Hi Scholars! Back again, pada kesempatan kali ini, kita bakal membahas sesuatu yang baru dan insightful banget nih untuk kalian! Yup, kita bakal membahas tentang salah satu Start-Up yang dibuat sama temen-temen dari Institut Teknologi Bandung, yakni Groofit.
Groofit adalah salah satu Start-Up Aplikasi Olahraga yang manfaatnya banyak banget, lho! Disana, kalian para pemula atau enthusiast bisa dapetin bimbingan gerakan olahraga berbasis AI. Selain itu, kalian juga bisa dapetin support-support dari temen-temen kalian di Groop. Oiya, disana kalian juga bisa saling sharing workout atau latihan kalian biar saling improve, lhoo. Penasaran kan, bagaimana Groofit ini bisa dikembangkan? Yuk, ikutin terus!
Renaldi Arlin (TELADAN 2020)
Kak Renaldi Arlin yang kerap dipanggil Kak Aldi ini merupakan mahasiswa jurusan Teknik Informatika STEI ITB angkatan 2019. Kak Aldi sekarang ini lagi aktif kerja part time ni di Stealth Start-Up. Selain itu, Kak Aldi juga lagi mengajar programming di SMA-nya dulu, yaitu SMAK 3 Penabur. Wah, keren banget, ya!
Oiya, gak cuma aktif di akademik, Kak Aldi juga aktif banget nih di nonakademik, salah satunya di Unit URPA ITB. Oiya, Kak Aldi lagi menjabat jadi Ketua di URPA ITB, lho! Di akhir tahun terakhir perkuliahan ini, Kak Aldi lagi sibuk ngerjain TA juga nih dan isinya tentang AI di Groofit.
Awalnya, Groofit dikerjakan dan dibuat untuk memenuhi tugas MBKM bernama Diginove pada November 2021 yang lalu. Program Diginove merupakan sebuah program inkubasi Start-Up untuk mahasiswa-mahasiswa. Saat itu, kak Renaldi Arlin, bersama Graciella Valeska Liander (TELADAN 2020), Jacelyn Felisha, Andres Jerriel, dan Jonathan C. J, merupakan anggota satu kelompok dan memutuskan untuk membuat aplikasi bernama COFIT (Community Fit). Nah, karena merasa kurang cocok dengan nama COFIT tersebut, akhirnya namanya diubah nih menjadi Groofit, seperti yang kita tahu sekarang.
Pada saat Groofit dikembangkan sebagai program, aplikasi Groofit ini sempat memenangi perlombaan, lho. Nah, dari sana, Kak Aldi dan teman-teman lainnya memutuskan untuk meneruskan pengembangan program tersebut. Selain itu, salah satu alasan Kak Aldi dan teman-teman lainnya memutuskan hal tersebut dikarenakan keresahan kalau di Indonesia, dunia olahraganya masih belum terdevelop dibandingkan dengan negara lain, Indonesia bisa dibilang cukup ketinggalan. Nah, dari sana karena ketertarikan sebagai pemula juga untuk menjalani pola hidup sehat tersebut.
"Dari kecil aku tuh kurus banget wkwk, aku berat badan itu sekitar 40kg di tinggi 165cm. Sampai suatu saat pas SMP kelas 3, tiba-tiba emak beliin protein powder, trus dari sana jadi rajin olahraga tapi emang di rumah doang dan ilmu masih kurang banget. Lompat beberapa tahun, aku dan tim ikut program Diginove terus karena aku emang cukup suka olahraga, jadi aku ajuin aja ide aplikasi olahraga ini ke tim ku yang tadi. Jadinya dipake, terus dapet dana segala, akhirnya coba ikut gym pertama kali dan ketemu coach yang mandu aku dengan baik nih @nichodemusfrendy. Yauda, jadinya karena dari dulu emg suka olahraga, terus pas di diginove dapat dana dan ilmu dari coach yauda jadinya buat aplikasi olahraga deh", Kak Aldi.
Fitur utama Groofit merupakan hasil inovasi dari Kak Aldi dan teman-teman, disana kalian bisa dapetin bimbingan gerakan olahraga berbasis AI. Selain itu, ada juga fitur Workout dan Groop, lho. Di fitur Workout, kalian bisa merancang workout kalian sendiri ataupun memodifikasi workout dari orang lain. Selain itu, kalian juga bisa track performa kalian, so kalian bisa terbantu untuk menerapkan prinsip progressive overload. Nah, fitur terbaru dari Groofit adalah Groop, disana kalian bisa saling share semua hal, misalnya dari Exercise dengan motion tracking, Workout yang kalian baru buat, bahkan bisa juga saling semangatin teman-teman kalian dengan saling share hasil workout kalian!
Oiya, bakalan ada yang baru juga nih! Di Groofit akan segera dikembangin fitur Motion Tracking bersama Groop, jadi disana kalian bisa workout bareng secara online, tapi juga bisa liat performa teman-teman kalian secara live, lho.
"Tantangannya tentunya sih yaitu untuk tetap konsisten lanjutin pembuatan aplikasi meski banyak dinamika hidup lainnya mulai dari akademik, organisasi lain, dan sebagainya", Kak Aldi. Tantangan utama bagi Kak Aldi adalah sebagai pengembang program, baik itu aplikasi maupun website, harus selalu terus dikembangkan.
Menurut Kak Aldi, cara untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dikarenakan habit yang dibangun, mulai dari membiasakan diri untuk membuat programming terus serta ngembangin aplikasinya udah dialokasikan waktu per hari berapa jam dan kapan waktunya. So that, itu menjadi habit Kak Aldi untuk bisa konsisten mengembangkan aplikasi tersebut. Nantinya setelah menjadi habit, jadi gak akan mempengaruhi agenda lainnya, seperti akademik ataupun tugas-tugas dan organisasi, karena pastinya tetap ada waktu tertentu setiap harinya untuk pengembangakn aplikasi Groofit tersebut. So, the key is to be consistent and persistent, guys!
"Jujur, aku dan tim juga masih belum ngerti-ngerti banget buat Start-Up kayak gini WKWK, tapi yang aku dapat selama 1 tahun ini sih, intinya sih 'Selalu Lompat Ketika Kita Belum Siap', maksudnya kalau kita ragu-ragu dan bertanya kapan kita siap, jawabannya adalah sebenarnya kita gak akan tahu kapan kita siap kecuali kita terjun ke hal tersebut, baru deh tahu siap atau nggak", Kak Aldi
"Dan, ingat kalau uda lompat berikan yang terbaik juga. Sama satu hal lagi, 'First draft is always rubbish', dikutip dari Steal Like an Artist karya Austin Kleon. Atau kalau kata Pandji Pragiwaksono, Kalau ada yang bilang 'gue mau mulai berkarya, tapi takut jelek', ngga perlu takut. Pasti jelek. Jadi ya mulai aja dulu", Kak Aldi.
Ditulis oleh : Anggie Fioerella (TM'20 | TELADAN'21)