pertemuan 2
3.9 Menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa
Selamat datang di Ruang SENI MA ARIFAH
3.9 Menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa
Mengamati dan menganalisis konsep perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam pameran karya seni rupa
Menyusun proposal pameran karya seni rupa
Setelah kegiatan pembelajaran pertama, ini diharapkan siswa mampu untuk menguraikan manfaat pembuatan pelaporan pameran seni rupa, menjabarkan isi elemen dalam pelaporan seni rupa dan membuat laporan pameran seni rupa.
B. Uraian Materi
1. Laporan Pameran Seni Rupa Laporan kegiatan pameran secara tertulis dibuat oleh panitia pameran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian di tujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang di berikannya digunakan secara baik oleh panitia. Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan kegiatan berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kekurangan dalam penyelenggaraan dapat memperbaiki kegiatan pameran di masa datang.
2. Format Penulisan Laporan Pameran Seni Rupa Dalam menyusun sebuah laporan tidaklah sembarangan, laporan sendiri memiliki format yang bertujuan agar yang menerima laporan tersebut dapat lebih mudah memahami isi dari laporan. Format penulisan sebuah laporan terdiri atas :
Judul, Kata Pengantar Daftar Isi Isi (Pendahuluan, Latar Belakang, Tujuan Kegiatan, Anggaran Dana, Jadwal Kegiatan, Hasil Kegiatan, Saran, Penutup, Daftar Pustaka, Lampiran)
3. Kurasi Pameran Adalah tulisan yang berisi informasi tentang koleksi materi pameran (seni lukis, grafis, desain, kriya, dan lain lain) baik dari aspek konseptual, aspek visual, aspek teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional, maupun aspek nilai seni, desain, atau kriya yang dipamerkan. Tujuan penulisan kurasi pameran adalah agar mudah dipahami oleh pengunjung pameran. Kurasi pameran biasanya ditulis oleh kurator seni rupa, guru seni budaya (seni rupa), dan dapat pula ditulis oleh siswa yang berbakat menulis kritik seni.
Fungsi seorang kurator dalam pameran adalah menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang dipamerakan, kecenderungan kreatif peserta pemran, baik untuk bidang seni lukis, desain, maupun kriya. Maka, pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pamerna, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam aktivitas diskusi yang dilaksanakan.
C. Rangkuman
Tahap akhir dalam sebuah kegiatan pameran seni rupa adalah pembuatan laporan, hal ini dikarenakan laporan sangat bermanfaat sebagai program tindak lanjut dan refleksi untuk kegiatan pameran seni rupa berikutnya. Hal yang tak boleh di lewatkan adalah mencantumkan kurasi pameran agar kegiatan pameran tersebut lebih bermakna dan berwibawa.
berikut adalah papan sketsel yang meru[akan tepat untuk memajang lukisan selain di gantung di dinding.
bebrapa contoh gambar diatas meru[akan bentuk-bentuk denah pameran seni rupa
setelah pameran diadakan, pentingny ada evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan pameran dapat menjadi masukan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Pameran adalah suatu kegiatan yang menyajikan produk tertentu, termasuk karya seni, agar dapat dikomunikasikan pada khalayak.
Dikutip laman Ayo Guru Berbagi Kemdikbud, melalui pameran maka objek yang dipamerkan dapat diapresiasi oleh masyarakat secara luas.
Sukses atau tidaknya penyelenggaraan suatu pameran, tetap memerlukan evaluasi. Proses ini dilakukan setelah kegiatan pameran selesai.
Evaluasi dapat dilakukan secara spesifik pada proses atau hasil dari pameran. Evaluasi pameran paling baik dilakukan tidak terlalu lama sejak selesainya kegiatan. Kendati demikian, panitia juga perlu diberi waktu yang memadai untuk mempersiapkan laporan tentang berbagai hal yang sudah dikerjakan.
Dalam buku Seni Budaya (Kemdikbud 2015) dijelaskan, tujuan dilakukannya evaluasi pameran yaitu untuk mengetahui beragam hambatan yang dihadapi pada setiap seksi, cara mendapatkan solusi atas berbagai persoalan yang muncul, dan mengetahui kondisi keuangan pada kegiatan tersebut.
Pentingnya hasil evaluasi yaitu dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Sementara itu dengan melaksanakan evaluasi, panitia bisa memperoleh dua manfaat yaitu:
- Memberikan umpan balik untuk panitia atau pihak lain
- Evaluasi menjadi alat tolak ukur dalam menilai keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan. Cara pelaporan Dalam evaluasi kegiatan pameran, ada beberapa hal yang dapat dibahas. Contohnya yaitu:
1. Sistem kerja Evaluasi sistem kerja membahas mulai tahap persiapan sampai akhir dari seluruh rangkaian kegiatan. Di dalamnya meliputi cara kerja tiap individu, perngorganisasian kerja, dan kerjasama di anatara panitia atau antar-seksi.
2. Pembiayaan Evaluasi meninjau laporan pertanggungjawaban bendahara dari dana yang masuk dan keluar. Dalam hal ini perlu dicermati apakah penggunaan dana sudah sesuai dengan anggaran.
3. Personalia kepanitiaan Evaluasi ini dilakukan berkaitan dengan tanggung jawab, penguasaan, dan ketepatan bidang tugas dengan keahlian yang dimiliki pada setiap anggota panitia pameran. Penilain individu ini penting untuk pertimbangan pada rencana pembuatan kegiatan selanjutnya.
4. Bentuk pameran Pembahasan pada masalah ini dikaitkan dengan bentuk pameran. Evaluasi meninjau apakah bentuk pameran yang sudah dilakukan telah sesuai dengan maksud, tujuan, hingga tema yang direncanakan di awal. 5. Pelaksanaan pameran Evaluasi dari sisi ini membahas pelaksanaan pameran yang merinci tentang jalannya acara, jumlah pengunjung, dan banyaknya karya seni yang dipamerkan.
6. Laporan setiap seksi Setiap seksi dalam kepanitiaan perlu melakukan evaluasi yang diwakili koordinatornya. Bahasan yang diangkat seperti kedisiplinan anggota seksi, tanggung jawab pada bidang tugas, kendala yang dihadapi, dan solusi atas masalah yang muncul.