Seperti yang telah dipaparkan pada materi-materi sebelumnya tentang kepentingan TIK yang memberikan peran besar untuk pengembangan materi pembelajaran di sekolah dasar. Begitu pun dengan pelaksanaan pembelajaran tidak bisa lepas dari teknologi. Seyogianya untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang konvensional.
Peningkatan sumber daya manusia sedang ditingkatkan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui penggunaan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar. Melalui revolusi pola pikir dari konvensional menjadi basis teknologi. Dengan adanya penggunaan TIK dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar diharapkan peserta didik memiliki keterampilan dalam bidang IPTEK dan ikut berkontribusi dalam kemajuan IPTEK. Bertolak dari pola pikir tersebut pada materi ini akan dibahas tentang:
Pengertian pembelajaran berbasis TIK;
Memanfaatkan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
Setelah membaca materi ini diharapkan peserta dapat memenuhi kemampuan:
1) Memahami pengertian pembelajaran berbasis TIK;
2) Mampu memanfaatkan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
Dua kemampuan di atas merupakan komposisi penting bagi Anda untuk mampu menerapkan pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK di sekolah dasar.
Semangat untuk meningkatkan kemampuan, peserta didik mengharapkan pembelajaran yang dilaksanakan lebih bervariatif!
Secara konseptual Kemendiknas (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis TIK berarti suatu upaya pendayagunaan TIK dalam ruang lingkup pendidikan terutama proses pembelajaran, dalam hal ini TIK berperan sebagai alat bantu bukan subjek pendidikan. Sedangkan secara operasional Kemendiknas (2011, hlm. 4) menyatakan bahwa suatu proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya dukungan untuk menggunakan TIK, menggunakan aplikasi pengelolaan pembelajaran, menerapkan manajemen kelola yang ditetapkan, dan memanfaatkan konten digital (Digital Based Content) yang menjadi bahan pengayaan pembelajaran tatap muka di kelas. Umumnya pembelajaran dilaksanakan dengan cara tatap muka melalui metode ceramah, transfer ilmu pengetahuan dengan pelaku pendidikan antar peserta didik dan pendidik yang turut serta mengikuti pembelajaran, buku dan guru menjadi sumber pembelajaran. Proses pembelajaran tatap muka menjadi model pelaksanaan pembelajaran yang efektif karena peserta didik di bimbing langsung oleh pendidik. Di sisi lain, model pembelajaran seperti ini memiliki kelemahan yakni menurut Prasetya (2013, hlm. 23) menjelaskan dengan pelaksanaan model pembelajaran seperti itu akan membuat seolah-olah proses belajar mengajar dibatasi ruang dan waktu dan tidak adanya variasi. Seperti halnya, hanya dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan kaku.
TIK dapat dikatakan sebagai jalan keluar atas polemik proses belajar mengajar tersebut, adapun Prasetya menambahkan bahwa TIK mampu mengatasi kelemahan dengan isi konten yang dimiliki oleh TIK memberi penawaran konten lebih mudah dicerna dan dari sisi proses pembelajaran membuka keterbatasan ruang dan waktu tersebut. Ini berarti menutup ketidakmungkinan untuk proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja.
Seperti yang telah disinggung di atas, pelaksanaan pembelajaran harus melibatkan peran pendidik dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik melalui perantara berupa media. Adapun media yang dimaksud ialah TIK sebagai narahubung pendidik dengan peserta didik dengan melibatkan komponen-komponen digital sebagai konten atau isi dari pembelajaran. Pelibatan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru maupun peserta didik untuk menggunakan peran digital ini. Adapun tujuan pelibatan TIK ini bukan untuk menggeser kedudukan guru dan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka, Kemendiknas (2011, hlm. 3-4) mengeluarkan beberapa tahapan evolusi pelaksanaan TIK ini sesuai dengan kondisi sekolah antara lain:
1) Untuk sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK;
2) Untuk sekolah yang lebih tinggi tarafnya;
3) Untuk sekolah dengan tingkatan berikutnya;
4) Untuk sekolah dengan tingkatan paling tinggi.
Pada sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan tatap muka. Pendidik berperan sebagai penyampai materi begitu pun masih terbatas dari segi waktu dan tempat. Sedangkan konten digital berperan sebagai suplemen atau tambahan dan tidak wajib disampaikan.
Pada sekolah yang lebih tinggi tarafnya, pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan tatap muka. Pendidik berperan masih sebagai penyampai materi dan masih terbatas oleh ruang dan waktu. Pada tahap ini, konten digital sudah berperan sebagai komplemen yang telah diintegrasikan ke dalam kurikulum.
Pada tingkat yang berikutnya, pembelajaran dideskripsikan sebagai suatu pembelajaran yang telah memadukan kemajuan TIK ke dalam proses pembelajaran. Ditandai dengan seluruh kegiatan pembelajaran diisi dengan konten yang wajib disampaikan karena sudah menyatu dengan kurikulum. Hal ini menciptakan pergeseran pada peran guru dan menghilangnya batasan-batasan yang telah diungkapkan sebelumnya, seperti peran guru sebagai tutor dan kegiatan pembelajaran tidak ada batasnya. Di sisi lain pengelolaan pembelajaran tidak menggunakan TIK dengan begitu masih ada campur tangan pengelolaan pembelajaran secara manual.
Pada tingkatan paling tinggi, pelaksanaan pembelajaran dideskripsikan sebagai suatu proses pembelajaran inheren seperti cairan infuse dengan darah. Dengan TIK begitu pula tidak terdapat sekat antara pembelajaran dengan TIK. Situasi seperti ini memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri berbasis online dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Di sisi lain, guru berperan sebagai tutor dan pengelolaan pembelajaran sudah berbasis aplikasi learning management system.
Peningakatan kualitas pendidikan merupakan sebuah prasyarat yang harus ditanggung tidak hanya oleh lembaga pendidikan, tetapi juga ini merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam menghadapi tantangan di era ini. Peran-peran tersebut penting untuk memenuhi tuntutan zaman yang akan terus berubah. Meskipun begitu pendidik selalu ditunjuk sebagai peran utama penyongsong perubahan karena seorang pendidik memiliki kapasitas untuk berinteraksi langsung dengan peserta didik yang diharapkan menjadi agen perubahan berkompeten. Seperti yang telah dibahas di awal, perbedaan mencolok antara pembelajaran konvensional degan pembelajaran berbasis TIK terletak dari berbagai segi salah satunya dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Kali ini, Anda akan diajak melangkah lebih maju untuk merancang proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi. Setelah dibahas tentang literasi media dan literasi informasi, seyogianya pada materi ini pemahaman Anda mengenai literasi akan digunakan untuk mengimplementasikan penggunaan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
TIK yang akan digunakan pada kesempatan kali ini akan melibatkan perangkat komputer, laptop, atau gadget, jaringan internet, dan LCD. Adapun pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan ialah pemanfaatan games edukasi sebagai pemberian evaluasi kepada peserta didik di akhir pembelajaran. Games tersebut antara lain kahoot!, FlipQuiz, PurposeGames, dan lain-lain. Salah satu games yang akan digunakan kali ini ialah kahoot!.
Singkatnya, Permainan Kahoot! merupakan salah satu jenis permainan audio-visual atau sejenis program aplikasi permainan berbasis pembelajaran. Pemanfaatan platform ini dinilai efektif karena dapat diakses dari web dan aplikasi. Aplikasi ini merupakan alternatif bagi kegiatan pembelajaran, apalagi untuk mengusir kejenuhan peserta didik dikala mengisi lembar soal. Terlebih minat anak kepada permainan begitu besar. Dengan penggunaan program ini tidak hanya meningkatkan minat peserta didik, tetapi juga menemukan solusi untuk menghilangkan rasa jenuh di kelas.
Adapun prosedur yang dapat dilakukan untuk menggunakan Kahoot! ini antara lain:
Akses Kahoot! Dengan mengetik KAHOOT! Pada halaman website
Kemudian akan muncul laman website seperti di bawah ini
Klik Sign up yang berwarna hijau di pojok kanan
Laman Kahoot! Untuk masuk sebagai guru
Klik “As a teacher”
Selanjutnya akan muncul laman sepeti di bawah ini, pilih salah satunya (misalnya email)Isi identitas dengan benar dan kemudian klik “join Kahoot”
Laman Kahoot! Untuk registrasi
Laman Kahoot! untuk memasukkan data diri
Klik “Start free trial”
Pada bagian ini, terdapat tiga pilihan berbeda untuk membuat akun. Direkomendasikan untuk mengklik “continue for free”
Laman Kahoot! Yang menampilkan pilihan fasilitas yang diberikan
Pada laman ini klik “Create Question” untuk memulai membuat pertanyaan
Laman Kahoot! Setelah berhasil mendaftar dan memulai untuk membuat pertanyaan
Pada laman ini isi kolom dengan benar, adapun petunjuk pengisiannya yaitu:
Title: Judul games yang akan dibuat
Description: Deskripsi games dapat dibuat dengan hastag relevan dengan judul
Visibility: Games tersebut untuk siapa, direkomendasikan untuk mengganti only you menjadi everyone
Supaya lebih menarik, tambahkan gambar yang telah disediakan atau dapat gambar yang telah diunduh oleh Anda
Intro Video: tayangan video pembuka, Anda dapat mencarinya di laman Youtube dengan meng-copy url-nya
Laman Kahoot! Untuk membuat judul besar dari butir-butir pertanyaan
Klik Ok, go dan kemudian akan muncul laman seperti di bawah ini. Klik Add Question
Laman Kahoot! Untuk menambahkan butir-butir pertanyaan
Setelah itu akan muncul laman seperti di bawah ini
Laman Kahoot! Untuk membuat butir-butir pertanyaan
Gambar di bawah ini merupakan contoh pengisian pertanyaan yang akan diajukan pada peserta didik. Adapun rancangan waktu, gambar, dan option disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas peserta didik. Selain itu, perbutir soal selain dapat disisipkangambar, juga dapat disisipkan video melalui link Youtube. Jika sudah selesai, klik Next.
Laman Kahoot! Contoh pertanyaan
Lalu Anda dapat menambahkan pertanyaan kembali sesuai dengan prosedur tadi. Jika sudah selesai klik save.
Pada laman ini Anda dapat meng-edit ulang, melihat kembali, memainkan, bahkan membagikan permainan
Laman Kahoot! Dengan fasilitas tambahan
Jika mengklik preview it, maka laman seperti ini akan muncul.
Laman Kahoot! Dengan fasilitas preview it (1)
Laman ini merupakan “simulasi” dari kuis yang akan dilaksanakan. Perhatikan gambar gadget di atas, terdapat nick name yang akan dimasukkan oleh peserta didik sebagai peserta kuis. Untuk catatan, games ini dapat dimainkan dalam dua mode (1) player vs player dan (2) team vs team. Games ini pun difasilitas dengan adanya game pin yang merupakan tiket masuk untuk menjadi anggota kuis. Lalu klik start untuk mencoba memulai games.
Pada laman di bawah ini merupakan gambaran dari kuis yang telah dibuat.
Laman Kahoot! Dengan fasilitas preview it (2)
Hasil jawaban peserta didik akan terlihat langsung setelah waktu habis. Begitu pun dengan frekuensi pada option mana peserta didik menjawab akan ditampilkan
Setelah kuis selesai result atau hasil dari kuis akan ditampilkan di depan
Adapun keperluan jenis-jenis TIK yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses pemanfaatan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran, antara lain komputer/laptop bagi guru, komputer/laptop/gadget bagi masing-masing peserta didik, LCD, dan jaringan internet. Dengan model pembelajaran ini diharapkan adanya interaksi peserta didik dengan teknologi secara langsung dan secara tidak langsung terciptanya bimbingan dari orang dewasa kepada anak-anak untuk menggunakan teknologi sebaikmungkin serta menuju ke hal-hal yang menunjang proses belajar.
Pembelajaran berbasis TIK bermakna bahwa aktivitas pembelajaran didayagunakan dan dibantu oleh alat bantu yang dikenal sebagai TIK melalui kegiatan pembelajaran sampai dengan proses pengelolaan kegiatan pembelajaran memanfaatkan konten digital. Adapun pengintegrasian di sini, disesuaikan dengan tahapan evolusi pelaksanaan TIK ini sesuai dengan kondisi sekolah. Menurut Kemendiknas (2011, hlm. 3-4) menyatakan empat tahapan evolusi, antara lain bagi sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK, bagi sekolah yang lebih tinggi tarafnya, bagi sekolah dengan tingkatan berikutnya, dan bagi sekolah dengan tingkatan paling tinggi.
Untuk menggali kemampuan Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Buatlah lima soal evaluasi bagi peserta didik dengan berbasis Kahoot! Sesuai dengan prosedur yang telah dipaparkan. Dengan rincian, (1) menggunakan media video, (2) menggunakan media visual berupa gambar yang relevan dengan soal, dan (3) buatlah judul soal yang menarik minat peserta didik untuk bermain kuis.
Petunjuk :
Tekan tombol quiz.
Buatlah akun terlebih dahulu apabila belum memiliki akun.
Masukkan E-mail dan Password
Terdapat 5 pertanyaan pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap tepat diantara 4 pilihan yang tersedia
Selamat mengerjakan!
Apabila Anda telah mencapai tingkat 80% atau lebih dari itu, maka Anda dapat meneruskan ke materi-8. Hebat! Jika masih di bawah 80% Anda harus kembali mempelajari materi-7, diutamakan pada bagian yang belum Anda kuasai.