Memahami dan mengaplikasikan aturan pembuatan garis, geometri proyeksi dan isometric, termasuk cara-cara penulisan ukuran-ukuran dan keterangan-keterangan dalam gambar
Aturan menggambar teknik : tipe huruf, jenis garis, ketebalan garis, konstruksi geometrik, proyeksi
Pembacaan dan penjelasan gambar teknik
Membuat gambar berskala
Sebagaimana materi pertemuan sebelumnya, Gambar Teknik merupakan bahasa teknik. Komunikasi melalui media gambar yang detailnya seoptimal mungkin dapat diterjemahkan menjadi benda jadi tanpa kurang satu detail pun. Oleh sebab itu, semua komponen dalam gambar teknik baik huruf, angka, garis, perspektif dan lainnya harus dibuat sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan yang telah dibuat oleh para insinyur teknik.
Untuk memahami komponen-komponen yang dimaksud diatas, silakan untuk mempelajari materi yang disajikan dibawah ini.
Huruf dan Angka dalam Gambar Teknik
Penggunaan Huruf dan Angka:
Dalam gambar teknik, huruf dan angka digunakan untuk memberikan informasi tambahan, mengidentifikasi bagian, dan memberikan instruksi.
Mereka sering digunakan untuk menandai dimensi, panjang, lebar, dan tinggi, serta untuk memberi label pada bagian-bagian tertentu dari sebuah gambar.
Ukuran dan Jenis Huruf:
Huruf biasanya ditulis dalam jenis huruf kapital yang jelas dan mudah dibaca.
Ukuran huruf harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan skala gambar dan mudah dibaca tanpa menyebabkan kebingungan.
Angka:
Angka digunakan untuk menunjukkan ukuran, jarak, dan dimensi dalam gambar teknik.
Mereka juga dapat digunakan untuk memberikan nomor bagian, nomor referensi, dan informasi lain yang diperlukan.
Penempatan dan Orientasi:
Huruf dan angka biasanya ditempatkan secara teratur dan dengan jelas di sepanjang garis atau di dekat objek yang mereka identifikasi.
Orientasi mereka harus mudah dipahami, biasanya sejajar dengan arah baca normal.
Konsistensi dan Kekonsistenan:
Penting untuk menjaga konsistensi dalam penggunaan huruf dan angka di seluruh gambar teknik.
Hal ini membantu mencegah kebingungan dan kesalahan dalam pembacaan dan interpretasi gambar.
Peraturan dan Konvensi:
Terdapat aturan dan konvensi yang ditetapkan untuk penggunaan huruf dan angka dalam gambar teknik.
Misalnya, dalam dimensi, ada konvensi untuk menulis angka di atas garis dimensi, dan dalam menandai bagian, ada konvensi untuk menggunakan huruf tertentu untuk mengidentifikasi jenis bagian tertentu.
Pencatatan dan Referensi:
Selain dalam gambar, huruf dan angka juga digunakan dalam tabel, daftar, atau catatan terkait untuk memberikan informasi tambahan atau referensi terhadap bagian-bagian atau elemen-elemen dalam gambar.
Tipe Huruf:
Arial: Jenis huruf yang sering digunakan karena mudah dibaca dan memiliki tampilan yang bersih.
Times New Roman: Cocok untuk dokumen formal dan memiliki kejelasan yang baik.
Helvetica: Tipe huruf yang serbaguna dan mudah dibaca dalam berbagai ukuran.
Ukuran Huruf (dalam pt atau poin):
10pt-12pt: Ukuran huruf yang sering digunakan untuk teks umum dalam gambar teknik.
8pt-9pt: Digunakan untuk teks tambahan yang memerlukan ukuran lebih kecil.
14pt-16pt: Cocok untuk judul atau teks yang ingin ditonjolkan.
Tipe Angka:
Angka Standar: Angka yang digunakan dalam kebanyakan kasus, seperti 1, 2, 3, dst.
Angka Romawi: Digunakan untuk penomoran bagian-bagian tertentu, sering kali dalam urutan yang berbeda, seperti I, II, III, dst.
Angka Desimal: Digunakan untuk mengukur dimensi atau jarak, misalnya 1.00, 2.50, 3.75, dst.
Ukuran Angka (dalam pt atau poin):
10pt-12pt: Ukuran yang umum digunakan untuk angka dalam gambar teknik.
8pt-9pt: Digunakan untuk angka yang memerlukan ukuran lebih kecil, seperti angka dalam skala besar atau detail-detail kecil.
14pt-16pt: Cocok untuk angka yang ingin ditonjolkan, seperti dimensi kunci atau informasi penting lainnya.
Dengan memahami penggunaan dan konvensi huruf serta angka dalam gambar teknik, pembaca dapat dengan mudah menginterpretasikan informasi yang disampaikan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
Garis adalah elemen dasar dalam gambar teknik yang digunakan untuk menggambarkan bentuk, ukuran, dan posisi suatu objek secara tepat. Garis-garis ini membentuk dasar bagi komunikasi visual antara perancang dan pembuat. Dalam gambar teknik, garis memiliki berbagai jenis dan fungsi yang berbeda.
Jenis-jenis Garis dalam Gambar Teknik
Garis Pendek (Short Dash Line): Digunakan untuk menunjukkan bagian terpotong dari suatu objek.
Contoh: Garis pendek digunakan untuk menunjukkan bagian yang terpotong pada gambar potongan.
Garis Panjang (Long Dash Line): Digunakan untuk menunjukkan garis pusat, dimana objek bersimetri terhadapnya.
Contoh: Garis panjang digunakan untuk menunjukkan sumbu simetri pada gambar kerja.
Garis Putus-putus (Dashed Line): Digunakan untuk menunjukkan elemen yang tidak terlihat, seperti batas-batas yang dihilangkan atau detail yang tidak penting.
Contoh: Garis putus-putus digunakan untuk menunjukkan kontur luar pada gambar potongan.
Garis Tebal (Thick Line): Digunakan untuk menunjukkan kontur atau garis yang penting, seperti tepi benda atau perbatasan bagian-bagian yang signifikan.
Contoh: Garis tebal digunakan untuk menunjukkan tepi luar dari sebuah objek pada gambar kerja.
Garis Tipis (Thin Line): Digunakan untuk menunjukkan detail-detail halus, seperti dimensi atau ketelitian.
Contoh: Garis tipis digunakan untuk menunjukkan ukuran detail atau dimensi pada gambar kerja.
Contoh Penerapan Garis dalam Gambar Teknik:
Misalkan kita memiliki gambar kerja sebuah meja dengan detail-detail sebagai berikut:
Garis tebal digunakan untuk menunjukkan kontur luar dari meja.
Garis tipis digunakan untuk menunjukkan dimensi panjang, lebar, dan tinggi meja.
Garis pendek digunakan untuk menunjukkan bagian terpotong dari kaki meja.
Garis putus-putus digunakan untuk menunjukkan kontur luar pada gambar potongan meja.
Dengan menggunakan jenis-jenis garis yang berbeda ini, gambar teknik dapat menyampaikan informasi yang jelas dan tepat tentang bentuk, ukuran, dan posisi suatu objek kepada pembuat atau pengguna akhir.
Proyeksi dalam Konteks Umum:
Proyeksi adalah representasi visual dari objek atau konsep di bidang dua atau tiga dimensi. Ini digunakan dalam berbagai bidang, termasuk matematika, ilmu komputer, arsitektur, teknik, dan lainnya. Proyeksi memungkinkan kita untuk menyajikan informasi dengan cara yang lebih mudah dipahami dan digunakan untuk berbagai tujuan, seperti perencanaan, desain, dan komunikasi.
Jenis-jenis Proyeksi
Proyeksi Ortografi (Orthographic Projection): Ini adalah jenis proyeksi yang paling umum digunakan dalam teknik dan desain. Objek diproyeksikan ke permukaan datar secara tegak lurus dengan arah pandang, sehingga menghasilkan proyeksi yang terdiri dari garis-garis paralel.
Proyeksi Perspektif (Perspective Projection): Proyeksi ini mencoba merepresentasikan dunia tiga dimensi ke dalam ruang dua dimensi dengan mempertahankan perspektif dan perubahan skala yang terjadi dalam pandangan manusia. Ini sering digunakan dalam seni rupa, desain interior, dan animasi komputer untuk menciptakan ilusi kedalaman dan realisme.
Proyeksi Isometrik (Isometric Projection): Proyeksi ini adalah bentuk spesifik dari proyeksi ortografi di mana tiga sumbu utama objek (x, y, dan z) diproyeksikan ke dalam bidang dua dimensi secara sama-sama, tanpa distorsi skala.
Proyeksi Cabang (Axonometric Projection): Proyeksi ini mirip dengan proyeksi isometrik dalam hal sumbu-sumbunya, tetapi memungkinkan salah satu sumbu objek diproyeksikan secara lebih panjang atau pendek daripada yang lain, menghasilkan sudut pandang yang berbeda.
Aplikasi Proyeksi
Desain Arsitektur dan Teknik: Proyeksi digunakan untuk membuat gambar teknis dan cetak biru bangunan, mesin, dan infrastruktur lainnya.
Desain Produk: Dalam desain produk, proyeksi membantu insinyur dan desainer untuk menghasilkan gambar yang jelas dan detail produk yang akan dibuat.
Animasi Komputer dan Game: Proyeksi digunakan untuk membuat dunia virtual dalam animasi komputer dan permainan video.
Pemetaan: Dalam ilmu geografi, proyeksi digunakan untuk memetakan permukaan bumi ke peta.
Elemen Penting dalam Membaca Gambar Teknik:
Judul dan Skala:
Judul menunjukkan informasi penting tentang proyek atau komponen yang digambarkan.
Skala memberikan petunjuk tentang ukuran sebenarnya dari objek yang digambarkan.
Simbol dan Notasi:
Simbol digunakan untuk mewakili objek, fitur, dan proses dalam desain.
Notasi digunakan untuk memberikan informasi tambahan seperti dimensi, material, atau instruksi khusus.
Tipe Gambar:
Gambar Orthografi: Menunjukkan objek dari beberapa sudut pandang dengan jelas.
Gambar Isometrik: Menunjukkan objek dalam perspektif tiga dimensi.
Gambar Pemotongan: Mengungkapkan detail internal suatu objek dengan memotongnya.
Dimensi:
Dimensi memberikan informasi tentang ukuran, bentuk, dan posisi relatif objek.
Biasanya diwakili oleh garis, panah, dan angka.
Contoh Gambar Teknik:
Judul: Rancangan Sirkuit Elektronik Penguat Suara Skala: 1:1
Simbol:
Resistor: [
Kapasitor: ||
Transistor: O
Sumber Daya: ⊕
Notasi:
R1 = 100Ω
C1 = 10μF
Transistor: BC548
Daya Input: 12V DC
Tipe Gambar: Gambar Orthografi
Gambar atas: menunjukkan layout komponen dari atas.
Gambar samping: menunjukkan sirkuit dalam dimensi samping.
Dimensi:
R1: 5mm
C1: 7mm x 10mm
Jarak antara transistor dan sumber daya: 20mm
Membaca gambar teknik memerlukan pemahaman yang kuat tentang simbol, notasi, tipe gambar, dan dimensi. Dengan memahami elemen-elemen ini, seseorang dapat menguraikan informasi yang diperlukan untuk membangun atau memproduksi suatu desain dengan akurat dan efisien.