Proses coaching jika dikaitkan dengan konsep pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara
Bahwa pendidikan bersifat menuntun kodrat anak agar selamat dan bahagia. Maka seorang coach harus mampu menuntun anak mengembangkan semua potensi yang ada di dirinya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai individu maupun anggota masyarakat, dengan memberi ruang kebebasan pada murid untuk menemukan kekutan yang ada pada dirinya. Sedangkan pendidik memiliki peran sebagai pamong yang mengarahkan dan memberdayakan murid agar tidak salah arah.
Proses coaching pun juga dapat dikaitkan dengan pembelajaran berdeferensiasi,
Seperti yang kita tahu bahwa pembelajaran berdeferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada kebutuhan murid baik dalam hal kesiapan belajar, profil belajar murid maupun minat murid. Coaching dapat dijadikan suatu alat dimana dalam proses identifikasi, pendidik dapat melakukan identifikasi kebutuhan belajar murid sebagai bentuk asesmen awal yang akan dijadikan sebagai dasar proses pelaksanaan pembelajaran sehingga akan dapat mengembangkan kekuatan yang ada didalam diri murid. Dengan proses tersebut akan terwujud pembelajar yang merdeka yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pada proses pembelajaran social dan emosional, proses coaching juga memiliki keterkaitan.
Proses pembelajaran social emosional merupakan suatu proses pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih lima Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE), yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran social emosional sangat mendukung bagi pelaksanaan coaching, sebab dalam pelaksanaan coaching diperlukan pemahaman tentang Kompetensi social emosional. Dengan pembelajaran social emosional, coach dan cochee dapat berinteraksi dengan sepenuhnya hadir dalam proses coaching, dapat mendengarkan dengan RASA, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dapat menimbulkan empati.
2.3.a.9. Aksi Nyata - Modul 2.3
Tujuan Pembelajaran Khusus :
CGP mempraktikkan rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik tersebut. .
Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pemimpin pembelajaran yang baik menurut saya adalah seorang yang memiliki prinsip dan mampu menerapkan paradigma coaching untuk supervisi akademik. Paradigma coacing dan prinsip coaching untuk supervisi akademik sangat perlu dimiliki oleh seorang pemimipin pembelajaran untuk dapat melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran sebagai bahan perbaikan kedepan. Selain itu, kemampuan coaching seorang pemimpin pembelajaran harus selalu ditingkatkan dan diasah guna supervisi akademik yang dilakukan.
Melakukan supervisi akademik dengan teknik coaching akan lebih efektif dibandingkan dengan teknik lain. Karena dalam coaching seorang coachee mampu menemukan potensi positif dalam diri maupun potensi lain disekeliling sebagai solusi atas masalah yang dihadapi. Suatu hal yang muncul atas inisitif atau hasil pemikiran reflektif seseorang biasanya lebih bertahan lama atau berjangka panjang dan memberikan kesan makna yang mendalam ketika berhasil diterapkan.
Simpulan
Kedudukan kepala sekolah sebagai seorang pemimpin sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah..bagaimana kualitas dari sekolah ditentukan dari bagaimana seorang kepala sekolah dalam mengelola atau melaksanakan tugasnya.kepala sekolah tentu sangat mengetahui bagaimana kehidupan sekolah dan apa yang dibutuhkan dari sekolah tersebut.tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi dari kepala sekolah dalam pelaksanaan supervise akademik melalui coaching.metode yang digunakan melalui observasi,dokumentasi dan kusioner serta analisi melalui data kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian ditemukan adanya peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam supervise akademik melalui coaching.dimana coaching yaitu suatu proses yang membantu seseorang dalam belajar dan terjadi perkembangan baik dari baik dirinya maupun kinerjanya.dan diharapkan pengawas sekolah juga dapat berperan serta dalam pelaksanaan coaching ini yang nantinya akan berdampak pada kualitas pembelajaran.