Mampu mengunduh file SHP dari OpenStreetMap
Mampu menghapus data file SHP
Mampu melakukan digitasi (membuat file SHP dan menambahkan data file SHP)
Mampu menggunakan online basemap
Mampu membuat symbology sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial nomor 3 tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Mampu membuat layout peta wilayah
1. Sebelum kita melakukan praktek membuat peta wilayah, terlebih dahulu siapkan folder kerjanya. Karena praktek ini merupakan praktek ke 7, maka nama foldernya adalah 7_NamaTaruna. Pada tutorial ini, akan menggunakan folder dengan nama 7_EliJumaeli
2. Pilih salah satu area untuk dijadikan lokasi wilayah yang hendak digambarkan petanya lebih detil. Dalam prakteknya, pemilihan lokasi wilayah untuk dikaji lebih lanjut, merupakan wilayah dengan kinerja terburuk. Pada umumnya area/zona tersebut merupakan area/zona yang menjadi pusat kegiatan bisnis (CBD).
Jika sebelumnya telah dibahas bahwa untuk mendapatkan shapefile (file shp), kita dapat mengunduh secara gratis melalui situs GADM (www.gadm.org ), ataupun dari Ina Geo Portal (https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web).
Kali ini kita akan membahas untuk mendapatkan shapefile dari OpenStreetMap. Apa itu OpenStreetmap ?
Berdasarkan penjelasan dari situs OpenStreetMap (OSM), https://openstreetmap.or.id/tentang-openstreetmap/, OpenStreetMap adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.
Melalui Open Data Commons Open Database License 1.0, kontributor OSM dapat memiliki, memodifikasi, dan membagikan data peta secara luas. Terdapat beragam jenis peta digital yang tersedia di internet, namun sebagian besar memiliki keterbatasan secara legal maupun teknis. Hal ini membuat masyarakat, pemerintah, peneliti dan akademisi, inovator, dan banyak pihak lainnya tidak dapat menggunakan data yang tersedia di dalam peta tersebut secara bebas. Di sisi lain, baik peta dasar OSM maupun data yang tersedia di dalamnya dapat diunduh secara gratis dan terbuka, untuk kemudian digunakan dan diredistribusikan kembali.
Di banyak tempat di dunia ini, terutama di daerah terpencil dan terbelakang secara ekonomi, tidak terdapat insentif komersil sama sekali bagi perusahaan pemetaan untuk mengembangkan data di tempat ini. OSM dapat menjadi jawaban di banyak tempat seperti ini, baik itu untuk pengembangan ekonomi, tata kota, kontinjensi bencana, maupun untuk berbagai tujuan lainnya.
Berikut ini menjelaskan tentang langkah-langkah untuk mengunduh data spasial dari OpenStreetMap melalui QGIS.
1. Pastikan aplikasi QGIS telah dibuka
2. Klik Plugins, kemudian pilih manage and install plugins
3. Sehingga muncul jendela, Cari OSMDownloader, klik OSMDownloader, klik Install Plugin
4. Tunggu sebentar, sampai selesai, kemudian baru close
5. Pada QGIS akan muncul icon baru
1. Aktifkan basemap online (seperti OpenStreetMap, Google Map, Google Earth, dll.) pada XYZ Tile. Dalam hal ini kita akan menggunakan OpenStreetMap.
4. Perbesar peta. Menuju ke area wilayah yang kita tuju, dalam hal ini kita akan menggambarkan peta di Kawasan Pasar Modern Grand Wisata.
7. Melalui searching pada google map tersebut, terlihat pasarnya yakni pasar Tambun. Akan tetapi dalam latihan ini, akan memilih Pasar Modern Grand Wisata, sehingga pada QGIS, kita menuju ke pasar tersebut.
Setelah kita tentukan lokasinya, kemudian lakukan langkah-langkah berikut
1. Klik Rectangle selection
2. Tandai area yang akan diunduh, dengan cara membuat segi empat pada area yang dimaksud
3. Kemudian lepaskan, maka akan muncul sebuah jendela, yang menginformasikan titik koordinat yang akan diunduh.
4. Centang pada Load layer after download, agar muncul pada layer.
5. Kemudian klik Save File. Pastikan simpannya pada folder 7.
6. Klik Save
7. Klik Ok
8. Tunggu sebentar. Jika sukses maka akan ada jendela pemberitahuan sukses, dan pada layer akan muncul layer-layer data osm
9. Klik Ok
10. Jika kita perhatikan pada layer, maka akan terdiri dari titik (point), garis/jalan (line), dan bangunan/area (poligon)
1. Untuk mengekspor data OSM ke data SHP, cukup dengan klik kanan pada salah satu layer OSM,
2. Kemudian klik export
3. Kemudian klik save feature as, maka akan muncul jendela seperti berikut
Perhatikan pada format. Karena kita hendak menyimpan dalam bentuk shapefile maka pastikan diisi dengan ESRI Shapefile
Perhatikan pada File name. Karena kita hendak menyimpan pada folder 7, maka pastikan tujuan penyimpanannya ke folder 7
Untuk OSM Points akan disimpan dengan nama titik, untuk OSM Lines akan disimpan dengan nama jalan, dan OSM Polygon akan disimpan dengan nama area.
Pada CRS, karena kita menggunakan standar WGS 84, maka pilih WGS 84 dengan EPSG : 4326
4. Klik Ok
5. Karena tadi yang aktif adalah OSM Point maka filenya akan diberi nama titik. Maka pada daftar layer muncul layer baru dengan nama titik
6. Kemudian lakukan pada layer-layer OSM lainnya, yang terkait dengan jalan (garis) dan area (poligon).
7. Remove semua layer osm, sehingga hanya layer shp dan OpenStreetMap
8. Simpan project dengan nama Peta Wilayah
Data dari OSM ini biasanya belum benar 100%, sehingga perlu editing lebih jauh. Proses editing dapat berupa
- Penghapusan titik, jalan, maupun area atau bangungan yang tidak relevan dengan maksud penyajian informasi peta.
- Penambahan titik, jalan, maupun area atau bangungan yang relevan dengan maksud penyajian informasi peta.
1. Karena untuk selanjutnya kita hendak menganalisis lalu lintas di sekitar pasar. Sehingga titik, jalan, dan area yang tidak terkait, harus dihapus.
Catatan:
Peta OpenStreetMap kadangkala kurang terbarukan terkait penggunaan lahan, dibandingkan dengan google map. Maka basemap sebagai latar belakang bisa kita bisa ganti dengan google map. Cara menggantinya lihat 12.5.
2. Pertama kita harus data area, klik layer area terlebih dahulu (nomor 1)
3. Klik icon Select Features by Area or Single Click (nomor 2),
4. Kemudian klik bangunan yang hendak kita buang, sehingga berwarna kuning (nomor 3)
5. Kemudian klik icon tempat sampah (nomor 4)
6. Dengan cara yang sama, kita dapat melakukan penghapusan area lainnya yang tidak relevan atau yang tidak sesuai.
7. Demikian juga dengan titik, dan jalan yang tidak relevan/sesuai, kita dapat menghapus dengan cara seperti pada area. Namun untuk menghapus titik, maka layer titik harus dipilih terlebih dahulu. Dan untuk menghapus jalan, maka layer jalan harus dipilih terlebih dahulu.
8. Jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
Penambahan data Shp dapat dilakukan melalui proses digitasi. Digitasi adalah proses konversi dari data peta raster ke vektor. Dalam pertemuan sebelumnya kita membahas bahwa peta adalah penggambaran permukaan bumi sesuai dunia nyata. Kondisi dunia nyata difoto menghasilkan data raster. Data raster ini kemudian di konversi dalam bentuk vektor. Proses perubahan dari raster ke vektor inilah yang disebut dengan digitasi.
Data dasar untuk digitasi berupa peta. Baik berasal dari peta analog maupun peta digital. Karena proses digitasi merupakan proses berbasis digital, maka untuk peta analog, perlu di-scan terlebih dahulu.
Jaman dulu, peta itu digambar berdasarkan survey ke lapangan. Tentunya ini membutuhkan waktu yang lama apalagi kalau areanya petanya luas, dan juga membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan akurasi yang baik. Perkembangan selanjutnya, penggambaran peta dilakukan dengan bantuan satelit. Melalui metode remote sensing, satelit memantau keadaan bumi. Sehingga penggambaran peta menjadi lebih mudah dilakukan.
Pada saat ini, terdapat beberapa lembaga yang menyediakan layanan peta secara online, seperti Google Earth, Google Map, OpenStreetMap, dll., yang dapat dijadikan sebagai peta dasar online, dalam proses digitasi. Untuk menambahkan peta dasar online ini dalam QGIS, dapat dilakukan melalui XYZ Tiles. Lihat 12.5.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menambahkan data spasial, pada shapefile yang kita peroleh melalui unduhan dari OpenStreetMap.
Penambahan area pada peta, dapat dilakukan dengan melakukan digitasi polygon pada area dimaksud. Terkait dengan kasus lalu lintas di sekitar pasar tersebut di atas, maka kita perlu mengetahui penggunaan lahan (land use) yang ada pada jalan-jalan di sekitar pasar.
1. Langkah pertama, karena kita mengedit shp area yang sudah ada, maka pastikan layer area terpilih
2. Pastikan mode edit dalam keadaan aktif yang ditandai dengan munculnya icon current edit. Jika belum aktif klik toggle editing.
3. Kemudian klik Add Polygon Feature
4. Gerakkan kursor mengitari area. Setelah selesai klik kanan, sehingga muncul sebuah jendela. Isi nama dengan nama areanya, dalam hal ini adalah HokBen.
Penambahan jalan pada peta, dapat dilakukan dengan melakukan digitasi line pada wilayah dimaksud. Terkait dengan kasus lalu lintas di sekitar pasar tersebut di atas, maka kita perlu mengetahui jalan-jalan yang ada di sekitar pasar.
1. Langkah pertama, karena kita mengedit shp jalan yang sudah ada, maka pastikan layer jalan terpilih.
2. Pastikan mode edit dalam keadaan aktif yang ditandai dengan munculnya icon current edit. Jika belum aktif klik toggle editing.
3. Kemudian klik Add Line Feature
4. Gerakkan kursor menyelusuri jalan. Setelah selesai klik kanan, sehingga muncul sebuah jendela. Isi nama dengan nama jalannya, dalam hal ini adalah bunderan, dengan katagori highwaynya Jalan Lain.
5. Kemudian klik ok. Jangan lupa untuk menyimpannya dengan cara klik icon diskette.
6. Lakukan pada jalan jalan lainnya yang terkait.
7. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
Penambahan titik pada peta, dapat dilakukan dengan melakukan digitasi point pada wilayah dimaksud. Terkait dengan kasus lalu lintas di sekitar pasar tersebut di atas, maka kita perlu mengetahui titik-titik penting yang ada di sekitar pasar.
1. Langkah pertama, karena kita mengedit shp titik yang sudah ada, maka pastikan layer titik terpilih.
2. Pastikan mode edit dalam keadaan aktif yang ditandai dengan munculnya icon current edit. Jika belum aktif klik toggle editing.
3. Kemudian klik Add point Feature
4. Gerakkan kursor menuju tempat yang hendak diberikan tanda titik. Setelah selesai klik kanan, sehingga muncul sebuah jendela. Isi nama dengan nama titiknya, dalam hal ini adalah pintu masuk timur, dengan katagori placenya Gate.
5. Kemudian klik ok. Jangan lupa untuk menyimpannya dengan cara klik icon diskette.Í
6. Lakukan pada titik titik lainnya yang relevan.
7. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
1. Klik kanan XYZ Tiles
2. Pilih New Connection
3. Isi dengan nama basemap online pada windows XYZ Connection. Dalam hal ini kita akan menambahkan Google map pada XYZ Tiles. Maka ketik Google Map pada isian Name.
4. Kemudian isi URL Link dengan URL Google Map yakni
https://mt1.google.com/vt/lyrs=r&x={x}&y={y}&z={z}
5. Klik OK
6. Sekarang Google map sudah muncul di XYZ Tile
7. Klik 2x Google map, maka di layer akan muncul google map
Selain Google Maps, Kita juga dapat menggunakan Basemap Online. Berikut adalah Daftar Link URL nya :
Google Maps: https://mt1.google.com/vt/lyrs=r&x={x}&y={y}&z={z}
Google earth : https://mt1.google.com/vt/lyrs=s&x=%7Bx%7D&y=%7By%7D&z=%7Bz%7D
Google Roads: https://mt1.google.com/vt/lyrs=h&x={x}&y={y}&z={z}
Google Satellite: https://mt1.google.com/vt/lyrs=s&x={x}&y={y}&z={z}
Google Hybrid: https://mt1.google.com/vt/lyrs=y&x={x}&y={y}&z={z}
Google Terrain: https://mt1.google.com/vt/lyrs=t&x={x}&y={y}&z={z}
OpenTopoMap: https://tile.opentopomap.org/%7Bz%7D/%7Bx%7D/%7By%7D.png
OpenStreetMap: https://tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.pngBing Aerial : http://ecn.t3.tiles.virtualearth.net/tiles/a{q}.jpeg?g=1
1. Sebelum melakukan symbology, sebaiknya edit dulu katagori areanya. Dalam hal ini, isi data pada kolom type area, dengan gedung, rumah, semak belukar, sawah, dsb. Seperti berikut ini
2. Untuk itu kita harus mengacu pada peraturan yang berlaku, yakni Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial nomor 3 tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa.
3. Dalam hal ini karena pasar Grand Wisata berupa Gedung bukan merupakan tempat tinggal maka areanya di notasikan sebagai berikut
Demikian juga dengan area yang ada di sebelah Timur Pasar Grand Wisata, yakni McDonal, Hokben, Indomaret, KFC, Burger King, Solaria, dan Shell, merupakan area gedung.
Karena pada peraturan tersebut menggunakan standard warna CYMK, sedangkan pada QGIS menggunakan RGB, maka warna menurut peraturan tersebut harus dikonversikan ke RGB.
Dengan demikian warna menurut RGB adalah R:255, G:77, B:255
4. Sedangkan yang ada di sebelah Selatan, jika kita lihat dengan google earth, maka area tersebut merupakan area semak belukar,
sehingga notasinya menurut peraturan adalah
Dengan demikian tetapkan symbol area dengan file svg semak belukar.
5. Sedangkan di sebelah Barat, terlihat ada beberapa rumah tinggal, untuk simbol rumah tinggal kita mengikuti peraturan
Sehingga RGB nya, warna merah (R): 255, warna hijau (G): 204, dan warna biru (B): 191.
6. Dan untuk lahan parkir, digunakan simbol untuk katagori transportasi
Sehingga warna RGB nya, adalah warna merah (R): 148, warna hijau (G): 179, warna biru (B): 199.
7. Setelah kita tetapkan, akhirnya menghasilkan peta area seperti berikut :
8. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
1. Sebelum melakukan symbology, sebaiknya edit dulu katagori linesnya. Dalam hal ini, isi data pada kolom highway dengan macam-macam jenis jalan. Untuk itu kita harus mengacu pada peraturan yang berlaku, dimana jalan terdiri dari beberapa katagori, yakni jalan tol, jalan layang, jalan arteri, jalan kolektor/utama, jalan local, jalan lain, jalan setapak, dll.
Untuk jalan di sekitar pasar Grand Wisata, hanya terdiri dari jalan antar desa (jalan lokal) dan jalan perumahan (jalan lain)
Berikut adalah contoh data atribut jalan yang telah diperbaiki
2. Nah sekarang kita buat simbolnya. Perhatikan ketentuan dalam peraturannya
Buat konversi warnanya dalam RGB, ternyata untuk Jalan lokal : Warna merah (R): 255, Warna hijau (G): 135, dan Warna biru (B): 102. Sedangkan untuk jalan lainnya : Warna merah (R): 255, Warna hijau (G): 173, dan Warna biru (B): 102.
Pada Color, klik untuk menentukan RGB nya
Setelah kita tetapkan, akhirnya menghasilkan peta jalan seperti berikut :
3. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
1. Untuk membuat Label, perhatikan peraturannya.
Mengetahui bahwa skala petanya adalah 1:2500 maka font arial italic 7pt, RGB 78 78 78
Maka setting label jalan sebagai berikut
2. Untuk setting warna, klik warna pada color, masukkan RGB nya dengan 78 78 78
3. Karena label jalan, harus berada pada jalannya, maka klik Placement, kemudian klik on line
4. Setelah kita tetapkan, akhirnya menghasilkan peta`jaringan jalan seperti berikut :
5. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
1. Sebelum melakukan symbology, sebaiknya edit dulu katagori titiknya. Dalam hal ini, isi data pada kolom place dengan macam-macam jenis titik. Untuk itu kita harus mengacu pada peraturan yang berlaku.
Dalam hal ini, maka tabel atributnya adalah sebagai berikut :
2. Setelah itu kita buka properties untuk layer titik.
3. Setelah itu kita tetapkan simbolnya untuk masing-masing katagori. Klik pada symbol Gate.
Karena symbol gate tidak termasuk dalam peraturan, akan tetapi dalam latihan ini kita ingin memasukkan simbolnya. Maka ganti simple marker dengan SVG Marker, kemudian pilih gambar yang sesuai
Maka sekarang simbolnya sudah berubah
4. Lakukan hal sama untuk titik lainnya.
Untuk simbol pasar, walaupun pasar Grand Wisata termasuk dalam pasar modern, akan tetapi karena proses pelayanannya masih tradisional, kita anggap sebagai pasar tradisional. Sedangkan indomaret, merupakan mini market.
Berikut adalah ketentuan simbol untuk pasar tradisional dan pasar modern.
Maka kita setting pada simbolnya dengan simbol-simbol seperti tersebut di atas
5. Setelah dilakukan pada semua titik lainnya, maka hasilnya seperti ini
6. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
Untuk membuat simbol SVG dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi desain grafis, seperti photoshop, coreldraw, dsb. Namun dalam tutorial ini, akan dilakukan menggunakan aplikasi paint yang merupakan aplikasi bawaan sistem operasi windows (untuk yang menggunakan Machintos, dapat menyesuaikan dengan aplikasi yang tersedia).
Untuk itu ikuti langkah-langkah berikut :
Tentukan simbol apa yang hendak kita buat SVG nya, misal kita akan membuat simbol semak belukar, sesuai dengan peraturan berikut :
2. Buka dokumen yang memuat simbol tersebut, diperbesar lebih baik.
3. Tekan tombol Print Screen
4. Blok area simbol, tidak termasuk garis pinggirnya ya....(perhatikan garis merah ya....)
5. Buka aplikasi paint, kemudian paste (Ctrl-v)
6. Save as ke jpeg, beri nama sesuai dengan nama unsur pada peraturan tersebut, yakni dalam hal ini semak belukar
7. Klik Save. sehingga kita memiliki file svg, yang bernama semak belukar.jpg
8. Konversikan file semak belukar.jpg menjadi file .svg.
Dalam hal ini, dapat dilakukan secara online. Kita dapat search di google.com untuk mengetahui situs yang memberikan layanan konversi secara online.
Kita bisa memilih salah satu dari hasil penyelusuran tersebut, misalnya kita memilih Adobe
unggah file semak belukar.jpg yang sudah kita buat.
silahkan diunduh.
File hasil unduhan ada di folder download
Setelah kita memiliki file svg, sekarang saatnya kita salin file tersebut ke QGIS
Buka folder ProgramFiles
2. Klik QGIS (sesuai versinya ya...)
3. Klik Apps
4. Klik qgis
5. Klik svg
6. Copy file semak belukar.svg yang sudah kita buat ke salah satu folder yang ada.
7. Kita juga bisa membuat folder sendiri yang menyimpan file file svg yang kita buat. Misalnya kita beri nama SVGku.
Jika muncul jendela warning seperti ini, klik saja continue
8. Copy file semak belukar.svg ke folder SVGku
9. Sekarang file svg semak belukar bisa kita gunakan pada qgis
Silahkan gunakan, seperti kita menggunakan file svg yang sudah ada
1. Sebagaimana biasa kita membuat layout, New Print Layout.
2. Isi dengan nama Peta Wilayah.
3. Klik ok
4. Pada jendela layout, klik Add Items from template. Pilih template yang sudah dibuat saat mengerjakan tugas 5.
5. Petanya terlihat kecil karena ada perbedaan skala dengan template.
6. Klik peta, kemudian ubah skalanya menjadi 2500 (tergantung kasusnya ya…)
7. Dan ubah yang lainnya sehingga layout menjadi rapih
8. Export as Image
9. Dan juga jangan lupa, setelah ada perubahan update penyimpanan projectnya
1 Kerjakan Kuis Berikut ini https://forms.gle/9eqGjeoW5eeTsxq86
2 Kerjakan Tugas berikut, kirim melalui GCR
Buat Peta Wilayah di daerah masing-masing, dengan mengikuti tutorial di atas.
Folder untuk menampung file-file yang digunakan dan dihasilkan, beri nama 7_namataruna.
Pastikan saat diekstrak, akan menghasilkan folder yang berisi file-file tersebut pada instruksi nomor 2.
Peta wilayah merupakan wilayah yang menghubungkan lebih dari 3 simpang. Sangat disarankan, lokasi merupakan wilayah yang berada pada pusat bisnis di wilayah tersebut, yang pada umumnya sering terjadi kemacetan, misalnya pasar, mall, kawasan sekolah, pabrik, dll.
Peta tematik wilayah, minimal terdiri dari 3 area (polygon), 3 jalan (lines), dan 3 titik (points).
Buat Layout peta wilayah.
Selamat mengerjakan.