Menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;
Mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
Menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
Menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
Membuat dan mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
Menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Diagram Frayer Pembelajaran Diferensiasi
Analisis Studi Kasus Pembelajaran Berdiferensiasi Jenjang SMA/SMK
Kesimpulan & Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru yang Dipelajari dari Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menjelaskan pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Menjelaskan bagaimana penerapan konsep pembelajaran sosial dan emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE), yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Mempraktikkan konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE).
Mengimplementasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) melalui pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) di sekolah.
Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Modul Ajar : Integrasi PSE & KSE
Ide Implementasi PSE untuk Murid
Koneksi PSE dengan Modul Sebelumnya
Menjelaskan konsep coaching secara umum;
Membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training;
Menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);
Menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
Menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
Mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik;
Membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;
Melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA;
Mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
Menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;
Memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching;
Mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.
Praktik Coaching dengan Alur Percakapan TIRTA
Coaching Supervisi Akademik
Kaitan dengan Materi Modul Sebelumnya
Supervisi Akademik : Supervisi / Observasi
Supervisi Akademik : Pra Supervisi
Supervisi Akademik : Pasca Supervisi