Modul 1.3
Visi Guru Penggerak
Visi Guru Penggerak
PENGANTAR MODUL
Pemahaman tentang pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan:
Hal yang mencerahkan bagi saya sebagai seorang guru tentu saja saya merasakan suatu spirit dan animo baru untuk terus berjuang dengan nilai-nilai yang sudah saya miliki. Ada banyak kekurangan yang jika ditelusuri lebih jauh, tetapi pada akhirnya kekurangan-kekurangan itu bisa direfleksikan untuk perbaikan di masa depan dengan memanfaatkan potensi rancangan visi mewujudkan murid yang ideal di masa depan. Dengan harapan dan optimisme tinggi akan masa depan anak didik dengan segala anugerah kemampuan setiap individu, saya berusaha untuk memberikan warna yang berbeda dengan memanfaatkan pelayanan yang berpusat pada murid. Prinsip yang mencerahkan dan menguatkan keyakinan saya adalah, setiap pribadi akan memiliki jalan berpengharapan waktu yang tepat untuk menempuh, mengisi, mengalami dan melampaui masanya. Berdasarkan takaran standar keadaan yang saat ini sedang dipraktikkan dan dijalankan para muridku maka impianku tentang masa depan mereka di saat yang akan datang diharapkan dapat terwujud dengan baik.
Manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif:
Bayangan saya tentang penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik adalah sebisa mungkin mengupayakan diagnosis dini terhadap segala potensi dan bakat yang para murid miliki untuk mengupayakan pengembangan atau perbaikan terhadap potensi-potensi tersebut. Untuk selanjutnya mengklasifikasi potensi-potensi tersebut dengan penanganan yang lebih baik oleh tim yang memiliki spesifikasi keahlian khusus. Dengan demikian maka diperlukan suatu koordinasi kolaboratif antarlini unutk membangun sistem kerja sistematis dan efektif demi tercapainya iklim pendididkan yang berpusat pada murid. Sistem yang terbangun baik inilah yang menjadi habitus utama setiap pribadi dalam mengupayakan pelayanan terbaik bagi para muridnya.
RUANG KOLABORASI MODUL 1.3
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3
Mewujudkan murid yang hidup baik sesuai zaman yakni berkepribadian tangguh, berjiwa spiritual dan sosial, terampil dan kreatif, serta berprofil pelajar Pancasila.
Video Aksi Nyata Modul 1.3
REFLEKSI MODUL 1.3
Sunday, 9 October 2022, 6:46 PM
Waktu terus berlalu. Banyak hal baru telah saya ketahui, lewat pembelajaran individu dan pembelajaran kolaboratif bersama teman-teman dalam rauang kolaborasi dan bersama ibu fasilitator dan pendamping praktik. Semuanya membawa suasana baru dalam alur belajar yang terus mengalir alami. Ada banyak perjuangan yang harus terus dikumandangkan. Ada banyak usaha yang harus terus dijalani untuk mencapai tujuan. Semuanya tentu saja butuh pemahaman baik dan penerimaan diri tulus untuk mewujudnyatakannya. Ada banyak catatan penting yang terekam baik dalam alur berpikir saya, tetapi ada satu pengalaman istimewa yang menjadi momentum perubahan dalam cara berpikir saya, yakni paradigma inkuiri apresiatif dengan model ATAP dan Kanvas BAGJA. Di sini, saya belajar untuk melakukan suatu refleksi atas perencanaan dan perumusan konsep secara baik. Bahwa segala sesuatu yang akana kita lakukan bisa juga dimulai dengan alur yang sudah ditetapkan yakni ATAP dan BAGJA. Alur tersebut terurai sebagai berikut: Aset, Tantangan, Aksi, Pelajaran. Sementara itu, alur yang terdapat di dalam Kanvas BAGJA terurai sebagai berikut: Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. Baik alur ATAP maupun konsep Kanvas BAGJA, semuanya menitikberatkan pada pengenalan akan potensi atau kekuatan ataupun kelemahan yang kita miliki. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan kita, maka kita bisa mulai merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk mengambil pelajaran lalu menggali mimpi, menjabarkan rencana-rencana kita dan akhirnya mengatur eksekusi atau mewujudnyatakannya dalam tindakan dan pada akhirnya kita akan mencapai kekuatan tertinggi milik kita sendiri. Dengan rumusan reflektif yang berdasarkan pengalaman nyata tentang diri sendiri ini, diyakini bahwa segala visi yang dirancang dapat diimplementasikan dalam misi yang bisa dipertanggungjawabkan pelaksanaannya. Hal menyenangkan ini telah menjadi titik tolak alur perubahan pola pikir saya. Bahwa merancang visi dan cara pengimplementasiannya, bisa dilakukan dengan lebih sistematis jika saya bisa memahami secara sungguh model ATAP dan kanvas BAGJA. Ya, suatu siklus pembelajaran dwi mingguan yang semakin hari semakin mengantar saya ke gerbang cara berpikir kritis reflektif dan sistematis. Terima kasih, alur ATAP dan kanvas BAGJA telah menjadi paradigma inkuiri reflektif yang sangat berguna bagi saya dalam perumusan visi atau rencana apapun untuk mencapai hasil yang optimal. Karena diharapkan dengan alur ATAP dan kanvas BAGJA, maka kita sebagai guru dapat mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan yang menuntun segala kekuatan kodrat anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Kita juga dapat mengupayakan terbentuknya jati diri murid Indonesia yang berprofil Pelajar Pancasila yakni yang Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Bernalar Kritis, Mandiri, Kreatif. Pendidik harus memahami dan mendalami kodrat alam dan kodrat zaman yang ada pada setiap murid sebagai individu yang unik dan berbeda. Rumusan visi yang dibuat harus terfokus pada kebutuhan murid yakni setinggi-tingginya untuk kebahagiaannya. Pendidik juga harus menggerakkan dirinya dan lingkungan sekitar agar dapat berupaya optimal mewujudkan lingkungan belajar yang berpihak pada murid sehingga mereka dapat memiliki karakter yang mencerminkan dirinya sebagai murid yang berprofil Pelajar Pancasila
Agar guru mampu mewujudkan visinya maka guru harus mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Guru juga harus menjadi pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, kolaboratif, mewujudkan kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas. Diharapkan dengan melaksanakan Inkuiri Apresiatif kita dapat mencapai kekuatan tertinggi, sehingga dengan kekuatan itu gagasan VISI dapat dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik sesuai potensi dan kekuatan yang dimiliki diri sendiri dan komunitas masing-masing.