Setelah itu, para peserta didik 7E, 7F, 7G menuju ke destinasi berikutnya yaitu Fushimi Inari Taisha. “I really like the fushimi inari temple. A lot of good spots to take a picture in fushimi inari temple.” sebut Rayya Nafisya. Di destinasi ini, para peserta didik diberitahu mengenai agama yang dianut mayoritas populasi Jepang yaitu Shinto. Selama di perjalanan menuju destinasi tersebut, pemandu perjalanan juga menjelaskan mengenai kebudayaan Jepang dimana seluruh keadaan sangat bersih dan tertib.Tempat wisata berikutnya merupakan Maglev Exhibition Center, suatu museum yang berisikan kereta dengan kecepatan yang melebihi 500 km per jam. Siswa-siswi diberikan informasi terbaru mengenai kereta tersebut, dari mekanisme hingga tipe-tipe kereta tersebut. Adinda Dinar Amelia menyebutkan, “How the maglev train operated is really cool.” Setelah dari objek wisata tersebut, tempat terakhir yang kami kunjungi merupakan Shirakawa-Go Village. Di tempat wisata terakhir ini, para peserta diperkenalkan dengan desa tradisional yang menerapkan desain rumah dengan bahan atap yang unik yang menjaga kekokohan bangunannya. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dan komentar selama kunjungan berlangsung.Kegiatan kunjungan edukasi yang diselenggarakan untuk peserta didik kelas 7E, 7F, dan 7G bilingual sains dengan sejumlah 94 peserta didik, terlaksana dengan cukup baik. Hasil evaluasi dari peserta didik, didapatkan 61,8% peserta didik menikmati kunjungan edukasi ini. Sebanyak 50,9% peserta didik memilih edukasi ini sebagai salah satu cara terbaik untuk belajar bahasa inggris sambil mempelajari kebudayaan bangsa lain. Seperti yang diungkap oleh Hilal Fathurrahman peserta didik kelas 7G, “I learned about how Maglev train works, the season when the sakura bloom, how japanese people use technology in the streets, etc.” Kunjungan edukasi yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 ini juga merupakan salah satu kegiatan yang bermaksud mengurangi kejenuhan peserta didik selama PJJ. Hasil evaluasi menunjukkan 41.8% peserta didik setuju kegiatan kunjungan edukasi ini dapat mengurangi rasa bosan selama PJJ. Selain itu, 38.2% peserta didik juga merasa setuju bahwa kegiatan kunjungan edukasi ini mengurangi rasa ingin untuk bepergian di masa pandemi. Hasil evaluasi peserta didik juga menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat dikembangkan dan dikemas lebih baik jika lebih diperbanyak kegiatan tanya jawab dan games singkat serta penggunaan selama kunjungan agar tidak menggunakan google map, google street view & video saja. (hanifah & fairus)