Keusangan Fungsional (Kf) merupakan berkurang atau hilangnya utilitas objek yang berasal dari inefisiensi sebagai akibat tidak terpenuhinya standar ukuran, desain atau spesifikasi objek yang diinginkan pasar sejak awal perencanaan atau pembangunan, dan teknologi yang sudah ketinggalan jaman. 

Keusangan Ekonomis (Ke) juga disebut sebagai Keusangan Eksternal, adalah hilangnya nilai yang dihasilkan dari pengaruh eksternal terhadap properti itu sendiri. Kondisi eksternal yang menyebabkan Keusangan Ekonomis dapat bersifat internasional, nasional, lokal, atau berbasis industri. Berbagai faktor eksternal mempengaruhi potensi pengembalian ekonomi, sehingga memiliki dampak langsung pada nilai pasar suatu aset atau properti. 

Keusangan Fungsional dapat berbentuk:

1. Perencanaan yang kurang baik;

2. Ketidakseimbangan ukuran;

3. Ukuran yang di bawah standar umum;

4. Model atau bentuk yang tidak up to date;

5. Spesifikasi yang tidak lagi mendukung fungsi yang diinginkan saat ini; dan/atau

6. Kurangnya kelengkapan fasilitas sesuai kecenderungan saat ini.

1. modernisasi dapur;

2. modernisasi sanitair;

3. fasad bangunan yang tidak sesuai trend pasar;

4. fasilitas keselamatan yang tidak sesuai standar;

5. ukuran bagian bangunan diluar struktur yang tidak standar;

6. penggunaan material bangunan yang tidak memenuhi standar kesehatan; dan

7. ukuran yang tidak efisien.

1. letak struktur bangunan yang tidak tepat;

2. ketinggian lantai yang berada di bawah ketinggian muka jalan dan/atau muka tanah disekitarnya;

3. tinggi plafon dari lantai yang di bawah standar;

4. ukuran struktur bangunan atau ruang yang dibentuk struktur bangunan yang tidak standar;

5. ketertinggalan teknologi dengan objek modern yang setara; dan

6. model dan/atau desain yang tidak sesuai lagi dengan selera pasar.

Keusangan Fungsional = besaran biaya penggantian/penambahan

Keusangan Fungsional = (biaya pembuatan/penggantian baru - penyusutan fisik) - harga pasar objek ekuivalen modern

Keusangan Fungsional = output/kapasitas objek ekuivalen modern - output/kapasitas objek penilaian

1. 1. 1. 1. adanya Peraturan Pemerintah yang melarang atau membatasi penggunaan objek penilaian;

         2. adanya pembangunan properti/fasilitas di sekitar objek penilaian yang berdampak negatif bagi objek penilaian seperti pembangunan pabrik yang menghasilkan polusi, tempat pembuangan sampah, fasilitas saluran pembuangan limbah, atau peningkatan muka tanah oleh properti di sekitar objek penilaian; dan/atau

         3. adanya pengaruh dari aktivitas jalur transportasi seperti Kereta Api, LRT, MRT, atau pesawat terbang yang menimbulkan kebisingan dan getaran. 

Berdasarkan penyebabnya, Keusangan Ekonomis dapat dikelompokkan menjadi:

• Keusangan Ekonomis sebagai dampak dari aktivitas pemerintah; dan

• Keusangan Ekonomis sebagai dampak lingkungan. 

• bangunan yang berada di lokasi yang ditetapkan pemerintah setempat sebagai Ruang Terbuka Hijau;

• bangunan yang melanggar ketentuan KDB, KLB, atau Garis Sempadan Jalan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat;

• bangunan yang melanggar ketentuan peruntukan zonasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang ditetapkan oleh pemerintah setempat;

• objek yang menjadi barang yang dilarang berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku; dan

• objek yang tidak memenuhi syarat tertentu untuk beredar, seperti SNI, masa kadaluarsa, syarat terdaftar, atau syarat lainnya sesuai ketentuan umum dan sektoral. 

• rumah mewah yang berada di sekitar tempat pembuangan akhir sampah, tempat pemotongan hewan, atau fasilitas lain yang berdampak negatif;

• rumah tinggal yang berada di sebelah jalur kereta, LRT, MRT atau berada di bawah jalur pendaratan/penerbangan pesawat terbang;

• properti yang berada di lokasi yang mengalami peningkatan kasus kriminal yang tinggi; dan

• properti yang berada di lokasi yang menjadi langganan banjir.