Sekapur sirih
Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.
Sekolah merupakan sebuah ekosistem yang terdiri atas faktor biotik dan faktor abiotik faktor biotik adalah semua komponen yang merupakan makhluk hidup sedangkan faktor abiotik adalah semua komponen yang bukan makhluk hidup.
Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan merupakan sebuah proses untuk “Menuntun segala kodrat yang ada pada anak -anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi -tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Dengan demikian, sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya sekolah, pendidik harus memanfaatkan seluruh kodrat alam dan kodrat zaman yang ada sebagai sebuah kekuatan aset yang dimiliki untuk mendorong perubahan transformasi pendidikan yang berpihak pada murid dan mewujudkan merdeka belajar baginya.
REFLEKSI MODUL 3.2
PENDEKATAN ABCD DAN STRATEGI MENGELOLA ASET
Sunday, 19 February 2023, 1:07 PM
by FREDERIKUS TO GOA FREDERIKUS
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2
Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Jurnal refleksi merupakan catatan praktis pendokumentasian segala aktivitas yang melibatkan seluruh aspek pribadi masing-masing Calon Guru Penggerak. Kekuatan pemahaman konsep dan penerapannya dalam rangkaian aktivitas akan membentuk penguatan karakter bagi masing-masing individu Calon Guru Penggerak. Pada kesempatan ini, catatan reflektif saya bertemakan Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Refleksi ini akan dilaksanakan dengan alur model 8 yakni model yang diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal dengan Model “What?” ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang dipilih.
WHAT (Tentang apa)
Refleksi saat ini menekankan pada kegiatan pembelajaran alur Merdeka modul 3.2 yang diawali dengan Mulai Dari Diri. Pada tahap ini Calon Guru Penggerak diajak melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan aperseptif dalam konsep ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Kegaitan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada sesi ini Calon Guru Penggerak melakukan eksplorasi mandiri dengan cara menelaaah konsep dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, pendekatan berbasis kekurangan dan berbasis aset, sejarah pendekatan asset, dan 7 aset/modal sebuah komunitas. Dilanjutkan Eksplorasi Konsep Diskusi, Calon Guru Penggerak berdiskusi membahas kasus yang dialami oleh Ibu Lilin dan Pak Pupur, dengan mengkomunikasikan, gagasan, ide dan pemikiran bersama Calon Guru Penggerak lain dalam satu kelas.
Selanjutnya dalam alur belajar Ruang Kolaborasi para Calon Guru Penggerak berkolaborasi menyelesaikan tugas kelompok, sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan dalam peran setiap anggota sebagaimana yang disepakati oleh masing-masing kelompok. Tugas kelompok yang sudah didiskusikan pada hari pertama selanjutnya dipresentasikan pada hari berikutnya terutama berkaitan dengan tema pokok "Identifikasi 7 modal utama/asset lingkungan sekolah dan pemanfaatannya". Pada tahap selanjutnya para Calon Guru Penggerak bersiap melakukan Demonstrasi Kontekstual di mana para Calon Guru Penggerak menganalisis visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video, mengidentifikasi kegiatan yang berhubungan dengan tahapan BAGJA, serta menganalisis potensi-potensi dan kekuatan-kekuatan yang ada sebagai modal utama yang dimiliki dan untuk dapat dimanfaatkan dalam usaha meningkatkan kinerja pelayanan pembelajaran bagi para peserta didik. Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah Elaborasi Pemahaman tentang strategi pengelolaan sumber daya, dilanjutkan dengan Konekasi Antar materi yang menghubungkan materi modul ini dengan modul yang dipelajari sebelumnya, dan akhirnya dilanjutkan dengan kegiatan Aksi Nyata yang memberikan kesempatan kepada para Calon Guru Penggerak untuk secara kolaboratif mengidentifikasi bersama warga sekolah lainnya tentang asset/modal/kekuatan yang dimiliki sekolah yang dapat diberdayakan untuk pengembangan pemberdayaan pelayanan pembelajaran bagi seluruh peserta didik.
WHO (Siapa Pelaksananya)
Ada banyak pihak yang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran modul 3.2 ini. Kerjasama kolaboratif ini merupakan alur pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi semua Calon Guru Penggerak untuk senantiasa mengekplorasi kapasitas dirinya untuk mencapai pemahaman yang baik tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Pihk-pihak yang terlibat antara lain: Teman-teman Calon Guru Penggerak, Fasilitator, Pengajar Praktik, Instruktur, Kepala sekolah, Rekan sejawat di sekolah, para peserta didik SMP PGRI 01 Batu.
WHERE (Dimanakah Pelaksanaannya)
Pelaksanaan kegiatan pendidikan guru penggerak modul 3.2 dilaksanakan secara DaRing melalui LMS (Learning Management System) guru penggerak dalam SIM PKB masing-masing Calon Guru Penggerak. Melalui sistem pembelajaran yang terstruktur dan waktu yang terjadwal secara sistem dan jika ada hal tertentu akan dilakukan kesepakatan melalui diskusi untuk mencapai kesepakatan bersama, maka segala tugas dan kewajiban harus diselesaikan sesuai waktunya. Sangat diharapkan agar segala tugas dan kewajiban yang ada bisa terpenuhi sebelum saat Due Date yang ditetapkan.
WHEN (Kapan Pelaksanaannya)
Kegiatan pembelajaram modul 3.2 (Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya), sudah dan sedang dilaksanakn dengan baik dan lancar dengan mengikuti alur MERDEKA sesuai rincian jadwal yang ada sampai pada batas Due Date yang telah disepakati dan ditetapkan.
Mulai Dari Diri dilaksanakan pada 16 Februari 2023
Eksplorasi Konsep Mandiri dilaksanakan pada 16 Februari 2023
Eksplorasi Konsep-Forum Diskusi terjadwal pada 16 Februari 2023.
Ruang Kolaborasi-Diskusi pada 16 Februari 2023
Ruang Kolaborasi Presentasi dilaksanakan pada 17 Februari 2023.
Demonstrasi Kontekstual dilaksanakan 18 Februari 2023
Elaborasi Pemahaman dijadwalkan (Due Date) 24 Februari 2023
Koneksi Antar Materi (Due Date) 27 Februari 2023.
Aksi Nyata (Due Date) 27 Februari 2023.
Masing-masing tahap alur pembelajaran memiliki tenggat waktu yang berbeda. Calon Guru Penggerak dituntut untuk mengatur waktu sebaik mungkin, sehingga kegiatan Calon Guru Penggerak dapat berjalan lancar, tanpa harus mengabaikan pelaksanaan tugas pokok di sekolah masing-masing Calon Guru Penggerak. Selanjutnya kegiatan Pendampingan Individu dan pelaksanaan Lokakarya dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati bersama Calon Guru Penggerak dan para Pengajar Praktik.
WHY (Mengapa Dilaksanakan)
Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran modul 3.2 berlandaskan pada beberapa harapan pencapaian tujuan yakni:
Tujuan Umum/ Capaian Umum yakni Calon Guru Penggerak mampu:
Mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program sekolah.
Menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar.
Tujuan Khusus/Capaian Khusus yakni Calon Guru Penggerak mampu:
Menganalisis asset dan kekuatan dalam pengelolaan potensi sumber daya yang efektif dan efisien.
Merancang pemetaan potensi yang masing-masing sekolah miliki dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based-Community Development)
Menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.
HOW (Bagaimana Pelaksanaannya)
Pembelajaran modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dilaksanakan secara online melalui LMS. Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari modul 3.2 dan harus dipahami. Saya berusaha menyelesaikan setiap tugas dalam LMS dengan tepat waktu. Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep dilakukan secara mandiri, dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam LMS atau mengungkapkan pendapat setelah membaca materi dan saling berkomentar dengan Calon Guru Penggerak lain. Ruang Kolaborasi terbagi dalam empat kelompok dengan tugas utama mengidentifikasi 7 aset atau modal utama di sekolah masing-masing anggota kelompok dan pemanfaatannya. Hasil identifikasi / pemetaan diperesentasikan dalam bentuk poster, tabel, mind map, PPT dan bentuk lainnya.
Hal-hal baru dan pengalaman tertentu yang saya peroleh:
Saya mendapat banyak hal baru yang dapat menunjang pemberdayaan pelayanan pembelajaran di sekolah yakni:
Sekolah sebagai ekosistem
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset/ Pendekatan Berbasis Aset/ Kekuatan.
Tujuh asset/ modal utama komunitas.
Rencana yang ingin saya lakukan di masa mendatang antara lain:
Menganalisis aset/modal dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolah saya menggunakan Pendekatan Berbasis Aset.
Selalu menunjukkan sikap aktif, kritis, terbuka dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Nilai baru yang menjadi kekuatan saya untuk berkolaborasi dengan ekosistem yang ada di sekolah adalah memiliki visi yang baik untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi-potensi kekuatan yang ada dengan memanfaatkan modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan/ alam, maupun finansial melalaui pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based-Community Development). Kerjasama dan dukungan yang baik dari semua unsur ekosistem yang ada menjadi sangat penting karena dengan keutuhan kolaborasi dan ritme gerak yang sama serta semangat yang selaras maka aset atau modal yang ada dapat teridentifikasi dan terkelola dengan baik untuk pengembangan pelayanan kebutujan murid secara berkelanjutan.
Semoga semangat yang berkobar ini menyemarakkan semangat komunitas belajar di ekosistem sekolah demi kemajuan bersama, secara khusus demi para murid tercinta. Akhirnya segala niat baik haruslah tetap dikuatkan ikhtiarnya untuk dilaksanakan. Hanya orang yang berani mengambil resikolah yang akan berani mencoba mengambil keputusan. Tanpa keberanian tersebut maka tidak pernah akan ada suatu keputusan, dalam hal ini harus berani menjadi pemimpin yang mampu mengelola sumber daya yang ada dengan metode pendekatan ABCD (Asset-Based-Community Development).
Salam dan Bahagia
RUANG KOLABORASI MODUL 3.2
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.2
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2
Uraian selengkapnya tentang Koneksi Antarmateri Modul 3.2 tertuang dalam video berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=n1glwm-G8Lk
Aksi Nyata: "Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya”
CGP mengidentifikasikan sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif agar semua warga sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hasil dan proses pemetaan secara kolaboratif dapat dilaporkan dalam bentuk yang sesuai dengan kreativitas CGP, misalnya berupa foto atau video, dan lainnya.
Rangkuman Materi Aksi Nyata:
Link Video:https://www.youtube.com/watch?v=36sm3yV7pq4
Kepala sekolah, guru, pegawai, siswa
Dinas Pendidikan, yayasan, komite, MGMP, PGRI
Pemda, BNN, Telkom, PLN, Kampus
Kelas, UKS, Lab Komp, Kantin, Agama, Budaya
Alam nan sejuk, masyarakat damai, BOS, PSM
Siswa mendengarkan sosialisasi 7 ASET
Siswa mendengarkan sosialisasi 7 ASET
Siswa mendengarkan sosialisasi 7 ASET
Siswa mendengarkan sosialisasi 7 ASET
SUASANA 5
SUASANA 6
SUASANA 7
SUASANA 8
Pelaksanaan sosialisasi dan diskusi bersama Kepala Sekolah dan para Rekan Guru dan Karyawan
Sosialisasi dan Diskusi Aset
Bersama Kepala Sekolah
Sosialisasi dan Diskusi Aset
Bersama Kepala Sekolah
Sosialisasi dan Diskusi Aset
Bersama Kepala Sekolah
Sosialisasi dan Diskusi Aset
bersama rekan guru
Sosialisasi dan Diskusi Aset
bersama rekan guru
Sosialisasi dan Diskusi Aset
bersama rekan guru
Sosialisasi dan Diskusi Aset
bersama rekan guru
Notula Sosialisasi