1. Mampu membuat symbology dan label sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Mampu membuat peta layout tata guna lahan
3. Mampu menyajikan informasi tata guna lahan dalam bentuk webgis
Untuk menampung hasil pekerjaan kita dalam mengerjakan proyek ini, terlebih dahulu buat folder dengan nama 6_NamaTaruna. Dalam hal ini, saya memberi nama pada folder dengan nama 6_EliJumaeli
Biarkan folder ini dalam kondisi kosong, karena nanti digunakan untuk menampung hasil kerjaan kita selanjutnya
Sebelum kita mengerjakan proyek sistem informasi tata guna lahan ini, dan mengingat yang akan kita kaji adalah wilayah kecamatan, maka siapkan shapefile kecamatan terlebih dahulu. Untuk memudahkan dalam mendapatkan shapefile kecamatan, kita bisa mengunduhnya pada link https://www.indonesia-geospasial.com/2020/04/download-shapefile-shp-batas.html .
Ketika kita klik link tersebut di atas, maka di layar akan muncul tampilan seperti berikut :
2. Geser layar ke bawah sehingga akan muncul tampilan seperti berikut :
3. Klik download pada Shapefile Batas Administrasi Kecamatan Tahun 2019 (kotak merah), yang membawa kita ke google drive.
4. Klik icon download yang ada pada kanan atas (kotak merah kecil), sehingga menghasilkan sebuah file ZIP dengan nama BATAS KECAMATAN DESEMBER 2019 DUKCAPIL. ZIP (jangan disimpan pada folder kerja 5_NamaTaruna)
5. Unzip file tersebut sehingga menghasilkan sebuah folder dengan BATAS KECAMATAN DESEMBER 2019 DUKCAPIL, yang berisi shapefile batas kecamatan seluruh Indonesia. (jangan disimpan pada folder kerja 5_NamaTaruna)
6. Buka aplikasi QGIS, kemudian buka file shp BATAS KECAMATAN DESEMBER 2019 DUKCAPIL, sehingga menampilkan peta Indonesia per kecamatan.
7. Filter peta sesuai kecamatan yang kita kehendaki. sehingga mendapatkan shapefile kecamatan. Dalam hal ini, saya hanya memfilter kecamatan Tambun Selatan. (Tutorial memfilter peta ada pada materi 6 ).
8. Jika petanya tak terlihat, klik zoom full.
9. Sehingga di layar muncul peta
10. Simpan peta hasil filter, dalam format ESRI Shapefile. Simpan dengan nama sesuai dengan nama kecamatan, dalam hal ini mengingat nama kecamatannya Tambun Selatan, maka saya beri nama Tambun Selatan. Dan disimpan pada folder kerja, yakni 6_NamaTaruna.
11. Sehingga pada daftar layer, akan muncul layer baru, dengan nama Tambun Selatan
12. Dan pada folder 6_NamaTaruna, akan ada shapefile Tambun Selatan
13. Nah...sekarang kita sudah memiliki Shapefile Tambun Selatan. Untuk memudahkan dalam pengerjaan berikutnya, remove layer Batas Kecamatan ..., sehingga hanya menyisakan layer Kecamatan , kemudian simpan proyek, dengan nama Sistem Informasi Tata Guna Lahan
Untuk mendapatkan shapefile penggunaan lahan, kita bisa mendapatkannya pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang terbaru melalui situs resminya di http://tanahair.indonesia.go.id. Tutorial untuk mendapatkan data dari situs tersebut ada pada materi 6.
Namun bisa juga mengunduhnya pada link https://www.indonesia-geospasial.com/2020/01/download-peta-rbi-per-wilayah-se.html. Data yang tersedia pada link tersebut merupakan data tahun 2019.
2. Geser ke bawah sampai terlihat daftar data RBI (Rupa Bumi Indonesia) per provinsi , seperti berikut ini :
3. Klik download, sesuai provinsi yang dimaksud. Sebagai contoh pada kasus saya ini adalah Tambun Selatan, yang mana Tambun Selatan berada di Provinsi Jawa Barat, sehingga yang di klik adalah download dari provinsi Jawa Barat. Maka akan muncul daftar Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.
4. Klik download sesuai Kabupaten/Kota dimana Kecamatan yang dikaji berada. Misalnya Kecamatan Tambun Selatan itu berada pada Kabupaten Bekasi, maka kita pilih Kabupaten Bekasi. Maka akan diarahkan ke google drive seperti berikut :
5. Klik icon download, sehingga kita mendapatkan sebuah file zip dengan nama (sesuai kabupatennya ya...):
6. Ekstrak file tersebut. sehingga menghasilkan folder dengan nama Kab.Bekasi (sesuai kabupatennya ya...) (jangan disimpan pada folder kerja 5_NamaTaruna)
7. Yang isinya meliputi beberapa file, seperti berikut:
8. Buka File Proyek Sistem Informasi tata Guna Lahan, kemudian buka Shapefile Agrikebun, sehingga tampak seperti ini
9. Kemudian klik Vector, Pilih Geoprocessing Tools, klik Clip
10. Sehingga di layar akan muncul jendela Clip.
(1) Pilih Input Layer dengan Agrikebun, dan
(2) Overlay dengan Kecamatan,
(3) Kemudian klik ... (titik tiga),
(4) pilih Save to File (4), Pastikan disimpan pada folder 6_Namataruna
Beri nama, dengan nama Agrikebun NamaKecamatan, dalam hal ini saya beri nama Agrikebun Tambun Selatan.
Pastikan Save as Type nya adalah SHP files
Klik save
e. kemudian klik Run (5)
11. Jika berhasil, maka akan ada kalimat Algorithm 'Clip' finished dan juga ada kata complete, dan pada daftar layer muncul layer Agrikebun Tambun Selatan seperti berikut ini :
12. Klik Close.
13. Karena Agrikebun AR tak dibutuhkan lagi, maka dapat kita remove, sehingga pada daftar layer hanya terdapat
14. Lakukan hal yang sama untuk Agriladang, sehingga tampak seperti ini
15. Lakukan hal yang sama untuk Agrisawah, sehingga tampak seperti ini
16. Lakukan hal yang sama untuk Bangunan, sehingga tampak seperti ini
17. Lakukan hal yang sama untuk Danau, sehingga tampak seperti ini
18. Dan Seterusnya hingga tampak seperti ini
19. Jangan lupa untuk menyimpan projectnya
1. Symbology untuk Tata Guna Lahan harus mengikuti peraturan yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang. Untuk itu kita lihat dulu pada peta tata guna lahan yang sudah kita buat sebelumnya, guna lahan apa saja yang ada pada wilayah yang akan dikaji.
2. Setelah proyek qgis kita buka, sekarang kita buka tabel atributnya
3. Ternyata hanya ada 4 (empat) guna lahan, yakni : (1) Pertanian Lahan Kering, (2) Sawah, (3) Pemukiman, dan (4) Badan Air. Sekarang kita lihat pada PP 8/2013 tersebut di atas, symbology apa yang sesuai untuk legenda guna lahan tersebut. Bila perlu, survey ke lapangan, kebenaran dari data tersebut. Namun untuk latihan ini, kita cukup periksa melalui peta online, dan saya gunakan peta open street map.
4. Sekarang kita buat symbologynya dengan cara klik kanan pada layer, pilih properties, pilih symbology, pilih Categorised, dan pada value pilih Legenda. Kemudian klik Classify, sehingga tampil seperti ini :
5. Kemudian edit warna Symbolnya dengan cara klik 2x pada warnanya, sehingga muncul kotak jendela seperti ini :
6. Edit ketentuan warna sesuai peraturan (3), dimana untuk danau H=133, S=28, V=100, R=184, G=255, B=199. Setelah edit, klik OK. Sehingga simbol untuk badan air sudah berubah sesuai dengan peraturan.
7. Edit juga pada kolom legend. Karena badan air yang dimaksud adalah danau, yakni Danau Cibereum, maka beri nama danau.
8. Lakukan untuk legenda lainnya, seperti pemukiman dan lainnya, sehingga seperti berikut :
9. Dan tampilan petanya adalah seperti berikut :
Evaluasi Individu :
1. Isi kuis ini :
2. Kerjakan tugas yang ada di GCR