PENGELOLAAN STASIUN
Website ini bisa diakses dengan url pendek s.id/0307bron
Koordinat Stasiun Penelitian Bron bisa diakses dan diunduh dari link ini [KLIK DISINI],
view dengan Google-Map bisa klik disini. Buletin Extrafor untuk Stasiun Bron [download PDF klik disini]
Pembangunan grid permanen. Seluruh lokasi akan dibagi dalam grid permanen dengan ukuran plot 100x100m (A1-F10). Transek B dan D adalah arahan untuk transek permanen.
Gambar 1. Grid di Stasiun Penelitian Bron
Ekstensi kegiatan bisa dilakukan. Misalnya Program Silvikultur Intensif Kerjasama PSIK UNSRAT, BPDAS Tondano, dan Pemda Minahasa. Diagram di bawah ini untuk pembangunan grid dan transek untuk Laboratorium Silvikultur Intensif Warembungan.
Pembangunan Stasiun Penelitian. Stasiun penelitian sederhana akan dibangun untuk tempat menginap peneliti.
Pemetaan vegetasi. Pemetaan seluruh jenis yang ditemukan dalam kawasan pengelolaan.
PEMELIHARAAN JENIS YANG ADA
Identifikasi jenis yang ada akan dilaksanakan untuk menetapkan struktur dan komposisi vegetasi hutan yang kini bertumbuh dan berkembang di kawasan. Setiap jenis akan didaftarkan dalam database stasiun penelitian.
PENANAMAN JENIS TARGET
Kegiatan utama dari stasiun penelitian ini adalah program Silvikultur Intensif. Dalam kegiatan ini akan dilakukan pemeliharaan jenis komersil yang telah ada dan penanaman jenis target di lokasi yang ditargetkan tidak akan pernah ditebang dan yang dikemudian hari akan ditebang.
Tabel jenis-jenis target
Penanaman bisa bersifat pengkayaan dan pemacu suksesi.
TOPIK PENELITIAN
Profile daerah tangkapan Mata Air Bron dan Sungai Warembungan. Metode: SIG, Verifikasi lapangan 15 titik.
Tipe vegetasi dan hasil air. Metode: SIG, simulasi hasil air berdasarkan tipe tutupan.
Populasi burung. Metode: 5 transek @ 1 km, pengamatan pagi dan sore selama 1 bulan.
Populasi mamalia. Metode: 5 transek permanen @ 1 km, pengamatan pagi dan sore selama 1 bulan.
Populasi kelelawar. Metode: mistnet di pohon pakan dan jalur terbang, pengamatan malam selama 1 bulan.
Populasi dan distribusi Ordo Euphorbiaceae. Metode: 100 plot acak masing-masing 50x50 (pohon dan tiang) dan 10x10 untuk sapling dan seedling
Populasi dan distribusi Ordo Rubiaceae. Metode: 100 plot acak masing-masing 50x50 (pohon dan tiang) dan 10x10 untuk sapling dan seedling
Populasi dan distribusi ordo Myrtales. Metode: 100 plot acak masing-masing 50x50 (pohon dan tiang) dan 10x10 untuk sapling dan seedling.
Populasi dan distribusi ordo Moraceae. Metode: 100 plot acak masing-masing 50x50 (pohon dan tiang) dan 10x10 untuk sapling dan seedling.
Struktur dan komposisi jenis pohon. Metode: 15 plot acak.
Suksesi hutan. Metode: Analisis vegetasi di 10 plot permanen @ 50x50m
Pertumbuhan awal regenerasi karumama (Anthocephallus macrophyllus). Metode: pengukuran pada anakan yang ditanam pada kondisi lingkungan yang berbeda. Pengukuran: Diameter, tinggi, lebar daun, panjang daun, panjang ruas batang utama.
Dinamika tumbuhan lantai hutan. Metode: 10 plot 10x10 pada beberapa kondisi lingkungan yang berbeda. Perlakuan: jarak dari tepi hutan.
Hubungi Dr. John Tasirin untuk keterangan lebih lanjut.