“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.
Pendidik hanya dapat merawat dan menuntuntumbuhnya kodrat itu.”
-Ki Hajar Dewantara-
Surat dari Instruktur
Selamat datang Bapak/Ibu calon guru penggerak di Modul 1.3!
Dunia mengalami perubahan yang sangat ekstrim saat ini. Perubahannya begitu cepat dan mampu mempengaruhi berbagai sendi kehidupan baik perilaku individu, struktur sosial maupun praktek berorganisasi. Dalam melihat dunia yang berkembang dengan sangat cepat ini, kita perlu belajar melihat dengan jernih apa yang sungguh-sungguh bermakna buat kita sekarang dan di masa depan.
Derasnya perubahan dan belenggu rutinitas dunia membuat kita lupa akan makna. Kita jarang menilik kembali makna hidup kita dan harapan kita. Padahal, harapan itu bagaikan bahan bakar untuk tetap berputarnya dunia seorang manusia. Manusia yang berpengharapan akan memiliki peluang untuk mencapai lebih banyak ketimbang mereka yang tidak berpengharapan.
Murid yang memiliki pengharapan tinggi dapat mengonseptualisasikan tujuan mereka dengan jelas, sedangkan murid yang memiliki pengharapan rendah lebih ragu-ragu dan tidak jelas akan tujuan mereka. Murid dengan pengharapan tinggi menentukan tujuan mereka berdasarkan kinerja mereka sebelumnya. Mereka memasang target belajar dan standar kinerja yang sedikit lebih tinggi dari apa yang dapat mereka capai, karena mereka dapat menyelaraskan diri dengan tujuan mereka sendiri dan mengendalikan bagaimana mereka akan mencapainya. Murid seperti itu termotivasi secara intrinsik dan berkinerja baik secara akademis (Snyder et.al., 2002, p.824). Murid yang bertumbuh.
Dari kenyataan empirik tersebut, kemudian muncullah pertanyaan mengenai bagaimana kita sebagai guru dapat mendesain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya murid yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi? Maka atas pertanyaan itulah, guru perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama. Dari sana, baru kemudian dilanjutkan dengan segala upaya gotong-royong yang diperlukan demi pencapaian harapan bersama tersebut. Harapan kita adalah visi kita. Visi kita sekarang adalah masa depan murid kita. Masa depan murid kita adalah masa depan bangsa kita, Indonesia.
Modul 1.3 ini, secara tidak langsung juga membantu sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan, misalnya saja dengan bagaimana profil murid dan lulusan dalam visi mampu memberikan gambaran mengenai Standar Kompetensi Lulusan sekolah mereka. Bapak/Ibu sekalian juga diajak untuk menelusuri visi mendasar dari pendidikan, betapa pentingnya pendidik memiliki visi, dan mengembangkan visi untuk mewujudkan keberpihakan pada murid-murid di daerah Bapak/Ibu sehingga mereka bertumbuh dengan maksimal.
Selamat belajar!
merumuskan visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi dalam menumbuhkembangkan profil pelajar pancasila pada murid-murid.
mengupayakan pencapaian visi melalui prakarsa perubahan yang positif dan apresiatif.
mengartikulasikan profil pelajar pancasila dalam kalimat visi
merumuskan kalimat visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi,
menentukan prakarsa perubahan yang menantang, bermakna, kontekstual, dan relevan,
memahami bahwa prakarsa perubahan adalah bagian dari upaya untuk mencapai visi yang telah dirumuskan,
membuat rencana prakarsa perubahan di tempat di mana mereka berkarya menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif,
menjalankan rencana prakarsa perubahan di tempat di mana mereka berkarya menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif.
Tujuan Pembelajaran: CGP mampu merumuskan visi pribadi mengenai murid dan sekolah yang menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila.
Kalimat Rumpang Visi
Visi Guru Penggerak
Eksplorasi Konsep
PRESENTASI PERNYATAAN PRAKARSA PERUBAHAN