2.3 Jurnal Refleksi Dwimingguan

PERISTIWA

Pembelajaran modul 2.3 ini adalah coaching untuk supervisi akademik. Sebenarnya dalam kegiatan saya sehari-hari terutama untuk kegiatan kesiswaan. Namun dari materi ini saya mendapatkan pengetahuan tata cara coaching yang lebih terstruktur dan bagaimana membuat pertanyaan pemantik yang lebih tepat lagi. Pada modul ini saya mencoba mengobservasi beberapa masalah yang disediakan dan membuat penyelesaian masalah dengan metode coaching. Pada modul ini saya bersama rekan-rekan membuat video bersama latihan coaching dengan bertukar peran.

PERASAAN

KELOMPOK 6 (2022-12-05 16_43 GMT+7).mp4

Perasaan saya pada saat mempelajari modul ini masih meraba-raba karena pada saat coaching dibutuhkan strategi dan tahapannya. Bisa dilihat pada saat sesi latihan dengan Bu Yunike, kami masih banyak meraba dan mencerna tahapan coaching

PELAJARAN

Viska Amelia Larasati-CGP Angkatan 6-SMP BRIGHTON.mp4

Setelah mempelajari kembali dan mencoba kembali dalam kelompok dengan bu dewi dan pak anggita, saya sudah lebih mengerti karena saya mencoba peran sebagai coachee dan juga coach, lalu mentor. Setelah video ini kami juga saling memberikan masukan dan hal tersebut membuat saya lebih paham. Hal yang perlu saya perbaiki dalam coaching menurut teman-teman adalah Saya perlu menyiapkan pertanyaan pemantik yang lebih bervariasi. Lalu setelah saya mempraktikan beberapa kali ke rekan sejawat juga, saya menemukan bahwa sebenarnya solusi bisa sekali datang dari coachee, kita sebagai coach membantu membuka pemikirannya dari sudut pandang lain terhadap masalahnya. Bagaimanapun kondisi real ada pada si coachee, sehingga kita hanya perlu menerangkan pikiran hingga sampai ke tujuan.

PENERAPAN

Setelah mempelajari materi ini, saya yakin saya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode coaching ini tidak hanya bisa diaplikasikan dalam kehidupan pribadi juga. Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya pribadi yang dapat membantu saya pada saat coaching :
1. Pahami karakter coachee secara personality (sanguin, koleris, melankolis, atau plegmatis) karena ini membantu sekali dalam memilih pendekatan dan pemilihan kata-kata.

2. pahami situasi coachee dan masalahnya

3. ajukan pertanyaan pemantik yang memang sesuai dengan konteks

4. Pastkan untuk menanyakan perasaannya dan keinginannya terhadap masalah tersebut.

Page updated

Google Sites

Report abuse