Circle "A"
Kurva
Medan
Rifina Arifin - Leader Circle "A" Medan
Rifina Arifin - Leader Circle "A" Medan
Assalamualaikum wr wb.
Saya izin berbagi cerita yang telah dilakukan untuk membangun circle ini.๐๐
Ini merupakan tantangan tersendiri buat saya yang biasa nyaman kerja di rumah untuk memulai di luar rumah. Oleh karena itu saya memilih memulai dari zona aman terlebih dahulu.
Saya mengajak secara on line melalui wag, 4 orang teman, IRT yang dulu pernah aktif sama-sama di universitas menjadi circle 1 dan 4 orang lagi, dari member IP Sumut yang IRT juga menjadi circle 2. Diskusi panjang terjadi, penjelasan tentang apa itu "A" home team dan apa tujuan akhir dari itu semua. Alhamdulillah pada senang diajaki tapi terkendala dengan waktu on line yang semua pada bisa.
Berdasarkan situasi yang ada, diputuskan terus menggunakan sarana wag dan boleh menanggapi sesuai dengan waktu masing-masing orang. Dan Sabtu kemarin 16 April 2021, saya memulai menyampaikan materi pertama tentang pengenalan diri dan apa yang membuat diri ini PD. Rata-rata meminta waktu untuk bisa merenung dan menuliskannya.
Saya hampir putus asa menunggu, hingga akhirnya hari Selasa 20 April 2021 kemarin ada yang memberikan responnya dan menceritakan tentang dirinya. Ini memicu respon yang lain, walaupun sampai saat ini masih ada yang belum memberikan cerita tentang dirinya.
Saat ini saya masih menunggu respon yang belum cerita. Mohon masukan dari bu Septi dan teman-teman disini, apakah saya lanjutkan saja kepada materi kedua ataupun menunggu semuanya setor ceritanya terlebih dahulu?
Demikian cerita circle saya. Terima kasih sebelumnya atas perhatian dan masukannya. ๐๐
Kurva, adalah nama circle yang saya buat sebagai pengingat bahwa yang namanya proses dalam kehidupan selalu ada naik dan turunnya. Itu suatu hal manusiawi, fitrahnya memang seperti itu. Oleh karena itu respon terhadap circle Kurva juga harus tetap wajar-wajar saja.
Tertatih-tatih dalam menunggu respon balasan di wag circle Kurva, tidak menyurutkan harapan untuk terus melanjutkan program yang telah diniatkan. Peranan support sistem pada "A" Home Team sangat luar biasa terasa, untuk terus semangat. Lihat dan telaah kembali, kemajuan apa yang sudah dihasilkan dari circle Kurva berdasarkan dari titik nol. Titik permulaan hingga saat ini di materi kedua tentang team dan kerumunan. "Apakah tidak ada perubahan?"
Berpikiran positif, mengalahkan pikiran negatif yang selalu bercokol dalam diri. Setelah seminggu lebih menunggu satu orang lagi (circle Kurva 1 dan 2) untuk bercerita tentang siapa dirinya tidak ada tanggapan, akhirnya diputuskan pada tanggal 27 April 2021 untuk menyampaikan materi kedua tentang apa itu team dan kerumunan.
Materi kedua ini mendapat respon dari circle Kurva 1 lebih cepat. Sehari setelah materi disampaikan ada tanggapannya. Hari kedua, 3 dari 4 orang yang berada di dalam circle Kurva 1, sudah menyampaikan pendapatnya tentang apa perbedaan dan kesamaan antara team dan kerumunan. Tentu saja kemajuan ini patut untuk diapresiasikan.
"Daripada nunggu-nungguโฆ gak tenang ngerjain yang lain kak. ha.ha.hahโฆ "
Itulah jawaban dari salah satu member circle Kurva 1 yang memicu teman-teman lain memberikan pendapatnya segera. Aura "kepo", penasaran dengan materi selanjutnya itu sudah mulai terasa mengalirkan semangat positif. Bahagia membacanya dengan tersenyum ketika kesyukuran mampu dihadirkan untuk suatu kemajuan.
Materi selanjutnya pun disampaikan. Rangkuman dari apa-apa yang mereka sampaikan tentang perbedaan dan persamaan antara team dan kerumunan yang secara umum sudah sesuai. Kemudian membagikan Video tentang team yang ada di microsite "A" home team
Selanjutnya ditutup dengan tugasan untuk merenungkan, melihat keluarganya masing-masing saat ini. Berada dalam posisi dimana, lebih dekat ke team atau kerumunan.
Jika dibuatkan dalam skala 1-10, kira-kira keluarganya masuk dalam urutan yang mana.
Alhamdulillah, Marhaban ya Ramadhan. Bulan berbagi, saat yang tepat untuk berbagi apa yang telah kami pelajari dari "A" Home Team asuhan bu Septi Peni Wulandani. Berbagi untuk meningkatkan kapasitas diri, membagi kebahagiaan walaupun belum pasti sudah mencukupi ataupun lebih baik dari yang lain. Luahan rasa syukur, menjadikan hal kecil terasa lebih bermakna.