Post date: Dec 15, 2015 6:00:24 AM
Walaupun sebagian masa kecilku pernah tinggal di Tangerang, tapi tak pernah berkhayal akan tinggal di kota ini, apalagi menjadi rumah untuk selamanya. Di benak saya Tangerang begitu asing di banding kota-kota JABODETABEK lainnya. Bahkan saya sempat menolak tawaran kerja di kota ini dan lebih memilih di Cikarang, mungkin karena saya tidak punya saudara maupun teman dikota ini sehingga mendengar kota Tangerang itu asing saja rasanya.Tapi takdir berkata lain, saat saya terpuruk karena kehilangan pekerjaan justru saya dapat pekerjaan di kota ini, tepatnya di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Awal 2009 saya menginjakan kaki di kota Tangerang setelah sekian lama tidak pernah menginjakkan kaki saya di kota ini. Dan kesan saya saat itu adalah takjub luar biasa akan ke-asrian kota yang selama ini saya pikir asing. Dari Bogor masuk melalui Serpong melintasai kawasan BSD city semua yang saya lihat rapi, jalan jalan nya besar, banyak pohon, dan semua bangunan tertata rapi, yaah wajar kota baru yang dikembangkan swasta pasti semuanya tertata rapi. Memasuki kota tangerang lama saya mulai berfikir akan melihat kesemrawutan seperti kota-kota lain pada umumnya tapi ternyata lagi-lagi saya kagum akan kota ini, saat itu saya dari arah Serpong terus lurus ke pasar lama dan disini saya menemukan sesuatu yang menarik perhatian saya lagi yaitu sungai Cisadane yang cukup besar melintasi kota Tangerang tetapi sungai itu bersih dan di tepi sungainya ada taman bermain, tempat makan, tempat nongkrong pokoknya tempatnya menakjubkan.
Karena saaya kerja di area bandara Soekarno Hatta, sayapun mencari tempat kost di pinggiran Bandara nama daerahnya Sewan. Lagi-lagi saya menemukan keunikan tangerang yang jarang di temui di daerah lain. Di sekitar tempat kost saya banyak sekali warga keturunan tionghoa dan uniknya tidak seperti yang biasanya saya lihat disini banyak sekali etnis tionghoa yang hidup di dalam golongan kelas menengah ke bawah, bahkan banyak yang propesinya petani yang benar-benar menggarap sawah dan menggiring kerbau, yah salah satu tetangga kostku adalah Samuel warga tionghoa yang setiap hari menggiring kerbau ke sawah. Sungguh unik dimana selama ini yang saya lihat warga keturunan tionghoa biasanya hidup dalam kelas menengah ke atas.
Pada awalnya saya agak kebingungan dengan jalan-jalan yang ada di kota Tangerang karena banyak sekali jalan yang satu arah tapi pada akhirnya saya bisa paham juga bahkan paham sampai jalan-jalan tikusnya hehehe. Di Tangerang banyak Mall besar dan modern bahkan saking banyaknya jadi males nyebutinnya. Tapi untuk urusan belanja saya lebih suka di Toserba yang sepertinya cuma ada di tangerang namanya "Sabar Subur".
Di kota Tangerang ini banyak sekali Rumah Tahanan atau Penjara, ada penjara anak, penjara wanita dan entah penjara apalagi tapi saya sering melihat bangunan penjara di beberapa titik kota. Yang cukup menarik juga dari kota ini adalah Pusat pemerintahan kotanya yang ada di Jalan Satria- Sudirman 1, ini adalah kawasan terpadu kantor kantor pemerintahan kota Tangerang. Tapi yang paling menarik dari sini adalah Mesjid raya kota Tangerang yang namanya Mesjid Al azhom. Mesjidnya besar dengan kubah yang juga besar dan unik dan ada taman yang banyak tukang jajanannya di sekitarnya sehingga di tempat ini enak juga untuk sekedar nongkrong-nongkrong.