PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISIAL

Salah satu kegiatan praktis pendidikan ialah pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi positif antara pendidik dengan peserta didik, adapun muatan interaksi tersebut salah satunya berupa materi pembelajaran yang sedang didiskusikan. Patokan pelaksanaan yang dimiliki oleh kegiatan pembelajaran berupa prinsip-prinsip pembelajaran yang harus dimunculkan selama proses pembelajaran. Antara lain, prinsip motivasi dan perhatian, prinsip keaktifan, prinsip berpengalaman atau keterlibatan secara langsung, prinsip pengulangan, prinsip tantangan, prinsip penguatan dan balikan, dan prinsip perbedaan individual.

Media memiliki peran yang cukup dominan dalam membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Media, untuk pendidik, berperan sebagai penerjemah konsep abstrak menjadi konkret dan membangun motivasi peserta didik. Begitu pun untuk peserta didik, media merupakan narahubung antara materi verbal dengan penyampaian pendidik untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. Namun pada kenyataannya masih banyak pendidik yang tidak menggunakan media pada saat mengajar, salah satunya media audio visual. Padahal peran media yang tepat guna ini mampu membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pelaksanaan pembelajaran lebih didominasi dengan kegiatan ceramah dan menjejalkan materi verbal kepada peserta didik sehingga tidak jarang pada akhir pembelajaran tidak ada satu pun materi yang dimengerti. Dengan demikian, bertolak dari permasalahan tersebut pada materi ini akan dibahas tentang:

1) Hakikat Media Audio Visual;

2) Klasifikasi Media Audio Visual;

3) Manfaat Media Audio Visual;

4) Tahap-Tahap Penggunaan Media Audio Visual;

5) Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran berbasis TIK.

Setelah memahami materi tersebut peserta diharapkan memenuhi kemampuan:

1) Memahami hakikat Media Audio Visual;

2) Memahami klasifikasi Media Audio Visual;

3) Mengetahui manfaat Media Audio Visual;

4) Mengetahui Tahap-Tahap Penggunaan Media Audio Visual;

5) Menerapkan penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran berbasis TIK.

Kemampuan-kemampuan di atas merupakan lima hal berpengaruh bagi Anda sebagai pendidik untuk kelancaran pembelajaran sehingga berjalan secara interaktif menggunakan media audio visual.

Semangat untuk terus berlatih!

Media merupakan sesuatu manifestasi pesan yang menstimulus pelbagai aspek pada peserta didik, seperti motivasi, kemampuan berpikir, dan kepekaan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan dalam KBBI, audio dan visual berarti yang bersifat dapat didengar dan bersifat dapat dilihat. Diperkuat dengan Oktadinata (2011, hlm. 33-34), media audio visual berarti sesuatu alternatif untuk menyampaikan gagasan atau ide ke dalam bentuk lebih bermakna dan konkret dengan adanya visualisasi dalam audio dibandingkan secara verbal atau visual saja.

Hasan (2016, hlm. 25) mengemukakan berbagai kemampuan yang dapat menjadi pertimbangan untuk menggunakan media audio visual, yakni meningkatkan kemampuan peserta didik dalam segi persepsi, segi pengertian, proses transfer ilmu pengetahuan, penguatan, dan segi ingatan. Penggunaan kombinasi media diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran lebih bermutu, dengan memperhatikan komposisi dan hasil dari medianya. Pendidik atau creator bertolak dari prinsip bahwa (1) media bertolak dari minat dan kebutuhan anak serta kemampuan pendidik dan peserta didik, (2) media harus selaras dengan tujuan pembelajaran, (3) media berperan sebagai alat bantu, sedangkan kendali penuh dipegang oleh pendidik, (4) media harus dirancang dengan waktu yang cukup, dan (5) media harus relevan dengan materi yang akan diberikan kepada peserta didik sehingga media yang digunakan tepat guna atau efektif dan efisien.

Media audio visual sejatinya merupakan perantara pesan yang memuat unsur suara dan unsur gambar. Adapun jenis-jenis media audio visual ini dibagi menjadi:

1. Audio visual diam, mengandung unsur suara dan unsur gambar diam. Contohnya, film bingkai suara dan film rangkai suara, halaman suara dan sound slide.

2. Audio visual gerak, mengandung unsur suara dan unsur gambar yang bergerak. Contohnya film, video, televisi, dan animasi.

3. Audio visual murni, mengandung unsur suara dan unsur gambar berbasis sumber tunggal. Contohnya film yang berasal dari satu kaset.

4. Audio visual tidak murni, mengandung unsur suara dan unsur gambar sumber yang berbeda. Contohnya visualisasi berasal dari video yang ditampilkan oleh LCD sedangkan audionya berasal dari speaker.

Setelah dipaparkan pengertian dan klasifikasi media audio visual, seyogianya media tidak seperti tongkat magic yang mengubah keadaan secara instan. Kebermanfaatan media audio visual akan lebih terasa jika pendidik mengembangkannya dan merevolusi media supaya tidak monoton. Berikut ini poin-poin manfaat media audio visual, antara lain:

1) Menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif;

2) Menciptakan kegiatan belajar yang lebih beragam;

3) Melatih kemampuan berpikir anak dari sederhana menjadi kompleks;

4) Menjadi jalan keluar atas keterbatasan dan hambatan yang dimiliki peserta didik;

5) Membawakan peristiwa-peristiwa sejarah untuk ditayangkan ulang ke dalam kelas;

6) Menghapuskan hambatan-hambatan dalam proses belajar, misalnya untuk mengetahui kehidupan di Afrika tidak perlu datang langsung ke Afrika; dan

7) Memberikan persepsi materi pembelajaran yang verbalis menjadi seragam.

Dengan meninjau prinsip-prinsip penggunaan media audio visual, berikut ini empat pokok penting yang direkomendasikan oleh Amir Hamzah Sulaeman (Saidaturrohmah, 2017, hlm. 21-22) dalam kegiatan pembelajaran supaya media audio visual tepat guna, antara lain:

• Adanya persiapan yang matang dalam hal mempelajari tujuan penggunaan media, mempersiapkan materi, memilih media audio visual yang sinkron, mempersiapkan tempat yang sesuai, dan meninjau ulang penggunaan dengan cara berlatih menggunakan media audio visual. Media audio visual yang dipilih diharapkan logis, berguna, menarik, dan mudah dilihat oleh peserta didik.

• Tahap penyajian, pada tahap ini pendidik merangkai kata pendahuluan, mampu menarik perhatian, memberitahu tujuan media audio visual ini, terlatih menggunakan media, dan mengupayakan menampilkan media yang memiliki kualitas.

• Tahap penerapan, pada tahap ini empat kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu praktik, mengajukan pertanyaan, mengadakan ujian, dan mengadakan diskusi.

• Kelanjutan, pada tahap ini diadakan tanya jawab untuk menjawab keingintahuan peserta didik dan mengklarifikasi jika ada kekeliruan.