1.3.a.9. AKSI NYATA MODUL 1.3
VISI GURU PENGGERAK
Visi saya sebagai guru penggerak :
Mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter menuju kecakapan hidup yang unggul
Cerdas :
Sifat pribadi yang relatif stabil berperilaku dengan standar norma dan nilai diiringi tindakan untuk sukses mencapai tujuan
Berkarakter :
Perwujudan pelajar yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
Kecakapan Hidup :
Kemampuan dan pengetahuan seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
JURNAL REFLEKSI MINGGUAN 5
Peristiwa
Untuk merumuskan visi pribadi mengenai murid dan sekolah yang menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila tidaklah mudah, dibutuhkan kajian atau renungan yang mendalam karena di satu sisi ada harapan yang harus terwujud di masa depan dan di sisi lain muncul juga rasa kekhawatiran jika visi belum memenuhi harapan. Pada momen ini saya gambarkan diri pribadi saat masih bersekolah dimana pada saat itu pasti mempunyai cita-cita ingin menjadi apa ketika sudah besar, atau setelah lulus akan melanjutkan sekolah dimana, maka tentunya pada saat sekolah dengan percaya diri dan penuh semangat untuk meraihnya. Harapan itu dapat terwujud tidak lepas dari peran para guru saya saat sekolah terhadap peserta didik. Berpijak dari itu dan sekarang ini saya sebagai guru tentunya menyadari bahwa murid-murid saya pasti mempunyai keinginan yang sama dengan saya pada saat sekolah.
Perasaan
Sekarang setelah saya mengikuti proses pembelajaran modul 1.3 mengenai pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan, maka saya tertarik dan optimis untuk menggali bagaimana sebuah visi dapat dirumuskan secara sistematis yang dapat terukur ketercapaiannya. Sungguh senang dan percaya diri saya terus menggali informasi ataupun konsep sebuah visi agar dapat tercapai dan bermakna untuk peserta didik. Untuk menggambarkan sebuah impian terhadap murid maka saya membuat “Imajiku tentang masa depan murid 5-10 tahun mendatang” kemudian melengkapi kalimat rumpang yang disusun dengan sungguh-sungguh sepenuh hati dan pikiran, sehingga tersusun sebuah paragraf utuh yang dapat menggambarkan visi tentang murid dan sekolah yang saya idam-idamkan.
Pembelajaran
Setelah mempelajari modul 1.3 saya mendapatkan pemahaman Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan (BAGJA) mewujudkan visi guru dalam melakukan proses perubahan positif. Dalam penerapan di sekolah bahwa Inkuiri Apresiatif dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan seorang guru. Model inkuiri apresiatif yang dikembangkan melalui BAGJA yang merupakan singkatan dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali impian, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi. BAGJA merupakan sebuah kerangka yang dikembangkan untuk mengkoordinir praktik baik yang akan kita inisiasi.
Penerapan ke depan (Rencana)
Yang perlu saya pelajari lebih lanjut adalah berlatih menerapkan paradigma Inkuiri Apresiatif untuk mengidentifikasi potensi diri dan membuat kalimat prakarsa perubahannya, kemudian berlatih menyusun BAGJA menurut kalimat prakarsa perubahan diri yang telah dibuat untuk kemudian menjalankannya.
Strategi yang saya lakukan untuk melaksanakan perubahan adalah berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk berdiskusi tentang pentingnya sebuah visi mengenai murid dan sekolah yang menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila, visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan, membuat suasana belajar aman dan menyenangkan, memfasilitasi sumber belajar bagi murid dalam mendukung terwujudnya perubahan positif.
JURNAL REFLEKSI MINGGUAN 6
Peristiwa
Saya mengelaborasi pemahaman mengenai bagaimana saya dapat berkontribusi dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada murid di sekolah menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif dan model perubahan BAGJA. Pada awalnya saya merasa ragu apakah pemahaman saya tentang paradigma Inkuiri Apresiatif sudah sesuai maknanya, terlebih lagi dalam menyusun kalimat prakarsa perubahan yang selanjutnya menyusun BAGJA sesuai tahapannya. Dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki sekolah
Perasaan
Sekarang setelah saya mengikuti proses pembelajaran modul 1.3 mengenai visi guru penggerak, saya semakin percaya diri dalam membuat kalimat prakarsa perubahan dan menyusun BAGJA sebagai bentuk rencana manajemen perubahan serta semakin optimis dengan kalimat prakarsa perubahan yang saya buat untuk mewujudkan visi dengan mengacu pada nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, dan aset yang telah dimiliki.
Pembelajaran
Setelah mempelajari modul 1.3 saya mendapatkan bagaimana cara mengeksekusi BAGJA di dalam diri, kelas dan sekolah serta memahami pentingnya prakarsa perubahan diri yang lekat dengan visi, Profil Pelajar Pancasila, dan aset yang telah dimiliki. Sesuai dengan visi saya bertujuan bahwa murid berperilaku yang relatif stabil sesuai dengan nilai-nilai luhur profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penumbuhan karakter dalam suasana merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid, nyaman dan menyenangkan bagi murid, sehingga memberi ruang dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya. Visi Guru Penggerak terlahir dari pemahaman Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan penerapan nilai dan peran Guru Penggerak, sehingga nilai-nilai dari guru penggerak harus melekat dalam diri seorang guru penggerak agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan VISI. Visi yang telah disusun kemudian diturunkan menjadi prakarsa-prakarsa perubahan serta dibuat dalam bentuk rencana manajemen perubahan berdasarkan pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA.
Penerapan ke depan (Rencana)
Yang perlu saya pelajari lebih lanjut adalah menguraikan atau membuat indikator keberhasilan dari setiap tindakan pada BAGJA sesuai dengan tahapan, hal ini dimaksudkan untuk memperjelas langkah dan mengontrol ketercapaian setiap tindakan. Contohnya menyusun indikator ketercapaian enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan digunakan untuk memantau perkembangan karakter peserta didik.
Strategi yang saya lakukan untuk melaksanakan adalah berkolaborasi warga sekolah, awal eksekusi dengan mengajak dan minta dukungan warga sekolah tentang pentingnya generasi yang cerdas dan berkarakter Profil Pelajar Pancasila kemudian mencari sumber pengalaman mengenai kegiatan peserta didik yang cerdas dan berkarakter. Menyusun pembelajaran yang menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila contohnya mengaitkan materi pembelajaran dengan kebekerjaan dimana tema ini adalah salah satu tema Penguatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, melakukan observasi pembelajaran yang dilakukan peserta didik, melakukan wawancara / pendapat rekan sejawat tentang keterampilan yang sudah dimiliki.