A Home Team Circle 'A' Rose 1
CIRCLE A Home Team
Ketika mendapat tugas untuk membuat circle terbayang harus mencari orang yang akan menjadi anggota circle saya. Dimana saya akan mencari mereka sementara pandemi ini membuat langkah terbatas. Mau mengajak tetangga kok sungkan, melihat mereka sepertinya sudah harmonis dengan keluarganya. Sudah banyak yang ikut parenting juga. Bercerita kepada teman ditawarkan untuk berbagi ke wilayah tetangga. Saya dikenalkan dengan seorang ibu dari wilayah sebelah.
Berceritalah saya tentang A Hometeam ini. Ibu ini antusias dan ingin ikutan circle saya. Saya bilang ibu bisa tidak mengajak temen atau tetangganya ikutan juga. Besoknya saya dapat kabar ada 7 orang yang mau bergabung. Senanglah hati ini karena terbayang Circlenya akan segera berjalan. Saya menanyakan kapan bisa bertemu dengan semuanya. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dua pekan berlalu tanpa ada kabar pasti. Ada saja alasannya sehingga Circle belum bisa dimulai. Tidak mau menunggu lama, akhirnya saya membuat flyer dan memposting di grup tetangga dekat. Alhamdulillah mendapat respon dan cepat sekali mereka meminta pertemuan. Ternyata anggapan saya bahwa tetangga sudah paham ilmu parenting, mereka masih merasa kurang dan ingin belajar lagi.
Sabtu, 1 mei 2021
Bismillah rencana Circle Rose akan memulai pertemuan hari ini. Saya namakan Circle Rose karena tempat tinggal saya di Kluster Taman Rose. Rencana mulai jam saru siang. Baru hadir satu orang.
Karena baru satu orang jadi menunggu minimal dua baru akan saya mulai.
Jam 13.15 datang lagi satu orang dari RW tetangga. Karena orang baru kenal, jadi belum hapal rumah saya. Menunggu yg lain belum hadir juga, akhirnya jam 13.20 baru dimulai.
Walau dengan 2 peserta, pertemuan tetap berjalan. Sesi perkenalanpun dimulai. Dari dua orang ini, satu orang tetangga satu RT. Satu orang lagi tetangga beda RW, agak jauh dari rumah saya. Setelah berjalan kurang lebih 15 menit, dua orang lagi datang. Ternyata satu orang tertidur dan bangun ketika yang seorang lagi menjemput ke rumahnya. Sehingga dua orang ini terlambat sampai rumah saya. Sesi perkenalan dilanjutkan lagi.
Pertemuan pertama ini di hadiri empat orang. Bu Erly, bu Erna, bu Herni dan bu Nunuy. Masing-masing memperkenalkan dirinya sendiri. Bu Erly seorang ibu rumah tangga yang hobi memasak sehingga bisa menjual masakannya. Bu Erna, seorang ibu rumah tangga memiliki putra tuna rungu. Bu Herni, seorang ibu rumah tangga yang memiliki trauma kehilangan anak sehingga sampai sekarang jika ada anak sakit akan panik. Dan bu Nunuy, ibu rumah tangga yang berjualan di rumah sehingga mempunyai penghasilan walau hanya di rumah saja.
Awal membuka pertemuan hampir lupa apa yang akan disampaikan. Alhamdulillah penjelasan tentang A home team sudah tersampaikan.
Pada saat mengenalkan SATE SUPER, ibu-ibu ini bercerita pengalamannya masing-masing.
Bu Erly lahir dari keluarga yang mengedepankan prestasi akademik, membuatkan merasa berat menjalaninya. Bu Erly merubah pola asuh kepada anaknya tidak seperti yang dia alami. Anaknya dibebaskan memilih apapun yang disukainya. Ketika anaknya terlihat lebih pandai dibidang Bahasa, maka dia membebaskan anaknya untuk mendalaminya. Terbukti ketika anaknya di terima di perguruan tinggi negeri lewat jalur prestasi.
Bu Erna diberi anugerah anak pertama Tuna Rungu. Apapun dia lakukan agar anaknya bisa diterima oleh masyarakat umum. Anaknya tidak ditutup-tutupi, bahkan diberikan kebebasan ketika bermain. Hal ini membuat anaknya bisa tumbuh seperti anak-anak normal pada umumnya. Hanya terbatas dalam berbicara.
Bu Herni memutuskan berhenti kerja dan merasa senang sekali menjadi ibu rumah tangga, karena apa yang dia masak selalu habis dimakan anak-anaknya.
Bu Nunuy pun senang menjadi ibu yang bisa mendampingi anak-anaknya di rumah, anak pertamanya sudah kuliah dan yang kecil akan masuk SD. Senang bisa punya penghasilan walaupun tidak keluar rumah.
Pertemuan pertama ini hanya sekitar 40 menit. 10 menit lebih dari jadwal 30 menit yang saya agendakan. Saya pasang alarm agar tidak tambah panjang waktunya. Pertemuan pertama ini diakhiri dengan menonton video Pasar dan Pemain Sepak Bola. Saya meminta ibu-ibu tadi untuk menulis apa persamaan dan perbedaannya untuk dibahas di pertemuan kedua nanti.
A Home Team Circle 'A' Rose 2
CIRCLE A Home Team
Pertemua ke 2
Senin, 3 Mei 2021
Atas kesepakatan pada pertemuan pertama, hari ini akan lanjut pertemuan kedua. Jadwal yang telah disepakati jam 9 blm bisa di mulai. Jam 9 kurang 15 menit, bu Nunuy mengabarkan jika dia belum bisa berangkat karena suaminya belum pulang ngojek. Mau naik angkot saya larang, karena jika naik angkot bu Nunuy harus jalan kaki dari depan menuju rumah saya yang berjarak agak jauh. Saya minta untuk naik ojol dan saya mengabari yang lain bahwa jadwal diundurkan. Kenapa saya lakukan ini? Karena yang tiga orang lainnya rumahnya dekat dengan saya dan mereka sudah saya kenal. Bu Nunuy paling jauh. Dan merupakan target awal saya. Saya berharap bu Nunuy bisa menyebarkan ilmunya nanti di lingkungannya.
Pertemuan akhirnya bisa dimulai jam 9.20 setelah semua hadir. Diawali dengan check in keadaan diri ibu-ibu yang hadir.
Saya menanyakan jika disamakan dengan cuaca, bagaimana keadaan ibu-ibu saat ini.
Bu Erly menjawab 'Cerah' terlihat dari semangatnya ketika mengucapkan ini.
Bu Erly saya minta menunjuk siapa yang akan menjawab berikutnya. Dan Bu Herni, yang ditunjuk menjawab, 'Cerah' juga. Bu Erna demikian pula. Berbeda dengan bu Nunuy yang menjawab, 'tadi di rumah saya medung sekarang di sini cerah'. Tertarik dengan kalimat ini ditanyalah kenapa seperti itu. Bu Nunuy mengatakan jika tadi sudah siap mau berangkat tapi suaminya yang mau mengantar belum datang juga, membuatnya sedih. Alhamdulillah di tunggu jadi tidak ketinggalan pertemuan membuatnya menjadi cerah.
Pertemuan kedua kali ini membahas tentang Perbedaan dan Persamaan antara Pasar dan Tim Sepak Bola. Banyak pendapat yang keluar dari ibu-ibu. Kemudian saya meminta ibu-ibu menuliskan keadaan keluarganya dengan indikator angka seperti yang pak Dodik ajarkan. Dimana letak keluarga kita? Mendekati Pasar atau Tim Sepak Bola. Hasilnya semua keluarganya mengarah ke Tim Sepak Bola walaupun ada juga beberapa indikator yang masuk ke arah pasar.
Banyak diskusi seputar keluarga disini. Pertemuan kedua ini saya pasang waktu 60 menit, ternyata sampai alarm berbunyi masih banyak yang dibicarakan. Terlihat antusias dari ibu-ibu ini.
Saya akhiri pertemuan dengan memberikan tugas untuk mengamati keluarga masing-masing, apakah sesuai dengan indikator yang tadi dibuat. Dan saya pun meminta ibu-ibu ini membuat mindmap 'my A home team' sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Pertemuan selanjutnya disepakati hari Rabu tanggal 5 Mei 2021. Ibu-ibu ini bersemangat untuk lebih tahu lagi dan tidak mau di jeda setelah lebaran.
CIRCLE A Home Team
Pertemuan ke 3
Rabu, 5 Mei 2021
Alhamdulillah pertemuan ketiga dapat dilakukan hanya berselang dua hari dari pertemuan kedua. Semangat peserta membuat circle ini berjalan cepat. Rasa penasaran dan ingin tahu membuat peserta bersemangat ingin cepat bertemu lagi.
Pertemuan ketiga ini dimulai pada jam 9 lebih 10 menit. Jadwal yang ditentukan jam 9 tepat belum bisa berjalan dengan baik. Peserta sampai di rumah saya lebih dari jam 9. Walaupun lebihnya tidak sampai 10 menit. Ibu-ibu ini masih terkendala manajemen waktu. Bu Herni sudah siap ternyata anaknya bangun ketika mau berangkat dan ingin ikut. Jadi memandikan anaknya dulu sehingga terlambat sampai rumah saya. Bu Nunuy karena jarak rumahnya agak jauh belum bisa memprediksi waktu yang tepat untuk sampai rumah saya. Tergantung datangnya ojol. Bu Erly dan bu Erna suka lupa waktu ketika sedang melakukan pekerjaan domestik.
Pada pertemuan ketiga ini dimulai dengan check in menggunakan kartu Hayooo!. Belum memainkannya. Saya memilih kartu pertanyaan yang mengulik kepribadian peserta. Harapan saya agar peserta lebih saling mengenal teman satu timnya. Awalnya agak kaku lama kelamaan cair juga. Sudah mulai mengetahui apa warna kesukaan, makanan atau minuman yang tidak disukai temannya.
Setelah itu saya menanyakan tentang mindmap My Home Team peserta. Ada yang sudah membuatnya, ada yang masih bingung. Akhirnya kami berdiskusi dan membuat mindmap bersama-sama. Setelah itu kembali saya tanyakan apakah keluarga peserta seperti perkiraannya kemarin. Jawabannya ada yang tetap sama, ada juga yang mengatakan kalau ternyata keluarganya adalah tipe pasar yaitu seperti kerumunan dan ingin merubahnya menjadi sebuah tim. Tidak terasa sesi ketiga ini sudah berjalan 60 menit. Alarm saya sudah berbunyi lagi. Saya minta ijin untuk melanjutkan ke sesi ke 4, yaitu bermain bersama. Dan semua setuju untuk menambah setengah jam lagi. Saya beri jeda untuk sekedar meluruskan kaki.
Jam 10.15 kami mulai lagi. Kali ini saya mengenalkan boardgame Hayooo!. Saya putarkan video ibu Septi tentang game Hayooo! Semua memperhatikan. Setelah selesai menonton kamipun mulai bermain. Ternyata tidak kalah serunya dengan anak-anak bermain. Karena di awal sudah melakukan check ini pengenalan diri, peserta bisa memainkan games ini dengan baik. Walauoun masih ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab karena memang belum mengetahuinya.
Alhamdulillah permainan ini dimenangkan oleh bu Erly yang lebih dulu mengumpulkan 10 poin. Tak lupa saya ajarkan yel-yel A home team.
Kami...
Kami...
Kami satu tim
Main bareng
Ngobrol bareng
Beraktifitas bareng
Buuummm
Ibu-ibu senang sekali. Pertemuanpun selesai. Dan ditutup dengan harapan ibu-ibu peserta bisa membuat A hometeam untuk keluarganya juga bisa mengajak orang lain untuk membuat A hometeamnya.
Tiga kali pertemuan dengan empat sesi ternyata masih terasa kurang. Banyak hal yang belum tersampaikan. Ibu-ibu masih banyak bertanya tentang komunikasi di keluarganya. Saya pun mengatakan jika ibu-ibu mau, Circle ini bisa lanjut setelah lebaran nanti. Hanya mungkin harus diatur jadwalnya karena beberapa kegiatan sudah dimulai setelah lebaran nanti. Komunikasi kami selama ini menggunakan whattapp grup. Dan saya mempersilahkan ibu-ibu ini diskusi lagi di grup jika memang ada yang perlu didiskusikan.
#AHomeTeam
#circle'A'Rose
#semestakaryauntukindonesia
#ibuprofesional