Pertemuan 10
3.5 Menerapkan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya tari kreasi
Selamat datang di Ruang SENI MA ARIFAH
3.5 Menerapkan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya tari kreasi
Menjelaskan dan menerapkan konsep dalam barkarya tari kreasi
Menjelaskan dan menerapkan teknik dalam berkarya tari kreasi
Menjelaskan dan menerapkan prosedur dalam berkarya tari kreasi
Dalam tari kreasi baru, tari-tarian tidak lagi berpijak pada pola-pola tradisi, baik pada pola geraknya, iringan, kostum, juga dalam pengungkapan geraknya.
Namun, tidak berarti tari kreasi baru lantas menghilangkan ciri dan nilai tari tradisi sama sekali, tetapi justru merupakan pengembangan atau pembaruan pada beberapa segi dari tari tradisional.
Beberapa contoh kebebasan pada tari kreasi baru adalah sebagai berikut.
• Bukaan dan angkatan tangan
• Bukaan dan angkatan kaki
• Pandangan mata
Sikap dasar tari kreasi baru tetap sama karena sebagian besar tari kreasi baru merupakan pengembangan atau kelanjutan dari tari tradisional.
Pengembangan yang dilakukan tokoh-tokoh seni tari bertujuan untuk menjadikan tari rakyat menjadi lebih singkat, padat, dan memikat. Selain durasi, tari kreasi baru lebih menekankan emosi penari sehingga terlihat lebih ekspresif dan lebih berani dalam menampilkan gerak tarian yang bebas tanpa ikatan.
• Definisi seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui kerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan visul yang ada
• Gerak dasar tari merupakan substansi baku dalam tari. Bagian fisik manusia yang dapatmenyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak antara lain: jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, kepala, mulut lutut, mata, pinggul dan lain-lain.
Menurut Bagong Kussudiardja, hal terpenting dalam memulai membuat karya tari adalah berani bergerak, tanpa perlu memikirkan teori.
1) Gerak imitatif Adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari eksplorasi gerak yang ada dalam alam ini selain gerak manusia. Misalnya gerakan hewan tertentu, tumbuhan, atau benda lain yang memiliki ciri gerakan tertentu.
2) Gerak imajinati Adalah gerak rekayasa manusia dalam bentuk suatu tarian. Terdiri dari gerak maknawi dan gerak murni.
a. Gerak maknawi Adalah gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu. Gerak tersebut biasanya memiliki ciri khas yang mudah dimengerti oleh penonton. Misalnya gerak menolak, melamun, mengiyakan, dan sebagainya.
b. Gerak murni Adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun masih mengandung unsur keindahan gerak. Gerak ini dibuat semata-mata agar suatu tarian tampak indah.
3) Wirama tandak Dalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan aksen yang berulang-ulang dan teratur.
4) Wirama bebas Adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan aksen yang berulang-ulang dan teratur.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh tema dari tarian yang akan dibuat, seperti melakukan:
a. Stimulus ideasional
b. Stimulus peraba
c. Stimulus visual
d. Stimulus audio
e. Stimulus kinestetik
Anda dapat membuat musik iringan baru, memodifikasi musik yang sudah ada, atau mengisi gerak berdasarkan musik yang sudah ada.
Selain musik, kostum penari juga harus diperhatikan. Kostum digolongkan menjadi lima bagian, yaitu pakaian dasar, pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaian kepala, dan aksesori.
Dalam sebuah tarian, tata rias dan rambut tidak hanya memperhitungkan segi glamor atau gemerlap saja, tetapi juga memiliki makna lain, baik simbolis maupun realis
Tahap latihan merupakan tahap mematangkan gerak tari. Selain melatih gerakan, sebaiknya Anda juga meminta masukan orang lain atau guru
Langkah-langkah membuat ragam gerak dasar tari. Contoh gerak dasar tari klasik Sulawesi:
Gerak leher/kepala Memalingkan kepala ke kiri atau ke kanan dengan posisi mata memandang ke bawah sejauh 2 meter dari tubuh.
Tidak ada pandangan menatap atau melirik.
Tidak ada ekspresi wajah. Gerak lengan/tangan
1) Posisi lengan Lengan membuka kira-kira 25 derajad dari badan. Siku kurang lebih sejajar pinggang Lengan diangkat sejajar bahu, tegak lurus dengan badan Putaran jari dilakukan setinggi pinggang atau bahu
2) Jari tangan Posisi dasar tangan yaitu mepat jari (telunjuk, tengah, manis, dan kelingking) berhimpit lurus dan ibu jari membuka menjauhi jari yang lain. Ibu jari hampir tegak lurus terhadap telapak tangan. Jika diputar, yang berputar hanya pergelangan tangan. Kingking lipa yaitu cara memegang sarung dengan dijepit antara jari telunjuk dan jari tengan.
3) Memegang kipas
Kipas dipegang dengan tangan kanan. Beberapa posisi kipas adalah sebagai berikut
Sekitar satu sampai dua jengkal di depan dada, jari-jari menghadap keatas
Sekitar satu sampai dua jengkal di depa dada, jari-jari menghadap ke kiri badan
Di depan perut/ setinggi pinggang, jari-jari menghadap ke atas
Setinggi bahu denga posisi tidur/ mendatar, jari-jari menghadap kedepan
Bila duduk, tangan yang memegang kipas terletak diatas paha kanan, jari-jari menghadap keatas
Bila kipas dalam keadaan tertutup, dijepit di antara ibu jari dan keempat jari
4) Memutar kipas Kipas di putar dengan memutar pergelangan tangan. Diawali dan diakhiri dengan jari-jari kipas menghadap ke atas
5) Membalik kipas Kipas dibalikkan tanpa memutar pergelangan tangan, hanya menggunakan jari-jari tangan. Diawali dan diakhiri dengan jari-jari kipas menghadap keatas.
6) Membalik kipas
Kipas dibalikkan tanpa memutar pergelangan tangan, hanya menggunakan jari-jari tangan. Diawali dan diakhiri dengan jari-jari kipas menghadap ke atas.
7) Gerak tubuh
Tidak ada gerakan tubuh yang khusus. Namun secara umun bisa dibagi menjadi tiga macam gerakan
Posisi tubuh berdiri biasa
Ammellu: liukan perlahan. Merupakan gerakan tubuh yang paling menonjol.
Kondo: mengeper, bisa bertumpu pada kaki kanan atau kaki kiri saja.
8) Gerak kaki
Berjalan biasa
Berjalan menumpu
Akkaleo
Duduk bersimpuh,
egak maupun miring.
Setelah semua tahap persiapan dilalui, tahap terakhir adalah penampilan atau pementasan hasil karya.