Modul 1.2
Nilai-Nilai Dan Peran Guru Penggerak
Nilai-Nilai Dan Peran Guru Penggerak
RUANG KOLABORASI MODUL 1.2
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.2
KONEKSI ANTARMATERI MODUL 1.2
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran. Menjadi pemimpin berarti harus memiliki kemampuan untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya murid secara holistik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman, serta secara aktif dan proaktif menggerakkan guru dan seluruh stake holder yang ada di sekolah untuk mengimplementasikan buah pikiran cemerlang Bapak Ki Hajar Dewantara. Buah pikiran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpihak pada murid dan siap menjadi teladan peribahan dalam lingkungan pendidikan dan kependidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, guru penggerak harus memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman berperilaku serta mendukung calon guru penggerak dalam mewujudkan merdeka belajar, yang meliputi nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid. Guru penggerak juga harus mampu memerankan fungsi dirinya dalam bertindak sebagai pribadi yang memiliki ciri utama sebagai berikut:
a. Menjadi Pemimpin Pembelajaran
b. Menggerakkan komunitas Praktisi
c. Menjadi coach bagi guru lain
d. Mendorong kolaborasi antar guru
e. Mewujudkan kepemimpinan murid
Dalam menjalani proses pembelajaran, ada banyak hal yang menantiang dan menarik untuk direnungkan sebagai hal penting dan menantang, yakni pembelajaran tentang “Diagram Identitas Gunung Es” yang menjelaskan tentang konsep penumbuhan karakter. Bahwa tidak cukup bagi kita sebagai guru penggerak untuk memberikan penilaian utuh bagi anak-anak yang kita didik dengan hanya melihat apa yang tervisualkan secara fisik kepada kita. Kita harus menggali lebih dalam segala potensi tersembunyi yang ada dalam setiap pribadi anak didik masing-masing. Dengan memperdalam konsep pemahaman tentang mengenal karakter anak dengan pola “Diagram Identitas Gunung Es”, maka saya semakin termotivasi untuk memperdalam kemampuan untuk mengenal masing-masing pribadi anak sebagai individu yang unik dan berkarakter beda istimewa serta unik satu-satunya. Suasana pembelajaran yang menyenangkan ini membuat saya semakin yakin dengan potensi diri saya dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang mengutamakan pelayanan kepada anak didik. Hal ini merupakan ciri utama dan landasan pokok pemikiran Bapak Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pendidikan yang berpusat pada murid, di maan anak diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Seorang guru hendaknya juga dengan suci hati mendekati sang anak dan menghamba kepada sang anak. Implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak merupakan bagian penting dalam mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Karena nilai dan peran guru penggerak menjadi pedoman dalam berperilaku dan bertindak dalam melakukan perubahan ekosistem pendidikan.
Guru dituntut untuk memiliki totalitas tinggi untuk selalu fokus melayani anak agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang secara holistik yaitu tajam pikirannya (cipta), halus rasanya (rasa) dan kuat dan sehat jasmaninya (karsa). Hadirnya guru penggerak sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan yang berpijak pada filosofi Ki Hajar Dewantara harus mampu menerapkan 3 kata kunci yaitu teladan, motivasi dan merdeka. Artinya calon guru penggerak harus mampu menjadi teladan serta dapat memotivasi sehingga menguatkan kemampuan untuk memerdekakan murid sesuai dengan profil pelajar pancasila serta pengembangan potensi siswa sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Maka, kolaborasi nilai-nilai dan peran guru penggerak hendaklah sinergi dengan konsep merdeka belajar filosofi Ki Hajar Dewantara.
Strategi yang dapat saya lakukan untuk mencapai pengimplementasian nilai guru penggerak adalah:
1. Mandiri dan selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi diri melalui pendidikan dan pelatihan, sumber bukuperpustakaan maupun internet.
2. Merefleksikan dan mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan.
3. Berkolaborasi dengan pimpinan sekolah dan rekan guru di setiap kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid.
4. Selalu berinovasi dalam memunculkan ide-ide kreatif di setiap pemecahan masalah yang dihadapi.
5. Mengutamakan kepentingan dan perkembangan murid dalam pelayanan utama kegiatan pembelajaran
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan strategi di atas maka kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan yakni
1. Keluarga yang selalu memberikan dukungan di dalam menjalankan program calon guru penggerak.
2. Fasilitator dan Pendamping praktik yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan motivasi di dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi diri.
3. Kepala sekolah dan rekan sejawat yang selalu memberikan motivasi dan dorongan untuk selalu melakukan perubahan-perubahan pembelajaran yang berpihak pada murid dan profil pelajar pancasila
4. Siswa yang selalu mendukung dan menjadi acuan utama dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
REFLEKSI MODUL 1.2
Tuesday, 13 September 2022, 1:33 AM
Edited by FREDERIKUS TO GOA FREDERIKUS, Sunday, 19 February 2023, 1:11 PM
Program Calon Guru Penggerak yang sedang saya ikuti ini, adalah suatu program yang membawa hal baru dalam sejarah hidup saya. Karena ini adalah suatu proses pendidikan dan pembelajaran jangka panjang yang secara sistematis terikat oleh waktu dan metode yang sudah disepakati. Hal yang mungkin perlu saya refleksikan untuk dijadikan prinsip diri adalah saya harus disiplin memegang teguh komitmen saya. Saya harus terus berjuang di tengah-tengah kesibukan yang saya hadapi. Secara prinsip saya selalu mengatakaan pada diri saya bahwa, yang satu dilakukan tetapi yang lainnya tidak boleh diabaikan. Dengan kata lain, saya harus benar-benar mampu menerapkan skala prioritas dalam melaksanakan semua tugas dan kewajiban saya. Sekaitan dengan pembelajaran di kelas, saya benar-benar merasa malu pada diri sendiri ketika saya berkesempatan mengenal dan belajar bersama teman-teman lainnya dalam program calon guru penggerak ini, yang menggali ide-ide cemerlang bapak Ki Hadjar Dewantara, terutama tentang menghambakan diri tanpa ikatan apapun, sambil harus memperhatikan aspek kodrat alam dan kodrat zaman yang para murid miliki.
Di sini hati saya benar-benar tersentuh dan terharu, karena selama ini saya kurang memperhatikan hal ini. Saya cenderung untuk menetapkan suatu target tertentu yang menekankan pencapaian kelas secara menyeluruh. Saya kurang memperhatikan perbedaan kekuatan masing-masing individu. Saya cenderung menilai keberhasilan dari aspek angka-angka yang tertulis di rapor, sebagai bentuk dukungan langsung akan standar penilaian yang sudah disepakati bersama. Hal ini tentu saja mencederai sudut pandang kodrat setiap individu. Karena hal inilah, maka saya berniat sungguh untuk memperhatikan perbedaan kemampuan individu dengan memberikan beban belajar yang memperhatikan kemampuan setiap murid. Kebetulan sekali saya mengajar di kelas 7 sebanyak 4 kelas paralel dan satu kelas di kelas 8. Dengan pemberlakuakn sistem kurikulum yang berbeda, maka saya akhirnya banyak belajar untuk merefleksikan diri dengan memahami karakteristik yang berbeda yang menjadi ciri khas masing-masingnya. Saya menemukan fleksibilitas pembelajaran di kelas 7 yang membuat saya menjadi sangat terkoneksi dengan program calon guru penggerak ini. Saya mencoba untuk menggali kemampuan para murid kelas 7 untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam belajar bahasa inggris. saya mencoba beberapa cara baru dengan mengadopsi pembelajaran yang sederhana tetapi berkesan bagi mereka. Dan ternyata mereka antusias menerimanya dan semakin penasaran untuk melaksanakannya. Dengan memanfaatkan fasilitas HP yang merekamiliki, saya berusaha untuk mengirimkan tautan-tautan tugas yang harus mereka selesaikan setelah menetima instruksi pembelajaran di kelas.
Pada titik ini, saya berusaha untuk menghambakan diri tanpa ikatan tertentu. Banyak pertanyaan yang timbul, saya layani dengan semangat pelayanan tulus ikhlas. Tetapi saya juga belajar untuk menerima diri, karena setiap urid saya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang sangat cepatmemahami maksud yang saya kehendaki, ada pula yang mengalami kesulitan besar untuk memahami maksud sederhana yang saya sampaikan. Akhirnya saya memanfaatkan beberapa murid yang cepat dalamproses pemahaman instruksi untuk membantu saya dalam memberikan penjelasan tentang konsep yang saya maskudkan. Di sini, saya mau melatih pembelajaran kolaboatif antarindividu yang tidak semata-mata menjadikan guru sebagai sumber belajar. Pembelajaran teman sebaya ini, saya terus upayakan untuk dilakukan terutama dalam kegiatan-kegiatan diskusi atau kerja secara berkelompok. Ternyata dengan melakukan hal ini, para maurid merasa bahwa mereka berada di dunia yang sama untuk dapat belajar secara berkelompok atau berkolaborasi menyelesaikan tugasnya masing-masing. Yang saya minta bantuan untuk menolong rekan-rekannya merasa dihargai dan semakin percaya diri pada kemampuan yang dimilikinya. Dan semakin menunjukkan kemajuan untuk menjadi yang terbaik.
Selanjutnya, saya akan terus belajar untuk berinovasi, karena cara sekarang mungkin saja sesuai dengan karakter dan kemampuan para murid saat ini, yang mungkin saja di waktu yang akan datang menjadi berbeda dalam pola penanganan dan penerapannya. Dengan kata lain, nilai yang saya petik dari konsep Bapak Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan dan pembelajaran harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Semuanya harus berkembang dinamis dan fleksibel. Terima kasih, untuk nilai-nilai baik yang telah saya rasakan selama dua minggu pembelajaran di kelas calon guru penggerak angkatan 6, tahun 2022.
Sunday, 25 September 2022, 6:54 PM
Perjalanan waktu semakin bergerak maju. Tidak terasa sudah semakin banyak hal yang disajikan kepada kami para peserta pendidikan guru penggerak angkatan 6, tahun 2022. Hal-hal yang sebagian besarnya terasa baru dan menantang bagi kami semua. Secara pribadi, saya semakin dibuat penasaran dengan apa yang akan terjadi, tentang materi apalagi yang akan menghiasi khazanah ruang ilmu pengetahuan dan konsep yang saya miliki. Karena sistematika dan struktur pembelajaran yang sangat baku membuat saya terus berpacu dengan waktu untuk sebisa mungkin mengatur skala prioritas kerja dan pelatihan ini. Banyak hal yang akhirnya mengantar saya pada suatu keyakinan bahwa hanya dengan keseimbangan pengaturan waktulah yang akan membuat saya bisa bekerja dengan baik sebagai pendidik tanpa harus mengurangi hak peserta didik dan mengikuti pelatihan CGP ini tanpa harus mengabaikan keutamaan nilai perhatian menyeluruh dan penyertaan diri utuh. Sayapun harus berdamai dengan waktu dan kegiatan-kegiatan utama yang harus saya lakukan. Dalam konteks memahami nilai dan peran guru penggerak, keadaan ini adalah ujian bagi saya untuk menempa diriku menjadi pribadi yang bernilai dan berperan sebagai seorang guru penggerak yang baik dan kompeten.
Menyimak nilai guru penggerak yang terdiri dari mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid; serta peran guru penggerak yang terdiri dari menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, menggerakan komunitas praktisi, saya diajak untuk merenung secara mendalam tentang tantangan yang saya alami dan potensi diri saya untuk menjalani serta memenuhi standar yang ditetapkan.berat nian dirasakan tetapi saya tetap harus membuka diri untuk siap berubah. Mindset lama harus diperbaharui dengan mindset baru. Pendidikan CGP inilah jalan terbaik untuk merubah mindset lama tersebut. Dengan nilai dan peran sebagai seorang calon guru penggerak yang harus saya miliki dan penuhi, maka saya dituntut untuk terus terbuka terhadap segala pengalaman belajar yang ada. Saya sungguh senang dan bahagia, dalam keadaan kalut dan hilang harapan, ada banyak pribadi inspiratif yang memberi harapan dan kekuatan baru. Di sini, saya bersyukur memiliki fasilitator yang selalu memberi warna inspirasi alur berpikir baru, ada pengajar praktik yang selalu siap menyokongketidakberdayaan konsep berpikir kami, dan ada teman-teman seperjuangan yang dengan segala caranya masing-masing, secara langsung maupun tidak langsung memperkuat keyakinan akan potensi yang kami miliki, agar siap maju menerima pengetahuan dan tantangan baru. Tak lupa pula ada instruktur yang selalu memberikan penguatan memadai terhadap konsep-konsep yang telah kami pelajari. Keadaan ini menjadi cermin penerapan nilai dan peran sebagai seorang guru penggerak. Secara langsung saya mengalami bagaimana harus berkolaborasi, bagaimana harus mandiri dan bayaak hal lain yang harus menjadi cerminan kepribadian seorang guru penggerak. Suatu idealisme sempurna yang secara bertahap dipraktikkan secara nyata dalam kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan beberapa waktu ini.
Dampak langsungnya adalah saya semakin yakin untuk menata diri menuju upaya pemenuhan peran dan nilai diri saya sebagaai seorang calon guru penggerak. Dalam pembelajaran di kelas, saya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik yang mengupayakan pembelajaran menyenangkan agar peserta didik merasa nyaman menunjukkan kemandirian dalam belajar dan menjadikan mereka peserta yang bisa memimpin pembelajaran tersebut. Dalam lingkungan komunitas belajar yang lebih luas, saya belajar untuk terus berkolaborasi dengan rekan-rekan guru lainnya untuk menemukan konsep belajar yang seirama untuk memberikan pembelajaran terbaik bagi para peserta didik. Bersama kepala sekolah, saya berusaha memberikan masukan-masukan positif tentang peluang inovasi pembelajaran dan terobosan peran pendidik dan tenaga kependidikan. Kerjasama baik ini, menghasilkan banyak perubahan yang mencerminkan terwujudnya lingkungan belajar dan lingkungan sekolah yang semakin berpihak pada murid. Nilai-nilai yang ditawarkan dalam program pendidikan guru penggerak ini semakin menambah motivasi saya untuk terus menjadi pribadi yang layak diteladani untuk mewujudkan sekolah bermutu yang berpusat pada murid. Lingkungan sekolaah juga sangat mendukung terobosan-terobosan yang diupayakan bersama ini. Bukan hal yang mustahil, tatkala kami bisa bergerak bersasma dengan irama yang berimbang, maka apa yang telah dan akan kami programkan dapat kami laksanakan dengan baik dan optimal demi perkembangan sikap yang bermuara pada karakter pelajar yang berprofil Pancasila.
Dengan demikian saya semakin bersyukur bisa mengambil bagian dalam pelatihan calon guru penggerak ini yang perlahan-lahan membentuk karakter dan kepribadian saya menjadi seorang guru penggerak yang bernilai dan mampu memainkan peran saya sesuai nilai dan peran guru penggerak yang telah saya pelajari. Semoga menjadi motivasi dan kekuatan bagi saya untuk terus berlangkah maju, jika gaung dan gema NILAI dan PERAN guru penggerak dapat saya pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama demi pelayanan utuh kepada para peserta didik.