Secara umum, capaian dari modul ini adalah:
mampu melakukan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, mampu memahami dan menerapkan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan
mampu menerapkan strategi pengambilan keputusan untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan
Menjawab Pertanyaan Pemantik
Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020)
Berilah komentar pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS.
Setiap CGP minimal mengomentari pekerjaan 2 CGP lain.
Setuju dengan pendapat mas Nadiem, karena kadang kala keputusan yang telah diambil belum tentu baik untuk orang lain meskipun keputusan itu adalah yang paling terbaik karena setiap orang mempunyai pemikiran dan penafsiran yang berbeda-beda tentang apa yang telah diputuskan. Intinya berusah memberikan yang paling terbaik untuk kepentingan bersama bukan memintangkan salah satu pihak.
Pertanyaan Pemantik - Survei Pengetahuan Awal
Cobalah Anda renungkan dan amati, praktik penerapan pengambilan keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan dilematis selama ini seperti apa? Apa yang Anda lakukan selama ini sebagai seorang pemimpin pembelajaran? Pernahkah Anda berhenti sejenak dan berpikir, apa yang selama ini Anda lakukan telah sesuai prinsip atau nilai kebajikan yang Anda yakini, atau adakah suatu kecenderungan yang biasa Anda lakukan pada saat mengambil suatu keputusan penting? Adakah kepentingan suatu golongan yang Anda prioritaskan, kelompok yang mana, mengapa?
Praktik penerapan dalam pembelajaran yang berpihak pada murid agar murid selalu senang dalam mengikuti KBM PJOK. Pertama yang saya lakukan, yaitu sebelum saya merancang tugas atau pembelajaran untuk murid, saya selalu berpikir... kalau misal saya jadi murid, senang tidak jika mereka dikasih tugas seperti ini? berat apa tidak ya? dan sering sebelum pembelajaran saya tanyakan dulu bagaimana perasaan mereka? kemudian pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan? waktu pengerjaan? walaupun tidak semua saya serahkan kepada murid, tapi untuk menentukan aturan di kelas, cara belajar, presentasi, biasanya saya buat kesepakatan kelas karena kebetulan saya mengajar murid SMP yang tentunya sudah lebih paham dari pada tingkat dibawahnya.
Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?
Yang saya lakukan pertama kali adalah mengumpulkan para guru kelas kemudian menyeleksi buku-buku terbitan mana yang kualitas bukunya paling bagus, karena yang paling memahami isi dan kwalitas buku adalah para guru yang mengajar selama bertahun-tahun. Setelah para guru menentukan pilihan terbaiknya baru saya melaporkan kepada pihak yayasan tentang pilihan buku yang akan digunakan.
Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
Nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi adalah nilai tanggung jawab disetiap melakukan pekerjaan/tugas sebagai guru. Selain mengajar tugas guru adalah mendidik siswa dikelas maupun di sekolah. Guru datang tepat waktu dan apabila berhalangan hadir sakit/ ijin ada kepentingan keluarga dan tugas kedinasan tidak lupa memberikan tugas dan materi pembelajaran kepada guru piket, jikalau masih bisa pembelajaran lewat daring sehingga murid selalu mendapatkan pendidikan meskipun posisi kita sakit ataupun ada kepentingan.
Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?
Pernah, pada saat saya mengambil kepuitusan yang menimbulkan kontroversi di lingkungan, maka saya akan merenung, dan berpikir kembali dengan keputusan yang saya ambil. Kemudian saya akan mencoba berdiskusi dengan orang yang lebih paham, agar keputusan saya selanjutnya bisa lebih tepat.
Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
1) Bagaimana mengambil keputusan yang tepat di saat kita sedang mengalami masalah?
2) Tantangan saya adalah apabila terdapat banyak keinginan dari orang-orang tentang aturan yang berlaku, kemudian siapa yang harus saya pilih?
Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3.1 - Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3.1 ini?
1) Harapan saya dalam mengikuti modul 3.1 yaitu mengerti bagaimana cara mengambil keputusan dalam berbagai kasus di sekolah maupun di lingkungan masyarakat agar saya menjadi pribadi yang amanah dan dapat bertanggung jawab.
2) Keinginan saya setelah belajar modul 3.1, yaitu ingin bisa menguasai ilmu pengambilan keputusan dengan benar dan dapat selalu mempraktikkannya, sehingga dapat mengatasi kendala dan tantangan untuk menjadi pribadi yang lebih adil dan bertanggung jawab.
Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menganalisis pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
CGP akan mendalami materi melalui studi kasus. Para CGP akan membaca 4 studi kasus untuk kemudian memilih 1 kasus untuk dianalisis. Setiap CGP perlu memberikan minimal dua komentar/tanggapan terhadap hasil analisis CGP lainnya yang diunggah di LMS.
Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus, dan saya mengambil studi kasus 3:
1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Jawab: Paradigma yang terjadi pada situasi adalah Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), nilai-nilai yang saling bertentangan adalah nilai kejujuran, nilai kepedulian dan nilai kasih sayang.
2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
Jawab: Tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut.
3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
Jawab: Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut karena penambahan nilai rapor diberi kepada semua murid secara adil serta sudah adanya kesepakatan antar semua guru dan kepala sekolah
4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).
Jawab: Ya ada yang salah dalam situasi ini, karena penambahan nilai rapor diberi kepada semua murid tanpa melihat proses pembelajaran dalam melakukan penilaian.
5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Jawab: Yang saya rasakan bila keputusan saya dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial adalah saya akan sangat malu dan gelisah. Seharusnya saya memperbaiki proses kegiatan pembelajaran dan juga melakukan penilaian kembali serta memberikan motivasi ekstrinsik kepada murid agar lebih giat lagi dalam belajar.
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Jawab: Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola saya dalam situasi ini adalah sama seperti yang dilakukan Ibu Rosdiana. Karena Ibu Rosdiana Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini dan baru mengetahui hasil akhir murid saat sebentar lagi pembagian rapor. Beliau melakukan demi membantu masa depan murid-murid dan demi nama baik sekolah
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Jawab: Ya ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan rapat dengan semua guru untuk memberi himbauan melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif agar murid dapat menyerap pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan, jika ada nilai murid yang rendah dilakukan remedial agar mencapai KKM yang diharapkan, serta dapat membuat projek atau penugasan sebagai tambahan nilai murid.
8. Apa keputusan yang Anda ambil?
Jawab: Keputusan yang saya ambil adalah memberi himbauan melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif agar murid dapat menyerap pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan jika ada nilai murid yang rendah dilakukan remedial agar mencapai KKM yang diharapkan, serta dapat membuat projek atau penugasan sebagai tambahan nilai murid. Penilaian diambil dari seluruh aspek kompetensi yaitu KI 1 (Spiritual), KI 2 (Sosial), KI 3 (Pengetahuan), dan KI 4 (Keterampilan).
9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Jawab: Prinsip yang saya gunakan adalah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) karena kepedulian terhadap sesama kita akan menjadi lebih peka dan bersimpati. Saya sebagai guru harus menuntun murid-murid ke masa depan yang mereka inginkan dan cita-citakan.
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Setelah saya melakukan kerja kelompok dan presentasi hasil melalui web meeting dan menghasilkan hasil diskusi berupa bahan presentasi. Selanjutnya, unggah hasil kerja kelompok (dalam format presentasi) pada link Youtube dibawah ini:
Hasil wawancara saya buat berupa video dan saya unggah ke YouTube, video hasil wawancara pengambilan keputusan pada kasus dilema etika dengan 2 kepala sekolah dapat dilihat pada tautan link YouTube dibawah ini:
Pada Elaborasi Pemahaman CGP mengelaborasi pemahamannya tentang 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 Langkah penambilan keputusan. Sebelum melakukan kegiatan Elaborasi Pemahaman melalui video conference dengan Instruktur pada tanggal 14 April 2023. CGP diminta menuliskan beberapa pertanyaan untuk mengelaborasi pemahaman terhadap konsep-konsep yang belum dipahami, hal-hal yang menarik, dan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.
Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, saya kemas dalam bentuk narasi yang divideokan dan dapat disimak pada link YouTube dibawah ini:
Jangan lupa share, like, comment, dan subribenya ya..
Terimakasih..!
Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP akan mendapat kesempatan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
CGP tidak ditugaskan untuk melaporkan implementasinya melalui LMS. CGP akan berkesempatan untuk mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat pendampingan individu kelima. Dan diharapkan dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari modul ini melalui berbagai media, termasuk situs portofolio digital, agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisa semakin kuat, dikenal, dipahami, serta dipraktikkan di Indonesia.
Video Aksi Nyata Modul ini dapat disimak pada tautan link YouTube dibawah ini:
Dalam Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin kali ini saya mengambil model 8: Model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal dengan Model “What?” ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang dipilih.
1) WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)
2) SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang terjadi)
3) NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)
Tugas Jurnal Refleksi Dwi Mingguan dapat dilihat pada tautan link YouTube dibawah ini:
https://youtu.be/4i_l9d9IZek