Ragam Kegiatan Circle "A"

Happy Solo

Ken Eka - Leader Circle "A" Happy Solo

Bismillahirrahmanirrahim..
Ibu @Septi Peni Wulandani dan teman-teman, saya ijin bercerita tentang circle "A" yang Alhamdulillah sudah terlaksana. 😀 Ya Allah ibu, saya bahagia sekali. Di cerita sebelumnya, saya bilang kalau saya akhirnya memilih strategi untuk menggandeng teman IP, alhamdulilah bersambut lah dari circle yang terdekat dari mba Annisa. Kebetulan mba Annisa ini rumah nya paling dekat dengan saya.

Kami ngobrol-ngobrol dan ternyata kami memiliki uneg-uneg yang sama. Seperti keinginan untuk bisa berbagi di lingkungan rumah kami. Karena rasanya kami sudah masuk di kelas bunda produktif, berkolaborasi di sana-sana tapi belum banyak berbuat untuk lingkungan tempat tinggal.

Tetapi tantangan yang sama ini masih belum terpecahkan. Mba Annisa lalu mengusulkan untuk ke circle tempatnya bekerja publik yakni di sebuah sekolah yang juga tidak terlalu jauh dari kami. Saya lalu menyetujui dan dikabarkan lagi, teman-temanpara fasilitator di sekolah ini siap belajar di hari Sabtu, 24 April 2021. Wah, saya senang sekaligus deg-degan. Saya baca-baca lagi catatan saya dan alhamdulilah ada sites yang dibuat sangat apik oleh ibu Septi. Ini sangat membantu sekali memahami alur kegiatan. Setelah sholat Dzuhur, suami yang akan mengantar dan menemani saya bertanya, "Kita berangkat jam berapa?". Saya jawab, "jam 13.00 ya, kita mampir dulu ke toko alat tulis."

Saya pun segera bersiap. Salah satu yang saya siapkan di hari sebelumnya yakni baju dan jilbab yang paling saya suka. Entah bagaimana, ketika memakai sesuatu yang saya sangat menyukai nya, rasa bahagia dan kepercayaan diri langsung naik levelnya. 😀

Berangkat lah kami dan tiba di lokasi 20 menit dari sebelumnya. Lalu beberapa perempuan menyambut saya, dan mempersilahkan saya untuk menunggu mba Annisa yang sedang keluar. Alhamdulillah saya bisa observasi dulu tempat dan melihat-lihat peserta yang akan bergabung siang ini. Kemudian saya juga minta ijin untuk menempelkan kertas plano dan juga tripod yang akan saya gunakan untuk merekam diri saya. Tujuan merekam ini adalah sebagai bahan evaluasi saya pribadi. Agar saya bisa melihat lagi dan mencatat hal-hal yang mungkin terlewat. Alhamdulillah teman-teman yang hadir juga mengijinkan.

Tujuan merekam ini adalah sebagai bahan evaluasi saya pribadi. Agar saya bisa melihat lagi dan mencatat hal-hal yang mungkin terlewat. Alhamdulillah teman-teman yang hadir juga mengijinkan.

Pukul 13.55, sudah hadir komplit 7 orang teman baru, lalu ada mba Annisa dan saya. Kami pun lalu memulai kegiatan ini dengan berdoa bersama. Kemudian karena gambar yang ingin dipakai ice breaking ternyata malah tidak terbawa, saya lalu membuat yel-yel. Seperti ini, "Ibu hebat! Aku bisa!" Belum terpikir ada kata-kata home team nya ini. Mudah-mudahan nanti bisa ditambahkan lagi.

Kemudian saya menjelaskan apa itu circle A dan juga menyampaikan tujuannya. Setelah itu masuklah ke sesi perkenalan dengan format nama, asal dan juga menceritakan 3 hal unik masing-masing. Ternyata meskipun 8 orang peserta ini sudah mengenal sebelumnya, ketika sesi menyebutkan 3 hal unik masih saja ada hal yang membuat teman lainnya bersorak dan kaget. Disini saya belajar, bahwa bisa jadi dalam satu keluarga yang tiap saat bertemu, kita juga belum mengetahui hal apa yang dirasa anggota keluarga lainnya itu dianggap sebagai keunikan dirinya. Karenanya perlu banget lebih banyak ngobrol bersama.

Para ibu di circle "A" Happy Solo memulai sesi "A" HomeTeam bersama

Sesi dimulai dengan perkenalan masing-masing peserta kemudian menyampaikan 3 fakta diri. Sesi 3 fakta berlangsung seru dan banyak tawa. Sesi ini membuat kita lebih mengenal , saling tahu apa yang disuka,  apa yang tidak disuka, dst . Ini memberi kami insight bahwa masing-masing orang itu berbeda , punya keunikan masing-masing dan bahwa kita bisa mengetahui fakta tentang seseorang dengan bertanya langsung pada orang tersebut bukan dengan asumsi atau "kayak"nya . Ini berlaku juga untuk di masing-masing keluarga. 

Lanjut sesi sate super. Sesi yang membuat nano-nano rasanya. Banyak kisah menarik dan pembelajaran pada sesi ini. Mulai dari kisah ibu Eem asal Bandung yang merasa sangat percaya diri saat berhasil di anugrahi anak setelah kehamilan ke 7. Kemudian kisah bu Warni asal Purwokerto yang percaya diri setelah berhasil melalui 9 bulan bersama 5 anak yang masih kecil karena suaminya di penjara hingga  kisah bu Rumiyati asal Tegal yang mengalami titik balik dalam hidupnya saat bertemu ayahnya setelah 21 tahun terpisah.🥺

Sesi ini memberi kami insight bahwa setiap keluarga punya kisahnya sendiri-sendiri, punya perjuangannya sendiri, sehingga pasti punya suksesnya sendiri-sendiri dan tidak untuk dibandingkan. 

Circle "A" Happy, berbagi ilmu dan belajar bersama membangun kualitas keluarganya.

Satu persatu mendapatkan kesempatan, lalu ketahuan lah ada beberapa hal unik yang ternyata sama satu dan lainnya dan ini membuat mereka senang. Kemudian kami lanjut ke pembahasan kesepakatan aturan main bersama / COC. Alhamdulillah semuanya pun bersepakat.


Setelah itu kami berkenalan jauh lebih dalam dengan menceritakan peristiwa-peristiwa yang membuat diri kami masing-masing merasa begitu istimewa dan berharga sebagai seorang ibu, istri dan perempuan. Kali ini sistem tunjuk acak. Peserta yang telah bercerita kemudian menunjuk teman yang dia sangat ingin mendengar ceritanya.

Sesi ini kami batasi masing-masing orang 4 menit ,dengan menyetel alarm. Sehingga ketika masih bercerita dan alarm berbunyi, segera menyampaikan kesimpulan cerita nya. Ternyata hanya satu yang melewati batas waktu 4 menit ini sedangkan yang lainnya ada yang pas dan juga kurang dari 4 menit. Tetapi hampir semuanya bisa bercerita tanpa kesulitan mengingat moment-moment berharga pada dirinya.


Disini kami belajar menghargai kisah masing-masing. Dan memberikan apresiasi dari apa yang di bagikan dan kami juga semakin lebih mengenal tim ini. Alhamdulillah sesi perkenalan dengan waktu tersebut bisa mengontrol waktu yang kami punya. Sehingga kami masih berkesempatan menuliskan komitmen dan juga membuat nama circle.


Kami bersepakat nama circle ini yaitu Circle Happy, dengan leadernya mba Annisa. Kemudian ada mba Fitri yang suka bullet jurnal sebagai sekretaris dan ada mba Ida sebagai bendahara. Setelah itu saya menceritakan rencakan kedepa untuk circle ini yakni dengan memberikan kesempatan sebagai moderator pertemuan untuk teman-teman. Alhamdulillah tanpa perlu tunjuk-tunjukan sudah ada 2 sukarelawan untuk pertemuan berikutnya. Mba Nova yang akan membuat flyer woro-woro untuk pertemuan berikutnya, kemudian membuka dan menutup pertemuan. Sedangkan mba nila, mengambil peran untuk memberikan ice breaking. Kami juga menyepakati membuat sebuah WAG untuk berkomunikasi dan ini wag nya telah dibuatkan oleh mba Fitri yang terpilih sebagai sekretaris.

Sebelum doa penutup kami melihat video pasar dan tema sepak bola yang akan jadi bahan diskusi untuk pertemuan kedua.

Alhamdulillah, benar-benar hight ending energy banget Bu, apalagi salah satu cita-cita saya juga akhirnya bisa saya lakukan hari ini.

Yaitu saya ingin sekali ketika menginjak usia 30 tahun, saya bisa berbagi dalam sebuah kelas. Alhamdulillah menginjak hari pertama usia ini, saya mulai dengan berbagi di "Circle Happy"

Sekian cerita saya, insyaallah akan berlanjut pekan depan lagi.

Terimakasih 😀


#Ahometeam

#Semestakaryauntukindonesia

#Ramadhanberbagi

#Djakartafamilyjourney

" Disini kami belajar menghargai kisah masing-masing. Dan memberikan apresiasi dari apa yang di bagikan dan kami juga semakin lebih mengenal tim ini. Alhamdulillah sesi perkenalan dengan waktu tersebut bisa mengontrol waktu yang kami punya. Sehingga kami masih berkesempatan menuliskan komitmen dan juga membuat nama circle. "

PERTEMUAN KEDUA

Cirle happy - solo

Pertemuan ke 2 - 8 Mei 2021

Pertemuan kedua kami masih di lokasi yang sama namun kali ini di ruangan berbeda. Karena ini sekolahan jadi nya tempat ini sangat ramah anak. Alhamdulillah dekat dengan tempat bermain anak-anak.

Hari ini sebenarnya semuanya hadir, tapi ada satu orang yang tidak bisa mengikuti kegiatan secara full dikarenakan, masih menyiapkan hidangan untuk buka puasa bersama anak yatim di sekitar lokasi.

Kami memulainya dengan di buka oleh kak Nova sebagai MC hari itu.

Kemudian dilanjutkan dengan check-in dengan bertanya bagaimana kabar teman-teman jika diibaratkan sebuah cuaca. Wah beragam ternyata, ada yang sedang merasakan cuaca yang bersalju, ada yang merasa sedang cerah dan sejuk, mendung menuju cerah, dan juga ada yang sedang mendung berawan hampir hujan. Masyaallah, dengan beragamnya rasa yang sedang teman-teman sebutkan ini tadi memang membuat keadaan circle sedikit beku awalnya. Apalagi teman-teman belum mau bercerita lebih banyak.


Pelajaran yang kami dapatkan dari sini yakni kami setidaknya bisa lebih berempati dengan apa yang dirasakan teman-teman saat ini dan juga saling memberikan support agar cuaca yang di rasakan bisa dilalui dengan respon yang tepat. Setelah check ini cuaca, kami kembali mengingat-ingat komitmen yang telah kami buat sebelumnya. Masing-masing menyebutkan komitmen-komitmen tersebut. Alhamdulillah teman-teman masih menyimpannya di memori. Kami pun berkomitmen untuk menjaga komitmen tersebut.

Selanjutnya dilanjutkan dengan ice breaking dari ustazah nila, yaitu berupa permainan melatih konsentrasi. Alhamdulillah semua bisa mengikuti dengan semangat. Setelah itu kami mulai melihat gambar pasar dan tim sepak bola yang sudah di tempelkan dan mulai berdiskusi tentang persamaan dan perbedaan keduanya.


Dari sini teman-teman bersepakat bahwa pasar adalah kerumunan da tim sepak bola adalah tim.


Sebelum ditutup, teman-teman juga sharing tantangan yang di hadapi teman-teman untuk bisa mempraktekkan sesi perkenalan di keluarga nya. Ada yang belum terbiasa membicarakan hal seperti ini dengan suami dan ada juga yang merasa di keluarga nya itu saling cuek satu sama lain. 4 orang anggota circle A saat ini masih tinggal bersama orang tua/kos, mereka belum menikah. Sedangkan yang 3 sudah menikah.

Sesi diskusi ini kami sepakati akan kami lanjutkan di pertemuan ketiga.

Sedangkan, pertemuan ini kami tutup dengan sebuah pertanyaan, lebih mirip atau mendekati yang manakah kondisi keluarga kita masing-masing saat ini?

Insyallah pertemuan berikutnya akan dilakukan setelah hari raya idul Fitri. ❤️

"Pelajaran yang kami dapatkan dari sini yakni kami setidaknya bisa lebih berempati dengan apa yang dirasakan teman-teman saat ini dan juga saling memberikan support agar cuaca yang di rasakan bisa dilalui dengan respon yang tepat"