Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara
18 Jun 2024
Apa yang menjadi fokus tindakan setelah mempelajarai Filosofi Pendidikan KHD, dan upaya apa saja yang akan dilakukan di lingkunan sekolah Bapak/Ibu?
19 Jun 2024
Berusaha menjadi pribadi yang terus belajar, pendidikan sebagai tuntunan sehingga saya sebagai pendidik memiliki kewajiban untuk menjadi penuntun yang baik.
Berupaya menuntun kodrat peserta didik sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Dengan cara membangun pribadi yang kokoh, mengajarkan etika, selalu memberi dukungan mental dan emosional, serta menjadikan komunikasi dengan peserta didik sesuatu yang aman, menyenangkan, membahagiakan.
Soal 1
Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan dan Pengajaran
Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, pengajaran seyogyanya menunjukan kepada seseorang terkait suatu pengetahuan yang belum mereka ketahui sebelumnya. Mereka dalam hal ini peserta didik atau pembelajar dituntun hingga mengetahui suatu tentang keilmuan. Pendidikan dapat dilakukan dengan cara pengajaran, pelatihan dan penelitian yang berkesinambungan sepanjang hidup. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sebuah proses menuntun kodrat peserta didik agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan bahwa pengajaran dan pendidikan dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan peserta didik supaya dapat memiliki kemampuan untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pendidikan dan pengajaran bermaksud mewujudkan manusia yang merdeka. Manusia yang dalam kehidupnya baik lahir ataupun batinnya tidak tergantung kepada orang lain, yakni manusia yang memiliki kekuatan, keteguhan untuk bersandar dan percaya dengan kekuatan sendiri.
Dalam prosesnya terkait pendidikan dan pengajaran, beliau juga mengingatkan agar dalam menjalankan pendidikan mestinya memperhatikan kedua kodrat dasar manusia yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan kekuatan, potensi atau keadaan diri, yang melekat secara alamiah di diri dan lingkungan sekitar peserta didik. Dengan kata lain, pendidikan diberikan kepada peserta didik baiknya memperhatikan karakteristik lingkungan, karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat sekitar.
Selain dari pada itu pendidikan juga semestinya memperhatikan kodrat zaman. Zaman berbeda setiap generasi, bekal pendidikan siswa harus sesuai dengan kondisi zamannya. Peserta didik yang siap dengan kodrat zaman akan menjadi manusia merdeka yang siap dengan tuntutan zaman.
Relevansi Pemikiran KHD dengan Konteks Pendidikan di Indonesia
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam bidang pendidikan sangat relevan diterapkan di Indonesia. Dalam konsep tentang kodrat alam dan kodrat zaman jika diterapkan oleh setiap individu guru, maka peserta didik akan mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran yang sangat bermakna. Peserta didik dengan kondisi tertentu akan dengan mudah memahami suatu konsep dikarenakan mereka mempelajari yang berhubungan langsung dengan hal-hal ada di sekitar mereka. Dengan memperhatikan kodrat zaman, siswa mendapatkan manfaat yang bisa mereka lakukan secara nyata sesuai dengan perkembangan zaman. Contohnya, pembelajaran yang memadukan teknologi dan alam. Peserta didik akan lebih tertarik menggunakan aplikasi tertentu dengan gawainya untuk mengetahui berbagai macam ilmu pengetahuan tentang tumbuhan dengan hanya menscan daunnya sehingga menghasilkan produk-produk pembelajaran.
Refleksi Diri Terkait Pelaksanaan Pemikiran KHD dalam Pembelajaran
Saya sudah mulai berusaha melaksanakan pemikiran-pemikiran KHD dalam pembelajaran. Meskipun sebagian kecil saja pemikiran-pemikiran KHD di bidang pendidikan tersebut. Faktor kemalasan dalam diri sangat mempengaruhi lemahnya keilmuan keguruan. Namun, saya meyakini bahwa jika saya berkolaborasi dengan teman-teman sejawat yang fokus dengan masalah pendidikan sedikit demi sedikit menerapkan hasil pemikiran KHD tersebut, karena dengan menggali bersama-sama akan lebih ringan ketika ada permasalahan di kelas dan akan mendapat banyak solusi.
Soal 2
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Harapan dan Ekspektasi
Saya berharap setelah mempelajari modul 1 ini, saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam mengajar. Menjadi pribadi guru yang sabar dan santun, menjadi panutan, menjadi guru yang dirindukan.
Saya juga akan berupaya mempelajari dan menerapkan pemikiran-pemikiran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman pundamental saya sebagai guru. Bahwa peserta didik dapat menemukan, mempelajari ilmu pengetahuannya secara aman dan bahagia, beretika dan berkaraker sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Saya juga berharap dalam kegiatan kolaborasi modul ini memberi dampak pengalaman berharga bagi saya. Mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat dari materi-materi yang akan dipelajari sehingga dapat diterapkan di kelas yang saya ajar dan berdampak untuk sekolah tentunya.
Potret Pendidikan Indonesia Sejak Zaman Kolonial Hingga Kini
1. Kerangka Pemikiran KHD
Ki Hajar Dewantara - Pemikiran dan Perjuangannya
2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
-LMS-
Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
A. Pendidikan dan Pengajaran
Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, pengajaran seyogyanya menunjukan kepada seseorang terkait suatu pengetahuan yang belum mereka ketahui sebelumnya. Mereka dalam hal ini peserta didik atau pembelajar dituntun hingga mengetahui suatu tentang keilmuan. Pendidikan dapat dilakukan dengan cara pengajaran, pelatihan dan penelitian yang berkesinambungan sepanjang hidup. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sebuah proses menuntun kodrat peserta didik agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan bahwa pengajaran dan pendidikan dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan peserta didik supaya dapat memiliki kemampuan untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pendidikan dan pengajaran bermaksud mewujudkan manusia yang merdeka. Manusia yang dalam kehidupnya baik lahir ataupun batinnya tidak tergantung kepada orang lain, yakni manusia yang memiliki kekuatan, keteguhan untuk bersandar dan percaya dengan kekuatan sendiri.
Dalam prosesnya terkait pendidikan dan pengajaran, beliau juga mengingatkan agar dalam menjalankan pendidikan mestinya memperhatikan kedua kodrat dasar manusia yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan kekuatan, potensi atau keadaan diri, yang melekat secara alamiah di diri dan lingkungan sekitar peserta didik. Dengan kata lain, pendidikan diberikan kepada peserta didik baiknya memperhatikan karakteristik lingkungan, karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat sekitar.
Selain dari pada itu pendidikan juga semestinya memperhatikan kodrat zaman. Zaman berbeda setiap generasi, bekal pendidikan siswa harus sesuai dengan kondisi zamannya. Peserta didik yang siap dengan kodrat zaman akan menjadi manusia merdeka yang siap dengan tuntutan zaman.
B. Relevansi Pemikiran KHD dengan Konteks Pendidikan di Indonesia
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam bidang pendidikan sangat relevan diterapkan di Indonesia. Dalam konsep tentang kodrat alam dan kodrat zaman jika diterapkan oleh setiap individu guru, maka peserta didik akan mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran yang sangat bermakna. Peserta didik dengan kondisi tertentu akan dengan mudah memahami suatu konsep dikarenakan mereka mempelajari yang berhubungan langsung dengan hal-hal ada di sekitar mereka. Dengan memperhatikan kodrat zaman, siswa mendapatkan manfaat yang bisa mereka lakukan secara nyata sesuai dengan perkembangan zaman. Contohnya, pembelajaran yang memadukan teknologi dan alam. Peserta didik akan lebih tertarik menggunakan aplikasi tertentu dengan gawainya untuk mengetahui berbagai macam ilmu pengetahuan tentang tumbuhan dengan hanya menscan daunnya sehingga menghasilkan produk-produk pembelajaran.
C. Refleksi Diri Terkait Pelaksanaan Pemikiran KHD dalam Pembelajaran
Saya sudah mulai berusaha melaksanakan pemikiran-pemikiran KHD dalam pembelajaran. Meskipun sebagian kecil saja pemikiran-pemikiran KHD di bidang pendidikan tersebut. Faktor kemalasan dalam diri sangat mempengaruhi lemahnya keilmuan keguruan. Namun, saya meyakini bahwa jika saya berkolaborasi dengan teman-teman sejawat yang fokus dengan masalah pendidikan sedikit demi sedikit menerapkan hasil pemikiran KHD tersebut, karena dengan menggali bersama-sama akan lebih ringan ketika ada permasalahan di kelas dan akan mendapat banyak solusi.
Harapan dan Ekspektasi
Saya berharap setelah mempelajari modul 1 ini, saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam mengajar. Menjadi pribadi guru yang sabar dan santun, menjadi panutan, menjadi guru yang dirindukan.
Saya juga akan berupaya mempelajari dan menerapkan pemikiran-pemikiran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman pundamental saya sebagai guru. Bahwa peserta didik dapat menemukan, mempelajari ilmu pengetahuannya secara aman dan bahagia, beretika dan berkaraker sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Saya juga berharap dalam kegiatan kolaborasi modul ini memberi dampak pengalaman berharga bagi saya. Mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat dari materi-materi yang akan dipelajari sehingga dapat diterapkan di kelas yang saya ajar dan berdampak untuk sekolah tentunya.
1.1.f. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1
Quiz: Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Soal 1
Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?
Yang paling menarik bagi saya bahwa zaman dahulu pengajaran hanya fokus menjadikan para siswanya untuk menjadi pekerja dan hanya orang-orang tertentu saja.
Bagi saya, era zaman kolonial pada masa itu meskipun dalam konteks menjadi penjajah mereka juga peduli akan pendidikan. Karena mereka membutuhkan pekerja yang pandai dan dapat diandalkan demi usaha dagang yang mereka kembangkan.
Soal 2
Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah untuk mempersiapkan siswa agar bisa bekerja untuk membantu mereka dalam menjalankan usaha pada zaman itu.
Soal 3
Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?
Persamaan proses pembelajaran pada kedua zaman yakni pendidikan sering diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, apabila dahulu itu untuk administrasi kolonial, sekarang bekerja untuk pasar kerja modern.
Perbedaan proses pembelajaran era kolonial dengan pembelajaran saat ini adalah jika zaman kolonial menekankan hafalan dan pembelajaran otoriter serta terbatasnya akses untuk semua anak, sedangkan pembelajaran saat ini mengutamakan pemahaman konsep dan kritis dalam berpikir serta akses pendidikan lebih mudah.
20 Juni 2024
Pukul 12.30 - 14.00 WIB
21 Juni 2024
Pukul 15.30 - 17.00 WIB
Video: Karya Puisi "Menjadi Guru Bangsa"
Model 4C
(Connection, Challenge, Concept, Change)
Refleksi Modul 1.1