Mampu menjelaskan Pengertian Geografis
Mampu menjelaskan Pengertian Sistem Informasi Geografis
Mampu menjelaskan Komponen dari Sistem Informasi Geografis
Mampu menjelaskan tahapan tahapan Sistem Informasi Geografis
Mampu menjelaskan penerapan Sistem Informasi Geografis di bidang Transportasi
Mampu mengunduh, menginstalasi, dan menjalankan software Quantum GIS
Mampu membuat Peta Administrasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008), Geografis adalah bersangkut paut dengan geografi, dimana geografi sendiri dimaknai sebagai ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Dengan demikian, obyek geografis mengacu pada spesifikasi lokasi dalam suatu tempat atau ruang di muka bumi. Bisa terkait dengan pertanian, kehutanan, pertambangan, perekonomian, kesehatan, transportasi, dll. Yang dipresentasikan melalui gambar berupa peta, guna memberikan gambaran yang lebih representatif sesuai kenyataan yang terdapat di muka bumi.
Peta merupakan penyajian informasi dalam bentuk grafis yang menggambarkan bumi yang diperkecil dengan skala. Peta memberikan gambaran lokasi sesuatu tertentu pada permukaan bumi (apa dan dimana ?).
Pembuatan peta, merupakan hasil perhitungan matematis, melalui proyeksi, koordinat, dan datum geodetik.
1. Proyeksi
Proyeksi, dalam hal ini adalah sebuah cara untuk mempresentasikan permukaan bumi ke suatu bidang datar. Ada tiga macam proyeksi yang sering digunakan, yakni :
Gambar 5.1. Proyeksi Peta
Proyeksi Kerucut (Conical Projection), yakni memproyeksikan garis- garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut.
Proyeksi Azimut atau planar, yakni memproyeksikan bumi (globe) dengan menggunakan bidang datar. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
Proyeksi silinder atau tabung, yakni memproyeksikan bumi (globe) dengan menggunakan tabung dan menyinggung bola bumi.
2. Koordinat
Penjelasan lokasi dalam sebuah peta digambarkan dalam beberapa simbol, seperti : titik, garis, poligon, dan permukaan. Titik, menunjukkan suatu titik lokasi tertentu pada peta, berupa koordinat tunggal.Garis, menunjukkan suatu lokasi berupa garis, seperti jalan, sungai, dan jaringan lainnya. Dipresentasikan dalam bentuk link, yang memiliki titik koordinat awal dan koordinat akhir.
Sistem koordinat digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude).
Garis Lintang (phi) : sudut antara garis lurus di titik tertentu dengan bidang ekuator (0⁰ - 90⁰). Garis ekuator atau khatulistiwa berada di lintang 0⁰, ke arah bumi bagian utara disebut lintang utara, ke arah bumi bagian selatan disebut lintang selatan.
Garis bujur (lamda): garis yang menunjukkan bagian barat dan timur dilihat dari titik pangkal yaitu di Greenwich Meridian ((0⁰ - 180⁰), ke arah timur dari GMT disebut Bujur Timur, ke arah barat dari GMT disebut Bujur Barat. Keduanya akan bertemu di garis International Date Line di sekitar Pasifik.
Ukuran Koordinat Geografi, dinyatakan dalam beberpa format, diantaranya adalah format DMS, DD, dan UTM
a. DMS (Degree Minute Second)
Ukuran garis Lintang/Bujur dalam satuan derajat, dan dibagi lagi dalam menit dan detik. Dimana 1⁰ garis bujur setara dengan 111,32 km atau 60 menit. Sebagaimana dalam hitungan waktu, 1 menit adalah 60 detik.
Contoh: 60⁰ 23′ 15”S, dibaca : 60 derajat 23 menit 15 detik Lintang Selatan (S-South).
b. DD (Decimal Degree)
Ukuran garis Lintang/Bujur dalam satuan derajat, dalam pecahan desimal.
Contoh : - 60,3875⁰ , dibaca minus 60 koma 3875 derajat.
Minus itu berarti berada di Lintang Selatan.
c. Sistem Koordinat UTM
UTM merupakan kependekan dari Universal Transfer Mercator, yakni sebuah metode yang menentukan lokasi di permukaan bumi dengan menggunakan grid (kotak). Dalam hal ini, permukaan bumi dianggap sebagai sebuah bidang datar (2D), yang dibagi dalam beberapa grid (kotak) yang disebut dengan Zona.
1) Bujur
Pembagian zona diawali dari Anti Meridian (180⁰ BT/BB pada koordinat geografis), selanjutnya ke arah Timur. Setiap 6⁰, dianggap satu zona yang diberi nama angka, zona 1, zona 2, dst. sehingga ada 60 zona (360 ⁰/6⁰).
2) Lintang
Pembagian zona diawali dari garis ekuator (0⁰ LS/LU pada koordinat geografis), selanjutnya ke arah Utara/Selatan. Setiap 8⁰, dianggap satu zona yang diberi nama huruf S/N.
Gambar 5.2. Sistem UTM
Gambar 5.3. UTM Indonesia
3. Datum Geodetik
Sejumlah parameter yang digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran elipsoid referensi yang digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik, serta kedudukan dan orientasinya dalam ruang terhadap fisik bumi.
DGN (Datum Geodesi Nasional) 1995 adalah datum geodetik Nasional (Indonesia) yang secara resmi berlaku saat ini di Indonesia, yang pada prinsipnya sama dengan datum WGS 1984.
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas tentang Sistem Informasi. Dimana pengertian sistem informasi adalah sekelompok komponen atau elemen, yang saling berkaitan, saling berinteraksi, untuk mengolah data sehingga memiliki bentuk yang berarti, berguna, bermanfaat, untuk pengambilan keputusan, baik saat ini maupun masa mendatang.
Sedangkan geografis adalah hal hal yang berkaitan dengan kebumian. Dengan demikian Sistem Informasi Geografis adalah sekelompok komponen atau elemen, yang saling berkaitan, saling berinteraksi, untuk mengolah data kebumian sehingga memiliki bentuk yang berarti, berguna, bermanfaat, untuk pengambilan keputusan, baik saat ini maupun masa mendatang.
Sedangkan menurut para ahli, Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah :
Any manual or computer based set of procedures used to store and manipulate geografically referenced data (setiap manual atau set prosedur berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data bereferensi geografis) (Aronoff, 1989)
A special case of information systems where the database consists of observations on spatially distributed features, activities, or events, which are definable in space as points, lines, and areas. A GIS manipulates data about these points, lines, and areas to retrieve data for ad hoc queries and analyses. (kasus khusus sistem informasi di mana database terdiri dari pengamatan pada fitur, aktivitas, atau peristiwa yang terdistribusi secara spasial, yang didefinisikan dalam ruang sebagai titik, garis, dan area. GIS memanipulasi data tentang titik, garis, dan area ini untuk mengambil data untuk kueri dan analisis ad hoc)(Nyerges & Dueker, 1989)
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi geografis adalah sistem informasi yang mengolah data spasial, yaitu data yang bereferensi geografis, yang didefiniskan dalam ruang sebagai titik, garis, dan area.
Dengan perkataan lain, Sistem Informasi Geografis adalah data sebuah sistem informasi yang menggunakan data mengenai lokasi tertentu di muka bumi. Jadi dalam hal ini, sistem informasi geografis menyediakan informasi yang menjelaskan apa dan ada dimana lokasinya di muka bumi, yang dipresentasikan dalam bentuk peta. Peta merupakan bentuk penyajian secara grafis yang menggambarkan bumi yang diperkecil dengan skala, dan menggambaran lokasi sesuatu pada permukaan bumi (apa dan dimana ?).
Gambar 5.4. Sistem Informasi Geografis Cadangan Minyak Bumi Indonesia 2008
Sebagai contoh pada gambar 6.4 tersebut di atas, terlihat jelas berapa jumlah cadangan minyak bumi di beberapa wilayah di Indonesia.
SIG saat ini sudah digunakan di semua bidang kehidupan, terutama dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, politik, dll. Misalnya dalam pemetaan kawasan kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi, dll. Gambar 6.5 menunjukkan peta rawan bencana gunung berapi.
Pembuatan peta-peta gunung berapi dan pergerakan angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. (Oswald, 2012)
Gambar 5.5. Peta Rawan Bencana(Oswald, 2012)
Di bidang kesehatan juga telah menggunakan SIG guna membantu efektifitas pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.(Oswald, 2012)
Gambar 5.6. Peta Sebaran Covid di Indonesia[1]
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200428104218-37-154877/lapan-punya-peta-sebaran-corona-ri-pakai-data-satelit
Di bidang lingkungan SIG digunakan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah setelah dilakukan analisis terhadap tata guna lahan, bentuk lahan, jaringan jalan, kemiringan lereng, kedalaman air tanah, persebaran kawasan permukiman, dan drainase permukiman.
Dan yang paling sering diuntungkan adalah di bidang perencanaan pembangunan. SIG telah memudahkan para perencana dalam mengelola data dan informasi yang sedemikian banyak dan berseri. Sehingga membantu mereka dalam mengefisienkan biaya, waktu dan tenaga serta memudahkan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang efektif untuk diterapkan di lingkungan atau daerah perencanaannya. Umumnya mereka menggunakan tenologi SIG untuk membuat peta-peta kondisi eksisting, kemudian peta-peta kesesuaian lahan baik untuk pertanian, penempatan fasilitas tertentu, industri, ataupun perencanaan jaringan jalan.(Oswald, 2012)
Gambar 5.7. Peta Tempat Pembuangan Sampah Sementara[1]
[1] https://geo.mapid.io/blog_read/5f6b48953b02260b445a5005
Gambar 5.8. Peta Macam Tanah [1]
[1] https://www.siswapedia.com/pemanfaatan-sistem-informasi-geografi-atau-sig/
Secara garis besar sistem informasi geografis tersusun dari 5 (lima) komponen, yaitu: Hardware, software, manusia dan data.
Gambar 5.9 Komponen Sistem Informasi Geografis[1]
[1] https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sistem-informasi-geografis/
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis membutuhkan hardware atau perangkat keras komputer dengan spesifikasi tertentu, yang dapat dilihat pada spesifikasi yang disertakan pada manualnya. Spesifikasi khusus itu biasanya meliputi kapasitas Random Access Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card. Selain itu juga beberapa perangkat keras untuk input/output datanya, serta perangkat penyimpanannya.
Gambar 5.10 Perangkat Keras Sistem Informasi Geografis
2. Software
Software Sistem Informasi Geografis merupakan sekumpulan program applikasi yang dapat melakukan penginputan, pemrosesan, analisis, penyimpanan, pembuatan layout, simulasi, dll. Untuk memahami bagaimana peran perangkat lunak dapat dijelaskan secara konseptual berikut ini.
Secara konseptual GIS dapat digambarkan bahwa ketika kita menjelaskan informasi yang berkaitan dengan ruang di muka bumi, kita membutuhkan peta. Peta itu berasal dari hasil pemetaan. Pada saat ini, pemetaan dilakukan dengan pemotretan jarak jauh (remote sensing) melalui satelit. Dimana hasil rekaman tersebut kemudian dirubah secara digital atau digitasi sehingga bisa disimpan di komputer sebagai database spasial. Database spasial ini dianalisa dan dimodelkan sesuai dengan kebutuhan melalui perangkat lunak system informasi geografis sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.
Gambar 5.11. Konsep Sistem Informasi Geografis
3. Manusia
Manusia dalam konteks Sistem Informasi Geografis adalah seseorang/sekelompok orang yang menggunakan Sistem Informasi Geografis ini untuk membangun model-model perencanaan, mensimulasikan, menganalisis, sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan untuk dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata.
4. Data.
Data geospasial merupakan bahan dasar dalam membangun pemodelan dengan Sistem Informasi Geografis. Data geospasial atau kadang disebut dengan data spasial, adalah data yang berorientasi geografis, yakni data yang memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data yang lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute).
Informasi Lokasi (Spasial)
o Terkait dengan DIMANA di permukaan bumi, yang dinyatakan dalam Koordinat Geografi, Koordinat UTM, Informasi Datum (referensi titik ketinggian terendah)
Informasi Deskriptif (atribute)
o Terkait dengan APA, misalnya jenis vegetasi, populasi, perwilayahan, Dsb.
Gambar 5.12. Model Data Sistem Informasi Geografis
Data ini dapat diperoleh melalui digitasi peta analog, peta digital, pengukuran lapangan, data GPS, foto udara dan citra satelit, data statistik, dll.
Data ini dapat disimpan dalam format raster dan vector. Data dalam format raster adalah data yang direpresentasikan dalam bentuk mozaik berupa titik/point, garis/line), dan area/polygon. Sedangkan data dalam format raster adalah data yang pada umumnya berasal dari suatu sistem penginderaan jauh, yang mereprensetasikan objek geografis dalam bentuk struktur sel grid ~ pixel (picture element). Resolusi pixel merupakan suatu ukuran yang mewakili ukuran sebenarnya di permukaan bumi.
Gambar 5.13. Model Data Sistem Informasi Geografis
Data ini kemudian diolah menjadi suatu informasi yang disajikan dalam Sistem Informasi Geografis untuk tujuan-tujuan tertentu.
5. Metode Data.
Sebaik apapun perangkat kerasnya dan perangkat lunaknya, semahir apapun manusianya, selengkap apapun datanya, jika metode dalam mengumpulkan data itu kurang baik, maka dapat memberikan kemungkinan hasilnya menjadi kurang baik. Pemilihan metode yang tepat juga penting dalam mengelola Sistem Informasi Geografis. Metode yang dimaksud adalah
Bagaimana data dimasukkan dalam sistem ?
o Apakah berupa peta cetak yang kemudian didijitasi secara manual dengan menggunakan digitizer
o Ataukan berupa peta hasil scanning yang kemudian dilakukan on screen digitizing atau konversi raster ke vector
o Ataukah berupa data foto udara dan citra satelit yang kemudian dilakukan on screen digitizing (untuk interpretasi visual), atau import raster (untuk analisis dijital)
o Ataukah berupa hasil GPS dengan menggunakan COGO (Coordinate Geometry), ataupun import data GPS.
o Ataukah menggunakan data statistik, dan data spasial dijital melalui ekspor impor data
Bagaimana data dikelola dan disimpan ?
o Bagaimana editing data agar data bebas kesalahan
o Bagaimana cara penyimpanan data ke dalam basis data spasial agar nantinya ketika data dipanggil (retrieval) agar analisa dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
Bagaimana data dianalisis ?
o Teknik analisa data spasial
- Pengukuran (measurement)
- Reklasifikasi spasial (spatial reclassification)
- Analisa jaringan
- Analisa Permukaan (surface analysis)
- Vector Geoprocessing (overlay, clipping, buffer, extraction, merging)
- Raster Geoprocessing (filter, reklasifikasi, map algebra, majority analysis, interpolasi)
o Teknik analisa data atribut
- Query
- Join Table
- Analisa statistik
Bagaimana data disajikan ?
o Peta
o Grafik
o Laporan
o Disimpan lagi dalam database
Gambar 5.14 Sub Sistem Informasi Geografis[1]
[1] https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sistem-informasi-geografis/
Kelima komponen tadi merupakan suatu kesatuan sistem yang tidak bisa dipisahkan. Perangkat keras tak akan ada artinya jika dalam komputernya belum terpasang perangkat lunaknya. Walaupun komputer sudah terpasang perangkat lunak Sistem Informasi Geografis, tapi dioperasikan oleh orang yang tak paham cara mengoperasikannya, dan cara menganalisisnya, maka perangkat itupun tak akan bermanfaat. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang yang mengerti bagaimana mengoperasikan dan bagaimana menganalisis data yang disajikan. Namun demikian, inipun tidak cukup, masih dibutuhkan data yang tepat untuk dimasukkan dalam Sistem Informasi Geografis, mengolahanya, dan menganalisisnya. Data yang tepat, adalah data yang diperoleh, diolah, dan dianalis dengan metode yang tepat. Dengan demikian, keberhasilan Sistem Informasi Geografis sangat bergantung pada interaksi ke lima komponen tersebut. Jika salah satu komponen tidak tersedia maka hasilnyapun tidak berguna.
Secara garis besar, sistem informasi geografis (SIG) terdiri atas 4 tahapan utama (Oswald, 2012), yakni :
1. Tahap Input Data
Dalam suatu SIG, tahapan input data merupakan salah satu tahapan kritis, dimana pada tahap ini akan menghabiskan sekitar 60% waktu dan biaya. Tahap input data ini juga meliputi proses perencanaan, penentuan tujuan, pengumpulan data, serta memasukkannya kedalam komputer.
2. Tahap Pengolahan Data
Tahap ini meliputik kegiatan klasifikasi dan stratifikasi data, komplisi, serta geoprosesing (clip,merge,dissolve). Proses ini akan menghabiskan waktu dan biaya mencapai 20% dari total kegiatan SIG.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahapan ini dilakukan berbagai macam analisa keruangan, seperti buffer, overlay, dan lain-lain. Tahapan ini akan menghabiskan waktu dan biaya mencapai 10%.
4. Tahap Output
Tahap ini merupakan fase akhir, dimana ini akan berkaitan dengan penyajian hasil analisa yang telah dilakukan, apakah disajikan dalam bentuk peta hardcopy, tabulasi data, CD system informasi, maupun dalam bentuk situs web site.
Software atau perangkat lunak Sistem Informasi Geografis adalah sebuah kumpulan kode komputer yang ditulis dan disimpan dalam sebuah file, dimana beberapa file dikemas dalam sebuah paket program aplikasi komputer yang mampu menampung, menyimpan, mengolah, dan menganalisis data spasial untuk menghasilkan informasi berbasis geografis untuk mendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Software Sistem Informasi Geografis ada berbayar dan ada yang Free Open Source. Berbayar di sini maksudnya, kita mesti membayar lisensinya jika kita mau menggunakannya. Sedangkan yang Free Open Source itu kita dibolehkan untuk menggunakannya tanpa perlu membayar, tetapi kita disarankan untuk berdonasi, agar software itu terus berkembang. Walaupun gratis, akan tetapi kemampuannya tak kalah dengan yang berbayar.
Contoh software sistem informasi geografis yang berbayar yang terkenal adalah ArchGIS. ArchGIS mendukung untuk digunakan pada sistem operasi Windows dan UNIX & Linux. Dan juga mendukung beberapa platform database, dan beberapa format data.
ArchGIS dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). ESRI adalah sebuah perusahan konsultan penggunaan lahan yang berpusat di kota Redlands, California. ESRI pertama kali berdiri pada tahun 1969, dan tetap eksis dan berkembang sampai saat ini.
Selain ArchGIS, ada beberapa software SIG lainnya yang berbayar, yakni Global Mapper, MapInfo, ErMapper, dll.
Sedangkan contoh sistem informasi geografis yang tidak berbayar yang terkenal adalah Quantum GIS atau sering disingkat dengan QGIS. QGIS merupakan proyek tidak resmi dari Open Source Geospatial Foundation (OSGeo). Sebagaimana ArchGIS, QGIS juga dapat dijalankan pada Linux, Unix, Mac OSX, Windows dan Android, serta mendukung banyak format dan fungsionalitas data vektor, raster, dan basisdata.
Selain QGIS, terdapat software system informasi geografis lainnya yang tidak berbayar, misalnya MapWindow, SAGA GIS, GRASS GIS, dll.
Dalam pelatihan ini, software yang digunakan adalah QGIS.
QGIS merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG) yang berbasis Open Source dan merupakan freeware, yakni bebas menggunakan tanpa perlu mendapatkan lisensi oleh pengembang, tanpa perlu membeli, tanpa perlu mengeluarkan biaya, alias tis..tis..tis…gratis.
Walaupun freeware, QGIS memiliki kemampuan yang mendekati kemampuan yang ditawarkan oleh software GIS komersial yang telah mapan dan berbayar seperti ArcGIS, ArcView, MapInfo, dll.
Selain bebas digunakan, juga bebas dikembangkan oleh siapapun. Jika Anda ahli pemograman, dan ingin menambahkan fitur baru dalam QGIS, maka Anda dipersilahkan untuk itu.
QGIS juga mudah digunakan, bahkan oleh pemula.
QGIS merupakan program komputer multiplatform, karena dapat berjalan di berbagai sistem operasi, yakni : Linux, OS X, Windows, dan Android.
QGIS juga mendukung berbagai macam format vektor, raster, dan basis data serta menyediakan fungsi tambahan.
Software QGIS, Pertama kali di-release pada tahun 2002, dan terus berkembang. Untuk mengetahui versi terbaru yang telah dikembangkan silahkan kunjungi website di http://www.qgis.org
Untuk mengunduh software program QGIS, buka situs http://www.qgis.org, sehingga muncul tampilan seperti ini : (tampilan mungkin berbeda, karena perbedaan versi, yang sewaktu waktu berubah, seiring dengan perubahan yang terdapat pada situs itu sendiri)
Scroll kebawah sampai menemukan
Klik Download Now
Pilih dan klik sesuai versi yang diinginkan sesuai OS dan bit yang digunakan oleh komputer Anda. Dalam hal ini, karena saya ingin mendownload QGIS versi 3.22, yang menggunakan Windows 64bit, maka saya memilih QGIS Standalone installer versi 3.22.
Sehingga menghasilkan file dengan nama QGIS-OSGeo4W-3.22.5-1 (Nama file bisa berbeda, sesuai OS dan bitnya)
Dan proses download telah selesai.
Klik file QGIS-OSGeo4W-3.22.5-1 sehingga di layar muncul tampilan berikut :
Tunggu sampai muncul tampilan berikut
Kemudian klik next, sehingga muncul tampilan seperti berikut
Klik I Accept the terms in the License Agreement,
Klik Next, sehingga tampil seperti berikut
Klik Next, sehingga tampil seperti berikut
Klik Install
Kemudian terjadi proses instalasi
Sampai selesai, yang ditandai dengan tampilan seperti ini
Klik Finish
Dan proses instalasi selesai
Ada beberapa cara untuk menjalankan program QGIS
1. Silahkan klik icon QGIS yang ada pada desktop
2. Jika tidak ada icon tersebut pada desktop, akan tetapi pada desktop ada folder QGIS seperti ini
Klik folder tersebut, sehingga muncul daftar file seperti ini, Klik 2x QGIS Desktop 3.22.5 (lebih baik pindahkan ke desktop, agar untuk selanjutnya dapat klik dari desktop)
3. Bisa juga melalui pada kotak pencarian
Klik 2x pada icon
Maka di layar akan muncul tampilan sebagai berikut (ini hanya muncul untuk pertama kali menjalankan program)
Tunggu beberapa saat, sampai muncul tampilan seperti berikut :
Menu
ToolBar
Browser (tampilan ini bisa berbeda, tergantung pada media penyimpanan yang tersedia pada komputernya)
Layer(file-file yang dibuka), contoh :
Evaluasi Individu
Kerjakan kuis pada link berikut ini https://forms.gle/TW7X4CZen6eTUtUP6
Download, dan Install Aplikasi QGIS pada Laptop Anda, untuk mengerjakan tugas berikutnya
Aronoff, S. (1989). Geographic information systems: a management perspective.
Nyerges, T., & Dueker, K. J. (1989). Geographic information systems in transportation. Proceedings of the Geographic Information Systems (GIS) for Transportation SymposiumCo-Sponsored by American Association of State Highway and Transportation Officials, Federal Highway Administration, and Highway Engineering Exchange Program.
Oswald, P. (2012). Modul PelatihanQuantum GIS Tingkat Dasar.
Pusat Bahasa, D. P. N. (2008). Kamus Bahasa Indonesia.