PROGRAM PENELITIAN KAMPUS MERDEKA (PMKM)
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
TIM MBKM/KPA PRODI KEHUTANAN
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNSRAT
2022
PENDAHULUAN
Pembangunan sumberdaya manusia, mahasiswa di Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian UNSRAT, merupakan bagian dari rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Penataan dan pemaksimalan bonus demografi dalam bentuk kebijakan transformasi pendidikan tinggi melalui Program Kampus Merdeka - Merdeka Belajar menjadi suatu kunci tercapainya bangsa maju dan berkeadilan sosial.
Kurikulum pendidikan tinggi pada dasarnya bukan hanya sekedar kumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses pendidikan/pembelajaran untuk menghasilkan suatu capaian pembelajaran. Program Kampus Merdeka merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) untuk mengasah kemampuan dan talentanya dalam meraih capaian pembelajaran (learning outcomes) yang mencakup aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) secara optimal dan relevan. Program Kampus Merdeka yang dilaksanakan berdasarkan pada pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning) yang fleksibel dapat memberikan pengalaman dan kompetensi yang cukup kepada mahasiswa; dan diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, spirit, dan cita-citanya. Program ini, memperkenankan mahasiswa untuk menjadi profesional dalam bidang kehutanan yang berhubungan 10 kompetensi dasar yang akan dilaksanakan selama mengikuti kegiatan Kampus Merdeka di tempat kerja.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki karakteristik dan keunggulan tertentu, demikian juga dengan kondisi demografinya. Program Studi Kehutanan UNSRAT merancang program Kampus Merdeka yang dapat menjawab tantangan untuk menghasilkan lulusan yang up to date, sesuai dengan perkembangan zaman, IPTEK, dan dinamika masyarakat serta memenuhi tuntutan dunia usaha dan industri.
Variabilitas pekerjaan pada jalur karir dan spesialisasi di bidang kehutanan merupakan pekerjaan pelayanan yang penting dalam hal meningkatkan kuantitas dan kualitas hutan melalui pengelolaan dan pelestarian hutan secara intelektual. Untuk melaksanakan hal-hal tersebut, mahasiswa kehutanan diperhadapkan pada tantangan dan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan kemandiriannya. Selama melakukan pembelajaran langsung di tempat kerja, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja yang menjadikannya berkompeten terhadap pekerjaan tertentu di bidang kehutanan.
Ukuran kompetensi dapat dilakukan melalui tiga bentuk penilaian, yaitu (1) bentuk bebas (free form), (2) bentuk terstruktur (structured form) dan (3) bentuk gabungan (hybrid form), yaitu gabungan antara bentuk bebas dan bentuk terstruktur. Bentuk bebas mengukur kompetensi keterampilan mahasiswa dalam bentuk hard-skill dan soft-skill tanpa penyetaraan mata kuliah, dan bentuk terstruktur mengukur kompetensi mahasiswa sesuai dengan kurikulum yang ditempuh mahasiswa yang disetarakan dengan kompetensi mata kuliah yang ditawarkan. Karena Program Kampus Merdeka dirancang untuk meningkatkan kompetensi keterampilan kerja mahasiswa, maka penilaian akhir mahasiswa yang akan diukur ialah hard-skill dan soft-skill.
Soft-skill penting untuk menjadi acuan keberhasilan. Pengukuran kesuksesan dalam pekerjaan menunjukkan bahwa 85% didukung oleh soft-skill, dan 15% oleh hard-skill. (Riborg, 1918). Levit (2018) menunjukkan bahwa pekerja dengan soft-skill yang baik akan memiliki career durability. Namun demikian, laporan dari LinkedIn’s 2019 Global Talent Trends menunjukkan bahwa 89% dari para pencari kerja kekurangan soft-skill.
Hard-skill yang berorientasi pada intelligent quotient (IQ) merupakan keahlian, kemampuan spesifik dan keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan teknis atau skill fungsional dan dapat dipelajari, didefinisikan, dievaluasi dan dapat diukur. Sedangkan soft-skill yang berorientasi pada emotional quotient (EQ) merupakan atribut pribadi, kecakapan hidup atau kemampuan interpersonal yang merupakan kepribadian dasar seseorang atau bawaan diri yang yang berhubungan dengan hal-hal yang non-teknis dan dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dengan orang lain dan mengamati keadaan lingkungan sekitar.
Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti, merdeka belajar dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan penelitian di Lembaga riset/pusat studi. Melalui penelitian mahasiswa dapat membangung cara berpikir kritis, hal yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi. Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan berprofesi dalam bidang riset, peluang untuk magang di laboratorium pusat riset merupakan dambaan mereka. Selain itu, Laboratorium/Lembaga riset terkadang kekurangan asisten peneliti saat mengerjakan proyek riset yang berjangka pendek (1 semester – 1 tahun).
Tujuan program penelitian/riset antara lain:
1) Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan mutunya. Selain itu, pengalaman mahasiswa dalam proyek riset yang besar akan memperkuat pool talent peneliti secara topikal.
2) Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui pembimbingan langsung oleh peneliti di lembaga riset/pusat studi.
3) Meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di laboratorium dan lembaga riset Indonesia dengan memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi peneliti sejak dini.
Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian/riset adalah sebagai berikut.
1) Perguruan Tinggi
a) Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra dari lembaga riset/laboratorium riset.
b) Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengikuti seleksi hingga evaluasi program riset di lembaga/laboratorium riset di luar kampus.
c) Menunjuk dosen pembimbing untuk melakukan pembimbingan, pengawasan, serta bersama-sama dengan peneliti di lembaga/laboratorium riset untuk memberikan nilai.
d) Dosen bersama-sama dengan peneliti menyusun form logbook.
e) Melakukan evaluasi akhir dan penyetaraan kegiatan riset di lembaga/laboratorium menjadi mata kuliah yang relevan (SKS) serta program berkesinambungan.
f ) Menyusun pedoman teknis kegiatan pembelajaran melalui penelitian/riset.
g) Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
2) Lembaga Mitra
a) Menjamin terselenggaranya kegiatan riset mahasiswa di lembaga mitra sesuai dengan kesepakatan.
b) Menunjuk pendamping untuk mahasiswa dalam menjalankan riset.
c) Bersama-sama dengan dosen pendamping melakukan evaluasi dan penilaian terhadap proyek riset yang dilakukan oleh mahasiswa.
3) Mahasiswa
a) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA), mahasiswa mendaftarkan diri untuk program asisten riset.
b) Melaksanakan kegiatan riset sesuai dengan arahan dari Lembaga riset/pusat studi tempat melakukan riset.
c) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
d) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam bentuk laporan penelitian/skripsi atau publikasi ilmiah.
TUJUAN PROGRAM PENELITIAN KAMPUS MERDEKA
Tujuan Program Penelitian Kampus Merdeka Program Studi Kehutanan adalah:
Meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi baik soft-skill maupun hard-skill.
Menyiapkan lulusan perguruan tinggi sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.
Memberikan pengalaman bekerja secara langsung bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya.
Menyiapkan SDM unggul dan berkualitas dalam rangka menumbuhkan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.
DESKRIPSI MATA KULIAH
HUT KM03 Program Penelitian Kampus Merdeka 20 (0-20). Pilihan.
Pengelolaan mata kuliah dilaksanakan Komisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Program Studi Kehutanan yang sekaligus bertindak sebagai Komisi Penilai Akademik.
Mata kuliah Program Penelitian Kampus Merdeka (PPKM) dilaksanakan dalam bentuk praktik kerja lapangan. Proses pembelajarannya berpusat pada mahasiswa (student centered learning) untuk mengasah kemampuan dan talentanya dalam meraih capaian pembelajaran (learning outcomes) yang mencakup aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) secara optimal dan relevan. Mata kuliah ini dilaksanakan berdasarkan pada pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning) untuk memberikan pengalaman dan kompetensi yang cukup kepada mahasiswa, dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, spirit, dan cita-citanya.
Untuk mengukur hard-skill dan soft-skill selama menjalankan program ini di lapangan, mahasiswa akan bekerja berdasarkan kompetensi dasar di bidang kehutanan yang dikembangkan oleh Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, UNSRAT.
Ukuran kompetensi lulusan Program Studi Kehutanan UNSRAT dilakukan melalui bentuk free form yang mengukur kompetensi keterampilan mahasiswa dalam bentuk hard-skill dan soft-skill tanpa penyetaraan mata kuliah. Ada 3 hard-skill dan 5 ukuran soft-skill.
Ukuran hard-skill
Kemampuan merumuskan masalah di bidang kehutanan
Kemampuan memecahkan masalah di bidang kehutanan
Kemampuan melakukan sintesis dan merumuskan rekomendasi kebijakan di bidang kehutanan
Ukuran soft-skill
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan bekerjasama
Kemampuan dalam bekerja keras
Kemampuan dalam memimpin
Kemampuan dalam berkreasi
Penilaian
Aspek yang dinilai dan bobotnya
Dosen Pembimbing (60%)
Pendamping Lapangan (40%)
Penilaian Dosen Pembimbing
Pembekalan dan perencanaan program 15%
Implementasi kerjasama 40%
Ketertiban administrasi 15%
Laporan dan Luaran 30%
Penilaian Pendamping Lapangan
Pelaksanaan program 40%
Komunikasi dan interaksi 30%
Sikap/etika sosial 30%
Pedoman Program Penelitian Kampus Merdeka selengkapnya [KLIK di sini PDF]
Laporan Program Penelitian Kampus Merdeka [KLIK di sini PDF]
Panduan Program Penelitian Kampus Merdeka Semester Genap TA 2023/2024 [KLIK di sini PDF]
Pendaftaran Program Magang Kampus Merdeka: Form Pendaftaran • Hasil isian (XLS)
Log Book Program Kampus Merdeka: Form isian • Spreadsheet • Web