Pembelajaran Sosial dan Emosional bertujuan membantu mengelola aspek sosial dan emosional diri sendiri sebagai guru dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang konstruktif antara berbagai pihak dalam komunitas belajar di sekolah.
Menerima kedatangan PP dan melakukan konsolidasi pelaksanaan kegiatan PSE bersama Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru lainnya.
Pelaksanaan kegiatan PSE di kelas dengan menerapkan teknik STOP untuk melatih konsentrasi dan pemusatan perhatian pada kegiatan
RUANG KOLABORASI
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
KONEKSI ANTARMATERI MODUL 2.2
Wednesday, 23 November 2022, 8:59 PM
by FREDERIKUS TO GOA FREDERIKUS
Visible to participants on this course
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa penerapan pembelajaran yang memuat aspek sosial emosional terintegrasi dalam RPP merupakan hal yang dapat dinilai secara parsial karena terintegrasi pada bagian jurnal sikap. Sehingga dengan demikian dalam kegiatan penerapan langkah-langkah pembelajaran, masih belu tercantum secara eksplisit pernyataan-pernyataan tentang pemberdayaan penerapan unsur sosial emosionalnya. Hal ini memungkinkan kita untuk kurang menggali kesiapan dan profil belajar para murid. Keterkaitan aspek sosial emosional yang dijadikan umpan balik di awal pembelajaran biasanya belum terlalu dioptimalkan secara sungguh, sehingga upayamengenal potensi murid masih sangat terbatas. Nah, setelah mempelajari modul ini, ternyata pemberdayaan pengenalan aspek sosial emosional bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang akan kita laksanakan. Bisa beberapa aspek bahkan bisa juga semua aspek sosial emosionalnya antara lain berdasarkan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Aspek lainnya yang menjadi hal baru dalam pembelajaran ini adalah tentang pemahaman konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) serta bagaimana mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Aspek lain yang dikembangkan adalah tentang pencapaian kesejateraan psikologis [well-being] dalam suatu ekosistem pendidikan yang dilaksanakan.
2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah: Pembelajaran tentang 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Adapun bentuk Implementasi PSE dapat dilakukan dalam (a) Pengajaran Eksplisit, (b) Integrasi Praktik Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik, (c) Penciptaan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah
3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
a. bagi murid-murid: Menjadi pemimpin pembelajaran yang baik dan bertanggungjawab, yang siap mendampingi dan mengantar para murid menuju pemncapaian pemahaman pengetahuan dan keterampilan yang bisa diandalkana yang menuju kepada pembentukan karakteristik pribadi yang memiliki profol pembelajaran baik. Hal ini tentu tak lepas dari tanggungjawab untuk selalu memberikan inspirasi baik bagi para murid untuk menemukenali kemampuan dan potensi dirinya untuk dikembangkan menuju kemampuan tertingginya. b. bagi rekan sejawat: Menjadi penggerak yang mampu memotivasi dan menggerakkan teman-teman untuk terus mengembangkan dirinya dalam mencapai kemampuan tertinggi dalam metode mengajar yang menyertakan kemampuan implementasi teknologi informatika dan komputer. Dalam hal ini pengembangan kemampuan IT diharapkan membawa perubahan yang lebih baik untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas guru dan kemampuan pengetahuan dan keterampilan murid menuju hasil pembelajaran yang utuh dan menyeluruh.
Salam dan Bahagia.
AKSI NYATA MODUL 2.2
by FREDERIKUS TO GOA FREDERIKUS - Friday, 23 December 2022, 11:59 PM
Berikut adalah hal-hal berkaitan dengan refleksi tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional.
Facts (Peristiwa):
Perlahan tapi pasti pengembangan diri berkaitan dengan kapasitas pengelolaan kesadaran sosial dan emosional semakin tertata baik. Hal ini juga dapat dikaitkan juga dengan kemampuan mengelola pembelajaran berdiferensiasi yang semakin mendekatkan guru dan murid untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi belajar bagi setiap individu pembelajar. Dalam aksi nyata dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional, terlihat jelas manfaat dan hasil yang dirasakan. Adapun alur kegiatannya dilakukan dalam langkah-langkah antara lain:
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Sosial Emosional di kelas. Ternyata, dengan menyertakan penerapan sosial emosional dalam pembelajaran, suasana alur pembelajarannya menjadi lebih nyaman dan tertata bagi saya sebagai guru dan para murid. Perubahan suasana ini sangat terasa, karena sebelumnya unsur sosial emosional belum dipandang penting untuk dikaitkan secara langsung dalam pembelajaran. Pada akhirnya dengan menerapkan PSE ini, komunitas sekolah dapat menjadi lebih baik dalam aspek emosionalitas belajarnya baik dalam lingkungan kelas maupun dalam lingkungan sekolah.
Dengan menekankan unsur mindfulness/presence atau kesadaran penuh maka kondisi psikis dan fisik setiap peserta pembelajar, baik guru maupun murid akan menjadi nyaman, sehat, dan bahagia. Hal ini dapat terjadi karena di dalam pembelajaran berbasis PSE, menyertakan atau memiliki 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yang menjadi prasyarat utama yakni: Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran sosial, Keterampilan relasi, dan Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab.
Dalam proses penerapan di kelas berkaitan dengan strategi Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh, ternyata dengan memejamkan mata dan menarik nafas panjang, mengobservasi keadaan dan melakukan proses pembelajaran (Teknik STOP), diiringi ilustrasi pendeskripsian situasi rasa sebelumnya, saat ini dan yang dikehendaki di saat yang akan datang, para murid menjadi sangat mindfulness. Hal ini menjadi sangat berguna bagi saya dan para murid saya untuk memulai dan meneruskan kegiatan pembelajaran yang direncanakan. Karena pada saat inilah, para murid dan guru memiliki starting point yang sama untuk bergerak maju bersama pula.
Feelings (Perasaan):
Perasaan yang timbul adalah menjadi lebih optimis, tenang dan nyaman serta percaya diri. Yakin bahwa kendali pembelajaran sudah ada di tangan guru untuk siap berkolaborasi dengan muridnya. Inilah kekuatan yang sebelumnya jarang disadari. Dengan adanya PSE maka saya berusaha untuk terus memberdayakannya sehingga aspek penguasaan kelas dan alur pembelajarannya menjadi hal mutlak yang saya miliki untuk mengembangkan potensi para murid.
Findings (Pembelajaran):
Nilai penting yang dapat saya peroleh dengan adanya PSE ini adalah, bahwa perlahan tapi pasti saya dapat menggali dan menemukan kekuatan baru dalam diri saya sembari menyadari kelemahan-kelemahan yang ada. Saya juga menjadi semakin yakin dengan kekuatan serta potensi diri yang saya miliki untuk siap berkolaborasi dengan para murid. Perasaan-perasaan negatif yang menyertai rangkaian kegiatan pembelajaran menjadi hal yang mengurangi kapasitas mebangun diri. Hal ini semakin disadari untuk dikurangi dan bila perlu dihilangkan, agar sepenuhnya menghadirkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, serta efektif.
Future (Penerapan):
Menyadari pentingnya penerapan PSE, maka saya upayakan untuk terus berlatih diri dalam mengembangkan teknik pembelajaran dengan memperhatikan pengelolaan PSE ini. Dengan adanya praktik rutin yang terus dibiasakan maka semakin lama pembiasaan ini akan mencapai karakter diri yang siap untuk mengembangkan potensi diri sendiri dan potensi para murid didikannya. Jika diterapkan dengan sungguh maka segala perasaan yang timbul baik berupa akumulasi beruntun yang melibatkan lingkungan luar sekilah, orangtua, teman, guru, maupun suasana belajar, akan memiliki jangjauan fleksibilias penanganan atau pencapaian solusi yang baik dan berimbang. Sehingga keyakinan kelas dan peraturan sekolah benar-benar menjadi rambu yang memperkuat keyakinan dirinya sendiri (para murid dan guru) untuk siap belajar dan berkolaborasi dalam lingkungan belajar yang menyenangkan dan mebahagiakan (wellbeing)
Penutup
Secara garis besar, Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis Kesadaran Penuh (MindfulnessBased Social Emotional Learning) dan Well Being adalah pembelajaran yang dilaksanakan secaara kolaboratif di sekolah dengan kesadaran penuh dalam kondisi sehat nyaman dan bahagia. Mindfulness and well being dapat dicapai dengan menerapkan latihan pernapasan STOP. PSE terdiri dari 5 KSE yakni, kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
SALAM DAN BAHAGIA....
Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan