Hai T-Friends! Gimana nih kabarnya? Pasti T-Friends udah ga sabar kan nunggu InsighTSA yang pastinya inspiratif dan informatif. Di edisi kali ini, InsighTSA punya narasumber kece yang pastinya T-Friends udah sering lihat. Siapa lagi kalau bukan Ketua TSA ITB 2023, Kak Jeremy dari Teladan 2020. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, yuk kenal lebih dekat dengan Kak Jeremy.
Jeremy (TELADAN 2021)
Kak Jeremy merupakan salah satu mahasiswa Aktuaria angkatan 2020. Sejak awal berkuliah Kak Jeremy sudah aktif mengikuti berbagai organisasi dan lomba, seperti Internnet Indonesia, ITBJazz, organisasi di gereja, dan tentunya TSA ITB. Tidak heran, Kak Jeremy merupakan penerima penghargaan Best Tanoto Scholar dari ITB. Saat ini, Kak Jeremy tengah bekerja sebagai Business Actuary Intern di salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, PT Asuransi Jiwa Sequis Life, sekaligus menjabat sebagai Ketua TSA ITB 2023. Wah hebat banget ya! Jadi penasaran, gimana sih cara Kak Jeremy bisa sukses di dunia kerja, namun tetap aktif di organisasi dan kuliah?
Kak Jeremy memiliki 3 prinsip yang selalu dipegang, yaitu Enthusiast (minat), Punctual (tepat waktu), dan Resilient (tahan banting). Kak Jeremy berpendapat bahwa enthusiast akan selalu berjalan berdampingan dengan punctual. Ketika seseorang memiliki minat yang besar dalam suatu hal, seperti contohnya musik, ketertarikan tersebut dapat menjadi sumber energi dan semangat untuk tetap disiplin dan tepat waktu meskipun dihadapkan pada rintangan dan kesulitan. Inilah yang mendasari keterkaitan keduanya. Contohnya, dalam hal organisasi, Kak Jeremy adalah tipe orang yang tidak menyukai pekerjaan yang menumpuk. Menurutnya, pekerjaan yang menumpuk akan lebih mudah menyebabkan kelelahan sehingga membuat kinerjanya menurun. Alhasil, kualitas kerja yang dihasilkan ikut berpengaruh. Untuk itu, Kak Jeremy menekankan untuk sebisa mungkin menghindari menunda-nunda tugas yang kita punya. “Pekerjaan kalo udah banyak memupuk rasa malas, makanya selalu beresin tugas jauh sebelum deadline,” ujarnya.
Poin selanjutnya yang Kak Jeremy tekankan adalah resilience. Menurutnya, perjalanan Kak Jeremy menuju titik kehidupan yang sekarang tidaklah mudah. Banyak masa-masa sulit, kegagalan, penolakan, dan perjuangan-perjuangan keras yang Kak Jeremy hadapi. Salah satunya dalam perlombaan, banyak keadaan yang memaksa diri Kak Jeremy untuk menyerah. “Gw coba banyak lomba, berkali-kali, mostly memang kalah. Kalo sakit, ya sakit. Tapi, seenggaknya gw udah berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya. Tapi kekalahan itu tidak membuat Kak Jeremy putus asa. Berbekal pengalaman lomba-lomba yang sudah diikuti, Kak Jeremy sukses meraih posisi ketiga di ajang perlombaan ISFEST 2022 Data Competition dan semifinalis kompetisi International Medical Science and Application Competition (Medspin).
Selain ketiga prinsip yang sudah disebutkan tadi, Kak Jeremy bercerita tentang pentingnya memiliki prinsip hidup dan mimpi. Ibarat sebuah kapal yang sedang berlayar sesuai dengan rute dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah mengetahui rute yang akan dilalui, perkirakan estimasi waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Begitu pula dengan hidup. Dengan memiliki mimpi dan prinsip hidup, kita bisa membentuk rute kita sendiri. “Saat kita punya mimpi, artinya kan kita tau tujuan akhir kita. Saat kita punya prinsip hidup, itu yang kita gunakan untuk rute kita,” ucapnya. Baginya, hidup adalah untuk keluarga. “Family are the one who supports me no matter what the circumstances,” tuturnya.
Untuk menutup InsighTSA kali ini, Kak Jeremy punya pesan nih buat T-Friends yang masih kesulitan dalam mengatur waktu dan prioritas dan pada akhirnya ragu untuk mengambil atau menciptakan peluang-peluang baru. Time management dan priority management tidak bisa lepas dari energy management. Karena meskipun kita sudah mengatur time dan priority tapi tidak tau seberapa banyak energi yang kita punya, pada akhirnya semuanya akan sia-sia. Selain itu jangan pernah menempatkan orientasi kita kepada hasil. Hasil memang penting, tetapi tidak selalu hasil bisa dikuantifikasi sebagai keberhasilan. “Pada akhirnya, pandangan, pembelajaran, dan relasi baru itu juga bisa dihitung sebagai hasil,” tutupnya.
Semoga cerita dan pengalaman Kak Jeremy bisa jadi pembelajaran buat kita semua ya T-Friends. Nantikan InsighTSA di edisi berikutnya, tetaplah bersemangat, berkreasi, dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri kalian sendiri!
Ditulis oleh : Andrew Benaldo Adikara (PG'20 | TELADAN'21)