Embedded Files
Prokompim Tanjungpinang - Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah S.Kp, M.Si hadir pada pembukaan kegiatan Seminar Nasional Perikanan Tangkap IX, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Kegiatan dilaksanakan di Hotel Aston, Kamis (06/10).
Dalam sambutannya, Endang mengatakan keberadaan Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap (FK2PT) harus mampu memberikan pemikiran dan gagasan pengelolaan perikanan tangkap yang adaptif dan agile sesuai dengan kebutuhan saat ini. "Sudah saatnya kita belajar dari pengelolaan sumber daya perikanan di negara-negara maju. Pengelolaan perikanan dilakukan dengan mengedepankan pencapaian suatu keseimbangan/equilibrium baru yaitu pendapatan negara, kesejahteraan masyarakat dengan keberlanjutan sumber daya ikan, khususnya di Kota Tanjungpinang," ucap Endang.
Endang berharap melalui Seminar Nasional ini mampu berikan sumbangsih pemikiran, agar perikanan nasional menjadi semakin unggul dan mampu memberikan titik manfaat yang optimum, baik bagi kesejahteraan nelayan dan masyarakat pada umumnya. "Dengan SDM yang kita miliki, mari kita terus berinovasi, tidak kaku, selalu percaya diri, dan tidak takut pada setiap perubahan dan tantangan dunia yang semakin tidak mudah. Pada setiap detil aspek pelaksanaannya agar relevan, berbasis data dan langkah-langkah saintifik dan kredibel, serta aplikatif dan dapat dilaksanakan," tutup Endang.
Ketua Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap Agus Suherman mengatakan FK2PT telah memberikan banyak kiprah dalam dunia perikanan nasional, termasuk sumbangsih pemikiran dan gagasan dalam berbagai acara dan kegiatan. "Pengelolaan perikanan tangkap di dunia sedang dihadapkan pada berbagai isu global antara lain permasalahan ketahanan pangan, perubahan iklim global, dan kesehatan laut. Untuk itu, kolaborasi kami dengan UMRAH Tanjungpinang, para pemangku kepentingan, termasuk dari kalangan kampus, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat, adalah sebuah kebutuhan mutlak dalam pembangunan kelautan dan perikanan di tanah air," ucap Agus.
Page updated
Report abuse