3 Motivasi Perilaku Manusia
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia:
Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal.
Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal.
Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.
Pernahkan Anda berada dalam sebuah situasi dimana anda sengaja melakukan sesuatu yang menyakitkan bagi anda, bahkan bertabrakan dengan penghargaan dari orang lain? Mengapa anda tetap memilih melakukannya padahal anda tahu akibatnya akan menyakitkan, anda mungkin akan dikecam secara sosial, bahkan ada kerugian secara finansial? Apa prinsip-prinsip yang anda perjuangkan dan anda lindungi? Saat itu, anda sedang menjadi orang yang seperti apa?
______________________________________________________________________________________________________________
Saya belum pernah mengalami situasi seperti itu. Namun apabila saya berpendapat bahwa besar kemungkinan orang tersebut memiliki prinsip yang kuat atau nilai yang sangat diyakini, sehingga rela mengorbankan kepentingan pribadi demi mempertahankan prinsip tersebut.
Tugas 2.2 (1)
Sekarang, mari pikirkan tentang diri Anda sendiri. Anda sekarang mengikuti Program. Guru Penggerak, mengapa Anda mengikuti program ini? Apakah bila Anda tidak mengikuti program ini, akan ada hal yang menyakitkan yang akan terjadi pada Anda? Apakah ada hadiah atau penghargaan setelah Anda mengikuti program ini? Atau apakah Anda mengikuti program ini karena Anda ingin menjadi seorang guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini, misalnya menjadi seorang guru pemelajar? Apa dampak ketiga motivasi tersebut pada diri Anda sebagai calon guru penggerak? Yang mana motivasi yang paling akan berdampak jangka panjang dan membuat Anda terus bersemangat secara internal?
______________________________________________________________________________________________________________
Hingga pada hari ini dengan program yang sedang berjalan berangkat dari banyak keterbatasan sebagai seorang guru. Motivasi dalam diri terhubung dengan ketentuan Tuhan bahwa takdirNya ada di sini. Saya belajar bahwa seorang guru harus memiliki nilai-nilai yang diyakini menjadikan dirinya berbeda. Mengapa saya mengikuti program ini karena keinginan untuk terus belajar, begitu sedikit dan lemahnya ilmu. Hadiah bagi saya adalah ilmu yang bermanfaat, sertifikat adalah tanda bahwa program telah dilaksanakan dan akan lapuk dengan sendirinya.
Motivasi yang paling dalam dan berdampak jangka panjang adalah bahwa saya memiliki profesi sebagai guru pada masa kini, apa yang bisa diberikan kepada murid kecuali melalui terus semangat untuk belajar.
Tugas 2.2 (2)
Sebagai seorang guru, saat Anda hadir mengajar di kelas tepat waktu, motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda? Apakah Anda datang tepat waktu karena tidak ingin ditegur oleh atasan Anda dan kemudian mendapat surat peringatan (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman) atau Anda ingin mendapatkan pujian dari atasan Anda dan mendapat penghargaan sebagai karyawan atau guru berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau Anda ingin menjadi orang yang menghargai waktu, menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai guru akan dicontoh oleh murid-murid Anda (menghargai nilai-nilai diri sendiri). Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda? Atau bahkan kombinasi dari dua motivasi, atau bahkan ketiga-tiganya?
______________________________________________________________________________________________________________
Saya meyakini keteladanan lebih terasa ringan di hati dibandingkan dengan menghindari teguran dan mengharapkan penghargaan. Ketika saya menghargai nilai-nilai diri maka tanpa sadar kita tidak akan melakukan yang melahirkan teguran.
Tugas 2.2 (3)
Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.
______________________________________________________________________________________________________________
Ya, sebagai seorang guru, saya akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar, meskipun tidak ada peraturan yang mengharuskannya karena saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid saya. Datang tepat waktu merupakan bentuk penghormatan terhadap waktu mereka dan menunjukkan komitmen saya terhadap proses pembelajaran serta dapat menjadi teladan bagi murid-murid saya.
Tugas 2.2 (4)
Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi tadi, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan!
______________________________________________________________________________________________________________
Masih mendominasi murid yang memiliki motivasi untuk menghindari hukuman dan berharap akan penghargaan. Ini karena sekolah mungkin belum maksimal bekerjasama dengan orangtua, atau belum mengenal restitusi yang saat ini dipelajari.
Tugas 2.2 (5)
Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?
______________________________________________________________________________________________________________
Beberapa strategi yang di terapkan :
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan membangun hubungan baik dengan murid.
Mengajarkan pendidikan karakter jujur, tanggung jawab dan hormat.
Melaksanakan bimbingan konseling oleh guru dan kepala sekolah.
Membuat perjanjian tertulis antara guru dan murid mengenai prilaku yang diharapkan.
Hasil dari strategi yang diterapkan diantaranya :
Sebagian besar murid memunculkan karakter hormat kepada guru
Kebersihan di kelas terus terjaga, meskipun belum semua bertanggung jawab
Disiplin yang diterapkan berdampak kepada motivasi untuk berprestasi di setiap kompetisi
Tugas 2.2 (6)
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha tanamkan pada murid-murid Anda di kelas dan sekolah Anda?
______________________________________________________________________________________________________________
Nilai-nilai kebajikan yang saya tanamkan antara lain:
Sopan santun, bagaimana cara bersikap dan berbicara kepada siapapun.
Tanggung jawab
Menanamkan bahwa kelas kita adalah ruang belajar kita sehingga kenyamanan kelas tanggung jawab bersama.
Setiap orang pasti berbuat salah sengaja atau pun tidak. Bertanggung jawab atas kesalahan adalah nilai yang baik.
Tanggung jawab lingkungan sekolah bersih adalah oleh semua warga sekolah.
Empati, pembiasaan sedekah setiap hari Jum'at
Kerja sama, baik di kelas maupun di lingkungan sekolah murid-murid diajarkan untuk kerja sama.
Kerja sama dalam kelompok di kelas
Kerja sama dalam menjaga lingkungan sekolah tetap bersih
Motivasi belajar
Prestasi akademik
Prestasi non akademik
Kemandirian
Kreativitas
Kejujuran
Pertanyaan Reflektif
Iva kurang menguasai pelajaran Matematika, sehingga pada saat pelajaran tersebut berlangsung, dia lebih banyak berdiam diri atau menggambar di buku pelajarannya. Pada saat guru Matematikanya, Pak Seno, menanyakan pertanyaan Iva menjadi gugup, dan tak sengaja menjatuhkan tasnya dari kursi, serta tiba-tiba menjadi gagap pada saat berupaya menjawab. Seluruh kelas pun tertawa melihat perilaku Iva yang bicara tergagap dan terkejut tersebut. Pak Seno pada saat itu membiarkan teman-teman Iva menertawakan Iva yang tergagap dan malu luar biasa, dan malahan minta Iva untuk maju ke depan dan berdiri di depan kelas sambil menunjuk hidungnya karena tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Seno. Kelas makin gaduh, dan anak-anak pun tertawa melihat Iva di depan kelas memegang ujung hidungnya.
Jawablah kedua pertanyaan ini, dan berilah minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan Anda.
Apakah Anda setuju dengan tindakan pak Seno terhadap Iva? Mengapa?
Menurut Anda, tindakan Pak Seno terhadap Iva adalah sebuah hukuman atau konsekuensi? Mengapa?
Saya sangat tidak setuju, dalam cerita Pak Seno sama sekali tidak memikirkan posisi Iva. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pak Seno abai terhadap perasaan Iva yang malu luar biasa.
Tindakan Pak Seno menurut saya adalah hukuman. Sudut pandang saya pada ceria di atas tidak ada konsekuensi dengan mempertontonkan kelemahan murid, menertawakan murid seperti itu tidak membuat motivasi belajarnya berubah. Bahkan bagi sebagian murid dengan ketidakkuasaan atas tekanan bisa menjadi buruk.
Pertanyaan Reflektif 2
Ibu Anas guru kelas 2 SD, mendapatkan masalah. Murid-muridnya tidak bisa tertib berdiri antri di depan pintu kelas, dan selalu berebutan masuk ke dalam kelas setelah jam istirahat usai. Ini tentunya sangat mengganggu proses pembelajaran dimana kelas tidak dapat mulai tepat waktu karena Ibu Anas sibuk menenangkan murid-muridnya untuk waktu cukup lama. Akhirnya Bu Anas berpikir cepat, dan mengandalkan stiker bintang. Setiap murid-muridnya akan masuk kelas usai jam istirahat, Bu Anas akan mengiming-imingi murid-muridnya dengan stiker bintang. “Siapa yang dapat berdiri lurus dan berbaris rapi antri di depan pintu, dapat bintang dari Bu Anas!” Sebagian besar murid-muridnya menyambut tantangan tersebut, dan langsung berdiri rapi di depan pintu agar mendapatkan stiker bintang. Hal ini terus dilakukan Bu Anas selama beberapa minggu, karena cukup berhasil membuat murid-muridnya berdiri rapi antri di depan pintu. Sampai pada suatu saat Bu Anas sakit, dan terpaksa digantikan Pak Heru. Pak Heru tidak mengetahui tentang stiker bintang, dan benar saja, pada saat mau masuk ke kelas usai jam istirahat murid-murid kelas 2 kembali berebutan masuk kelas. Apa yang terjadi, mengapa?
Jawablah ketiga pertanyaan ini, dan berilah minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan Anda.
Berdasarkan teori motivasi yang telah Anda pelajari pada pembelajaran sebelumnya, kira-kira apa motivasi murid-murid kelas 2 untuk bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas?
Adakah cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker bintang? Jelaskan.
_________________________________________________________________________________________
Motivasi anak-anak bersedia antri karena ada iming-iming penghargaan stiker bintang, terlihat ketika mereka tidak diberi penghargaan belum secara mandiri melakukannya.
Dengan cara membangun motivasi intrinsik. Dan motivasi ini adalah proses yang berkelanjutan dengan konsistensi dan kesabaran, siswa akan belajar untuk menghargai nilai disiplin dan menjadi individu yang bertanggung jawab. Melibatkan murid dalam mengambil keputusan, menekankan konsekuensi, dan menjelaskan manfaat antri secara berkesinambungan.
Tugas 2.2 (7)
Pilihlah dua kotak yang berisi pernyataan atau hasil penelitian yang paling menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan/hasil penelitian yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.
_________________________________________________________________________________________
1. Penghargaan Menurunkan Kualitas
Dalam penelitian ini kemungkinan besar adalah ketika murid atau individu terlalu terfokus pada hadiah yang akan mereka dapatkan, mereka cenderung mengabaikan proses belajar itu sendiri. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
2. Penghargaan Menghukum
Penghargaan seharusnya menjadi pengakuan atas prestasi, menjadi motivasi dan apresiasi bukan malah jadi hukuman. Ketika seseorang merasa dipaksa untuk berprestasi demi mendapatkan penghargaan, mungkin penghargaan yang seperti itu yang menjadi beban dan dirasa berupa hukuman. Atau ketika penghargaan menjadi sebuah perbandingan, murid ini lebih pintar dari murid yang lain sehingga menimbulkan kecemburuan dan persaingan tidak sehat.
Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif