA (Social Walfare Awarness)
Program ini diadakan untuk memberikan pengetahuan dan informasi mendalam terkait isu - isu kesejahteraan sosial dan meningkatkan kesadaran mendukung mahasiwa IKS dalam memahami lebih lanjut pekerja sosial dan pengembangan soft skill mahasiwa. Agenda yang akan dilaksanakan yaitu forum diskusi mengenai isu - isu kesejahteraan sosial. Selain itu, akan dilaksanakan pelatihan kepenulisan dari hasil diskusi yang sudah dilakukan. Kedua, kegiatan ini perlu dilakukan sebagai wujud advokasi kita sebagai mahasiswa ilmu kesejahteran sosial terhadap isu - isu yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat. (rencana: Gender (isu KS, peran wanita), dan disabilitas).