Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. Dan dapat kita teruskan kepada anak cucu kita yang akan datang.
~ Ki Hajar Dewantara
Diskusi Mandiri dan Presentasi
Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
_____________________________________________________________________________________________________________________
Ai Lilis
Achmad Affandy
Rendi Yan Permana
Yuli Yulianti
1.2.h. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2
Tugas: Membuat gambaran diri sebagai Guru Penggerak di masa depan
Hari ini, saya masih diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang cukup padat dan sangat baik khususnya bagi saya yaitu pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP). Saya adalah seorang guru di SDN 2 Mekarmukti Kec. Talegong Kab. Garut Provinsi Jawa Barat angkatan 11 jalur reguler. Saya adalah orang pertama yang diberikan kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) di sekolah saya. Motivasi saya mengikuti kegiatan ini adalah bahwa saya merasa masih banyak kekurangan dalam diri sehingga perlu kiranya mengikuti pendidikan yang relevan untuk karir saya kedepan, yaitu menjadi guru yang dirindukan murid, menjadi rekan kerja yang kolaboratif, dan menjadi bawahan yang baik. Support rekan-rekan guru lain dan kepala sekolah juga mendukung sepenuhnya mengikuti kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini saya akan menggambarkan bagaimana diri saya sebagai seorang guru penggerak di masa yang akan datang. Saya membayangkan sebuah visi ketika saya lulus dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). Ada beberapa poin penting yang saya pelajari, pahami dan saya yakini adalah:
Saya harus Tergerak
Motivasi yang kuat dalam diri bahwa saya harus memulai perubahan atas diri, baik pengetahuan tentang kependidikan maupun kemampuan sosial emosional sebagai pendidik.
Saya harus Bergerak
Hasil belajar sebagai Calon Guru Penggerak adalah implementasi dari apa yan dipelajari. Sebagai bukti saya bergerak adalah dengan praktik baik dan aksi nyata dalam memajukan pendidikan
Saya harus Menggerakkan
Setelah mempunyai motivasi kuat untuk tergerak dan bergerak, pelatihan pendidikan ini juga memfasilitasi saya untuk menjadi pemimpin. Khususnya pemimpin pembelajaran, dan secara bersama-sama menggerakkan komunitas belajar di sekolah dan daerah terkait isu-isu pendidikan. Saya berkewajiban menggerakkan roda pendidikan ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi misi pendidikan nasional.
Adapun untuk tiga tahun ke depan, saya optimis dan meyakini telah dapat menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid serta berperan menjadi pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan student agency serta menggerakan komunitas praktisi.
Sebagai gambaran nilai yang saya tumbuhkan antara lain:
1. Mandiri
Mandiri berarti motivasi instrinsik dibangun dari dalam dan lebih kuat sehingga banyak inisiatif yang dapat saya lakukan tanpa harus intruksi dari pihak luar. Mandiri lahir dari kebiasaan terus belajar, memupuk pengetahuan dan keahlian. Mandiri bukan menutup untuk berkolaborasi, akan tetapi ada hal-hal yang saya mampu lakukan dengan cara belajar dari berbagai sumber dan referensi yang tervalidasi untuk dijadikan pengetahuan dan pembelajaran.
2. Reflektif
Nilai reflektif sebagai guru sangat dibutuhkan, sehingga menjadi bagian yang fundamental dari nilai-nilai yang harus dimiliki Guru Penggerak. Saya memposisikan diri sebagai guru yang serba kekurangan, saya menyadari pentingnya merefleksikan setiap kegiatan sebagai guru di sekolah agar perbaikan dapat dilakukan. Sebagai pemimpin pembelajaran saya diharuskan melaksanakan refleksi atas diri, atas pembelajaran yang telah dilakukan, memupuk otak berfikir lambat agar setiap perkataan dan tindakan yang dilakukan dipikirkan lebih matang.
3. Inovatif
Nilai inovatif bagi guru sangat lah penting, dengan pembelajaran yang inovatif siswa akan merasa lebih bermakna karena selain tidak monoton cara mendapatkan pengetahuan juga akan bervariasi. Saya akan memadukan banyak metode dan media yang menjadikan murid lebih interaktif, keterbatasan prasarana bukan alasan untuk menyajikan pembelajaran yang menarik, akan tetapi menjadi daya dorong inovasi. Saya dalam tiga tahun setelah lulus CGP, diharapkan mempunyai produk digital interaktif sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh saya sendiri dalam menunjang pembelajaran dan rekan guru lain.
4. Kolaboratif
Pendidikan merupakan gabungan dari bagian-bagian kecil yang terorganisir dan disatukan oleh tekad kuat menjadi sebuah visi pendidikan. Tanpa adanya kolaborasi semua pihak baik pemerintah sebagai pemegang kebijakan, dinas pendidikan sebagai pelaksana teknis, pelaksana kebijakan, pembinaan, dan sekolah adalah ujung tobak yang disana saya sebagai guru berada perlu kolaborasi yang efektif. Saat ini saya bagian dari Kelompok Kerja Guru, sebagai sekretaris KKG Widyanata Ranting Barat Kec. Talegong periode 2022-2026. KKG adalah ruang kolaborasi antar guru kelas SD dan guru bidang di SD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Saya berkomitmen dalam tiga tahun kedepan untuk terus menumbuhkan budaya positif di sekolah, berkolaborasi dengan kepala sekolah dan rekan guru di sekolah dan lingkup lebih luas.
5. Berpusat pada murid
Dari semua nilai guru penggerak saya meyakini bahwa pada akhirnya akan bermuara pada satu titik yaitu murid, murid dan murid. Murid adalah sosok yang dimasa yang akan datang menjadi para pemimpin masa depan. Setiap diri adalah unik, setiap murid adalah special. Saya berupaya belajar dalam Program Guru Penggerak ini untuk menjadi fasilitator dalam membantu mengkonstruksi pengetahuan dan mengembangkan keterampilan serta membangun pemahaman mereka, sehingga murid menjadi pembelajar yang merdeka.
Demikian gambaran diri saya sebagai guru penggerak tiga tahun dimasa depan. Saya berharap catatan ini menjadi motivasi yang mendorong saya lebih baik dalam hal apapun dalam transformasi pendidikan dimasa yang akan datang.
1.2.j. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2
Refleksi Model 4P
1. Peristiwa:
Minggu ke-2 dalam perjalanan pendidikan guru penggerak hampir berakhir. Banyak momen penting dan menantang serta mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 diantaranya:
Dalam modul 1.1, Menerapkan filosofi KHD menjadi tantangan cukup berat. Dan aktivitas yang mencerahkan adalah saat saya berdiskusi dalam ruang kolaborasi bersama fasilitator Kelas A yaitu Bapak Asep Agus Sulaeman dan kelompok belajar kelas E. Pada awalnya mencoba memahami materi sendiri, akan tetapi ketika berdiskusi kelompok, mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih luas lagi.
Untuk modul 1.2, mempelajari nilai-nilai dan peran guru penggerak. Dalam modul ini saya mencari jati diri terkait nilai yang sudah ada dalam diri saya dan apa yang perlu ditingkatkan serta mempelajari nilai dari rekan CGP lain tetang nilai yang mereka miliki. Ruang kolaborasi 1 dan 2 dalam diskusi mandiri dan presentasi hasil kerja kelompok mendapatkan gambaran apa yang harus ditingkatkan tentang nilai diri sebagai motivasi melengkapi nilai-nilai yang mesti dimiliki sebagai guru penggerak.
Saya mencoba memahami kedua modul ini sebagai pondasi saya memilih profesi guru khususnya guru penggerak. Kaitan antara Modul 1.1 dan modul 1.2 menurut pemahaman saya adalah murid sebagai objek tujuan pendidikan diharuskan memiliki kebebasan dalam belajar sesuai dengan pemikiran KHd dan guru adalah fasilitator pendidikan yang dituntut untuk memahami nilai dan perannya agar pendidikan dijalankan sesuai dengan visi pendidikan. Nilai dan peran yang dibangun guru penggerak secara berkesinambungan dan menjadi fundamen yakni Berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif. Guru penggerak juga dituntut untuk menjadi pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan student agency serta menggerakan komunitas praktisi.
Momen dalam minggu ke-2 ini saya juga diberikan tantangan ketika dihadapkan dengan kondisi anak bayi saya harus masuk IGD serta tugas-tugas LMS harus tetap berjalan dan selesai. Ruang kolaborasi bersama fasilitator pun dilaksanakan di lingkungan Rumah Sakit. Selama 4 hari di ruang RANAP saya mempelajari modul 1.2 dengan perasan campur aduk.
2. Perasaan:
Saya dihadapkan dengan hal baru untuk keluar dari zona nyaman. Waktu diharuskan terjadwal dengan baik karena ketika dihadapkan dengan kondisi kedaruratan saya tetap bisa menggunakan cara berfikir lambat dalam menghadapi keadaan. Tugas harus selesai tepat waktu, materi dapat dicerna dengan baik, keluarga dapat tertolong.
Perasaan yang campur aduk antara khawatir, tertekan, antusias, dan terbuka membuat saya menyadari akan satu hal. Saya pasti bisa melewatinya bersama-sama rekan lain dengan cara berkolaborasi dan meminta masukan agar saya dapat mengimplementasikan modul ini.
3. Pembelajaran:
Ketika dihadapkan dalam situasi sulit saya memaknai ini adalah pembelajaran yang sangat berharga. Sebagai guru penggerak menjadi sebuah keharusan dapat merefleksikan diri agar tindak tanduk sebagai guru tetap dijalan yang benar. Dalam modul ini saya mendapatkan pembelajaran berharga bahwa guru harus memiliki nilai-nilai yang telah ditetapkan. Guru harus mandiri, dengan kata lain memunculkan motivasi dari dalam diri agar terus untuk belajar sepanjang hayat karena tidak ada kesulitan tanpa ada solusi. Guru harus reflektif berarti setiap tindakan yang telah dilakukan harus menjadi pembelajaran yang berharga, selalu melakukan perbaikan. Guru harus kolaboratif maknanya permasalahan dapat diselesaikan dengan duduk bersama rekan lain, program dapat berjalan dengan baik apabila dikerjakan secara kolektif dan saling membantu. Guru harus memiliki nilai inovatif berarti dalam beberapa momen guru berinisiatif melakukan yang berbeda dari biasanya, pembelajaran yang berbeda yang membuat perasaan murid lebih antusias. Setelah guru memiliki ke-4 nilai tersebut, akhirnya murid adalah tujuan utamanya, pembelajaran harus berpusat pada murid.
4. Penerapan ke depan (Rencana):
Dalam rangka menerapkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak, saya akan melakukan pengembangan diri yang sederhana dengan tertata dan terjadwal, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang. Melakukan diskusi bersama di sekolah dan kelompok belajar adalah rencana rutin yang akan dilakukan.
Dalam implementasi pembelajaran berpusat pada murid, saya berencana di tahun ajaran baru ini akan melaksanakan MPLS dan Orientasi Kepramukaan sesuai dengan tuntunan. Melaksanakan tes diagnostik non kognitif untuk mengawali tahun ajaran baru di sekolah.
Demikian refleksi pembelajaran tentang nilai-nilai dan guru penggerak yang telah saya pelajari.
Salam Guru Hebat
Link PPTX https://tinyurl.com/koneksimateri1-2
Aksi Nyata Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak