1.2.a.9. AKSI NYATA - MODUL 1.2
PENGEMBANGAN DIRI NILAI DAN PERAN GP
Pembelajaran Berpihak Pada Murid
Mandiri
Reflektif
Kolaboratif
Inovatif
Pengalaman selama mengikuti pembelajaran
Dengan mengingat peristiwa saya saat sekolah, maka dengan harapan kenangan positif dapat dialami oleh anak didik dan tentunya momen negatif jangan sampai anak didik mengalaminya. Sehingga peran guru sangat berpengaruh terhadap apa yang dilakukan kepada murid. Pembelajaran pada minggu ini terus terang saya tertarik dan optimis untuk menggali informasi tentang nilai dan peran seorang guru penggerak. Sungguh senang setelah mempelajari nilai-nilai guru, betapa tidak karena nilai-nilai yang meliputi berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, dan reflektif di dalamnya terdapat bangunan karakter yang konstruktif. Pembelajaran yang berpihak pada murid tentu saja mutlak harus dilaksanakan, tetapi bagaimana upaya agar proses belajar mengajar lebih bermakna, maka pada minggu ini kami laksanakan dengan menerapkan nilai kolaboratif sebagaimana karakter yang kan dibangun didalmnya.
Aksi yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini
Yang dapat saya lakukan dengan lebih baik di masa depan tentunya berawal dari refleksi diri sejauh mana kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran yang lalu, kemudian dilaksanakan tindak lanjut dengan penerapan di kelas lain yang saya ampu, saya menyadari bahwa latar belakang antar kelas berbeda, tetapi hal ini dapat diatasi dengan upaya menerapkan berbagai peran guru penggerak dan dengan kekuatan nilai yang ada pada diri saya. Penerapan peran guru diantara kelas yang satu dengan kelas yang lain dan dengan nilai-nilai guru penggerak saya yakin berbgai masalah pembelajaran dapat diatasi, contohnya jika ada guru yang kesulitan dalam menentukan model pembelajaran maka peran guru sebagai coach dapat membantunya, membentuk komunitas praktisi sebagai wadah untuk membahas peningkatan hasil pembelajaran, mendorong kolaborasi warga sekolah untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
JURNAL REFLEKSI MINGGUAN 3
Pengalaman selama mengikuti pembelajaran minggu ini
Pada awal pembelajaran minggu ini saya mengingat kembali masa ketika berada di bangku sekolah, peristiwa yang saya alami saat sekolah sangat banyak dan tentunya sangat beragam yang menimbulkan kenangan baik menyenangkan dan menyedihkan dan semua itu menjadi pelajaran yang berharga buat saya. Banyak sekali momen yang menyenangkan saat usia sekolah baik saat sekolah di Taman Kanak-kanan sampai saat di Perguruan Tinggi, mulai dari mendapat teman baru, bermain, penerimaan laporan hasil belajar dengan naik kelas, dan satu hal pada saat SMA yang sangat berkesan senang yaitu saat naik kelas II (dua) dinyatakan dapat masuk pada program ilmu Biologi yang memang harapan saya pada saat itu, saya selalu berkonsultasi dengan Ibu Srikini sebagai wali kelas saat itu yang selalu memberi dorongan untuk selalu optimis belajar. Sedangkan kenangan menyedihkan adalah saat mengerjakan pekerjaan rumah sebagai tugas wajib yang harus dilaksanakan, pada saat saya duduk di kelas X Sekolah Menengah Pertama para murid mendapat tugas dari guru mata pelajaran Matematika, tugas tersebut harus dikerjakan di buku catatan murid dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Kemudian tibalah pada hari itu saya berangkat sekolah dan kebetulan jadwal mata pelajaran Matematika mulai jam pertama, setelah Ibu Hartini sebagai guru pengampu mata pelajaran meminta untuk mengumpulkan betapa terkejutnya saya karena tidak membawa buku catatan yang berisi tugas pekerjaan rumah, maka rasa kecewa dan sedih harus menerima kenyataan tersebut dan akhirnya saya menerima hukuman dari guru mata pelajaran.
Hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses pembelajaran
Sesuai dengan salah satu peran guru penggerak, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, maka ketika saya menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan kolaboratif sungguh hasilnya murid sangat antusias untuk bekerjasama. Sehingga dengan hanya menerapkan nilai berpihak pada murid dan dengan kolaraboratif saja sudah nampak hasil positif terhadap siswa belum lagi disandingkan dengan nilai-nilai yang lain. Hasil positif yang didapat, diantaranya :
Siswa mempunyai jiwa kepemimpinan sehingga mampu membimbing teman-temannya dalam mencapai tujuan bersama
Siswa mampu mengembangkan karakter tanggungjawab dalam mengerjakan tugas sesuai bagiannya masing-masing dalam kelompok belajar
Membangun rasa empati kepada anggota kelompok belajar dengan membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah.
Perbedaan pendapat atau berpikir dalam diskusi adalah hal yang wajar, sehingga dengan kolaborasi ini siswa mampu saling menghargai perbedaan tersebut.
Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berbicara di depan teman-temannya sendiri, maka hal ini sebagai pembelajaran mental atau psikis sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja di masa mendatang.
Siswa mampu mengembangkan konten materi pembelajaran karena saling tukar informasi atau pengalaman diantara teman-temannya.
Bagi guru dapat bermanfaat untuk lebih mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
JURNAL REFLEKSI MINGGUAN 4
Peristiwa
Momen penting dan mencerahkan yang saya alami adalah saat berdiskusi dengan teman calon guru penggerak dalam ruang kolaborasi, yaitu semua anggota kelompok menyampaikan kekuatan nilai guru penggerak yang paling kuat kemudian mengkolaborasikan kekuatan nilai yang telah dimiliki oleh masing-masing rekan dalam kelompok untuk merancang satu kegiatan sesuai dengan satu peran guru penggerak.
Guru adalah bukan seorang yang penuntut tetapi seorang yang penuntun. Guru sebagai penuntun harus mampu memberikan suri tauladan bagi murid-muridnya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam pembelajaran tentunya murid memperoleh informasi yang bermanfaat sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi murid. Demikian juga kolaborasi dengan teman sejawat yaitu berbagi praktik baik pembelajaran atas pemikiran filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara sehingga diharapkan terciptanya ekosistem pembelajaran di sekolah yang berpihak pada murid. Saya sebagai Guru Penggerak harus dapat memainkan peran-peran memimpin perubahan dalam ekosistem sekolah. Kepemimpinan seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam kepemimpinan seorang guru harus mampu memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak.
Kaitan pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 bahwa dalam proses menuntun anak didik seorang guru harus melaksanakan peran-perannya dengan memperhatikan nilai-nilai guru penggerak.
Perasaan
Saat momen itu terjadi saya merasa bagaikan lilin mati dalam kegelapan, maka dengan mempelajari keterkaitan modul 1.1 dan 1.2 saya mendapatkan pemantik untuk menghidupkan lilin tersebut untuk menerangi sehingga menemukan nilai dan peran guru penggerak untuk mengimplementasikan proses pembelajaran yang menuntun murid, maka melalui pembelajaran ini terus terang saya tertarik dan optimis untuk menggali informasi tentang nilai dan peran seorang guru penggerak. Sungguh senang setelah mempelajari nilai-nilai guru, betapa tidak karena nilai-nilai yang meliputi berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, dan reflektif di dalamnya terdapat bangunan karakter yang konstruktif. Pembelajaran yang berpihak pada murid tentu saja mutlak harus dilaksanakan, tetapi bagaimana upaya agar proses belajar mengajar lebih bermakna.
Pembelajaran
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa peran guru sebagai Teacher Centered yaitu mengajar sesuai dengan apa yang direncanakan tanpa menggali potensi murid terlebih dahulu sehingga murid cenderung hanya menerima apa yang saya sampaikan baik itu materi pelajaran maupun penugasan. Berpijak pada pengalaman itu maka pantas murid cenderung cepat jenuh kurang konsentrasi dalam menerima pembelajaran.
Sekarang saya berpikir bahwa guru harus mulai berlatih untuk memainkan peran dan nilai guru penggerak untuk mewujudkan ekosistem pembelajaran, murid diberikan kebebasan untuk menggali potensi atau kemampuan yang ada pada dirinya. Sesuai dengan salah satu peran guru penggerak, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, maka ketika saya menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan kolaboratif sungguh hasilnya murid sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Sehingga dengan hanya menerapkan nilai berpihak pada murid dan dengan kolaraboratif saja sudah nampak hasil positif terhadap siswa belum lagi disandingkan dengan nilai-nilai yang lain. Hasil positif yang didapat, diantaranya :
Siswa mempunyai jiwa kepemimpinan sehingga mampu membimbing teman-temannya dalam mencapai tujuan bersama,
Siswa mampu mengembangkan karakter tanggungjawab dalam mengerjakan tugas sesuai bagiannya masing-masing dalam kelompok belajar,
Membangun rasa empati kepada anggota kelompok belajar dengan membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah,
Perbedaan pendapat atau berpikir dalam diskusi adalah hal yang wajar, sehingga dengan kolaborasi ini siswa mampu saling menghargai perbedaan tersebut,
Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berbicara di depan teman-temannya sendiri, maka hal ini sebagai pembelajaran mental atau psikis sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja di masa mendatang,
Siswa mampu mengembangkan konten materi pembelajaran karena saling tukar informasi atau pengalaman diantara teman-temannya,
Bagi guru dapat bermanfaat untuk lebih mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penerapan ke depan (Rencana)
Pengembangan diri yang dapat saya lakukan mulai dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah mengimplementasikan rancangan pembelajaran dengan memperhatikan nilai dan peran guru penggerak :
Pembelajaran yang berpihak pada murid, meliputi membuat suasana belajar aman dan menyenangkan, memfasilitasi sumber belajar bagi murid, menuntun kemerdekaan belajar murid.
Kemandirian guru untuk mengembangkan diri, meliputi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran, melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan
Melakukan reflektif untuk mengevaluasi pembelajaran, meliputi meninjau kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan, menerima umpan balik baik dari siswa maupun dari teman sejawat, melakukan tindak lanjut atas umpan balik.
Pembelajaran kolaboratif untuk mengelola kekuatan serta perbedaan, menjaga harmoni dalam keberagaman dengan tindakan nyata, meliputi diskusi dengan teman sejawat untuk meningkatkan pembelajaran, berbagi praktik baik dalam pembelajaran, membuat dan berbagi aplikasi untuk pembelajaran.
Pembelajaran yang inovatif untuk memunculkan gagasan baru dan tepat guna, meliputi mengembangkan blog yang berisi konten pendidikan, menyusun media pembelajaran yang interaktif, memberi ruang bebas siswa untuk bereksplorasi pembelajaran.